A. PENGERTIAN BAHASA SANSEKERTA
Bahasa Sansekerta yaitu bahasa Indo-Eropa tertua yang populer dan mempunyai sejarah panjang. Kata sansekerta sendiri sanggup diartikan sebagai “sempurna”. Bahasa sanskerta ini juga termasuk sebagai bahasa klasik bangsa india (menjadi satu dari 23 bahasa resmi India), juga demikian di beberapa negara lain ibarat Nepal. Jika dinilai dari segi sejarahnya, maka sanggup dikatakanbahwa posisi bahasa sanskerta di Asia ibarat dengan bahasa Latin dan Yunani dahulunya secara luas digunakan oleh masyarakat di Eropa. Pada zaman sekarang, bahsa sanskerta juga masih digunakan dalam upacara Hindu dan oleh beberapa forum tradisional di India.
B. SEJARAH BAHASA SANSEKERTA
Secara bahasa, kata “samskrta” berarti “berbudaya” atau “tinggi” atau “sempurna”, oleh sebab itu sering digunakan untuk keperluan agama, upacara adat, atau keperluan ilmiah. Karena itu pula bahasa ini disebut juga dengan kebalikan dari bahasa “prakerta” atau “bahasa rakyat” yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa ini telah diguanakn semenjak tahun 1500 Sebelum Masehi. Tetapi diduga besar lengan berkuasa umur bahasa ini lebih tua, namun mengingat perkembangan goresan pena yang sulit ditemukan jejaknya maka tidak sanggup dipastikan usia niscaya dari bahasa kuno ini. Sejarah asal seruan dari bahasa sanskerta ini yaitu dari dialek verbal yang lalu diorganisasi dan dikodifikasi serta dimodikasi menjadi bentuk yang lebih modern sekitar tahun 500 Sebelum Masehi. Sastra dari bahasa sanskert meliputi puisi yang kaya akan tradisi, drama, teks ilmiah, filsafat, dan agamis.
Pada mulanya, kemunculan bahasa ini tidaklah dipandang sebagai suatu bahasa yang berbeda dari bahasa lainnya. Tetapi sebab bentuknya yang lebih halus dan budaya bicara yang tinggi, maka bahasa ini dianggap “spesial” dan bagi orang mempunyai pengetahuan bahasa sanskerta akan dianggap mempunyai kasta tinggi atau terpelajar.
Beberapa ilmuan mencoba melaksanakan penelitian dan mempelajari bahasa sanskerta, salah satunya yaitu Sir William Jones, dia berkata :
“Bahasan Sanskerta mempunyai struktur yang menakjubkan, lebih tepat dari bahasa Yunani, lebih luas dari bahasa Latin dan lebih berbudaya daripada keduanya, namun mempunyai keterkaitan besar lengan berkuasa dengan keduanya baik dalam bentuk dasar kata kerjanya atau tata bahasa, tak mungkin terjadi hanya secara kebetulan. Karena ikatan antara bahasa sanskerta, bahasa yunani, dan bahasa latin yang sangat erat ini, maka masuk akal jikalau andal bahasa beranggapan bahwa mereka muncul dari sumber yang sama (kemungkinan sumber tersebut sudah tidak ada).”
C. CIRI – CIRI DAN KARAKTERISTIK BAHASA SANSKERTA
1. Memiliki 8 masalah (Tata Bahasa)
Kasus bahasa sanskerta berjumlah 8, sedangkan bahasa latin yang masih dianggap “serumpun” hanya mempunyai 5 kasus(tata bahasa). Kasus-kasus tersebut yaitu :
- Kasus (tata bahasa) Nominatif (benda)
- Kasus (tata bahasa) Vokatif (Seruan, Ajakan, Panggilan)
- Kasus (tata bahasa) Akusatif (objek dari kata kerja)
- Kasus (tata bahasa) Instrumentalis (alat)
- Kasus (tata bahasa) Datif (seperti “kepada” atau “untuk)
- Kasus (tata bahasa) Ablatif (sesuatu yang berasal atau bergerak sebab objek)
- Kasus (tata bahasa) Genetif (Kepunyaan)
- Kasus (tata bahasa) Lokatif (menunjukkan tempat, hampir sama dengan “di”)
2. Terdapat 3 Jenis Kelamin
- Maskulin (laki-laki/pria)
- Feminim (Perempuan/Wanita)
- Netral
3. Terdapat 3 modus jumlah
- Singular (satu)
- Dualis (Dua)
- Jamak (Banyak atau lebih dari dua)
4. Skema dasar untuk kata benda dan kata sifat
![]() |
SKEMA DASAR UNTUK KATA BENDA DAN KATA SIFAT |
5. Terdapat Hukum Sandhi
Hukum sandhi yaitu sebuah fenomena dimana ada dua suara berbeda yang berdekatan dan sanggup berasimilasi (perubahan suara dengan suara lain).
Sumber http://www.ilmudasar.com