Friday, May 26, 2017

√ Paragraf : Pengertian, Fungsi, Syarat, Jenis

A. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf atau disebut dengan alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yangsatu dengan yang lainnya. Paragraf sanggup disebut juga dengan karangan singkat, alasannya dengan paragraf, seseorang sanggup menuangkan wangsit atau gagasan sehingga membentuk suatu topic pembicaraan.

Di dalam satu paragraf, terdapat beberapa kalimat. Kalimat itu berupa kalimat utaman, kalimat topik atau kalimat utama, kalimat penjelas dan kalimat penutup. Kalimat tersebut terangkai menjadi satu bab yang membentuk sebuah gagasan. Panjang pendeknya sebuah paragraf ditentukan oleh seberapa besar seberapa banyak wangsit pokok paragraf yang diungkapkan.

Paragraf sanggup membantu kita untuk menemukan sebuah gagasan. Dengan paragraf, kita dipaksakan untuk membaca semua goresan pena secara terus menerus dan kita pun akan susah untuk memusatkan pikiran dari satu gagasan ke gagasan lainnya.

Gagasan utama sanggup ditemui pada suatu kalimat atupun keseluruhan isi paragraf. Kalimat yang memuat gagasan utama sanggup berada di awal paragraf, di simpulan paragraf, maupun berada di awal dan di simpulan suatu paragraf.
Paragraf atau disebut dengan alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan ant √ Paragraf : Pengertian, Fungsi, Syarat, Jenis
PARAGRAF
B. SYARAT PARAGRAF
Paragraf yang baik ialah suatu paragraf yang sanggup memberikan suatu pikiran dengan baik kepada para pembacanya. Syarat suatu paragraf dikatakan baik ialah dengan memenuhi :
1. Kesatuan
Suatu paragraf harus sanggup dibangun menurut satu pikiran yang jelas. Pikiran tersebut dijabarkan dengan satu pikiran pokok serta beberapa pikiran penjelasnya. Terdapatnya kekerabatan antara paragraf pokok dengan paragraf lainnya pertanda bahwa kalimat tersebut sudah memenuhi unsur kesatuan.

2. Kepaduan
Kepaduan sanggup terwujud apabila terdapat kekerabatan kompak antar kalimat yang membentuk sebuah paragraf. Kepaduan yang baik sanggup terjadi apabila terdapat kekerabatan timbal balik dan juga gampang untuk dipahami. Terdapat banyak sekali cara supaya menciptakan suatu paragraf mempunyai kepaduan, yaitu dengan cara menggunakan kata ganti, kata penghubung, serta perincian dan urutan pikiran.

3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan sudah lengkap apabila terdapat beberapa kalimat penjelas yang sanggup membantu kalimat pokok.

C. CIRI-CIRI PARAGRAF
Berikut ini ialah beberapa ciri yang sanggup ditemukan di dalam satu paragraf, diantaranya :
  • Menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat utama atau kalimat topic.
  • Peletakan kata pada awal paragraf yang terdapat pada kalimat pertama ditulis menjorok ke dalam sebanyak 5 spasi bagi jenis karangan yang biasa.
  • Menggunakan pikiran penjelas yang diterangkan di dalam kalimat penjelas. Kalimat itu mempunyai informasi-informasi yang mendukung pikiran utama dalam kalimat utama.
  • Setiap paragraf tidak mempunyai lebih dari satu kalimat topic
  • Dalam satu paragraf, selain satu kalimat topic, terdapat kelimat pengembang yang berfungsi untuk menjelaskan, mendeskripsikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat utama.
D. FUNGSI PARAGRAF
  • Memudahkan pengembangan topic sebuah karangan ke dalam satuan unit anutan yang lebih kecil
  • Memudahkan pengendalian verbal, terlebih pada suatu karangan yang mempunyai beberapa variabel
  • Menandai peralihan gagasan gres untuk sebuah karangan yang mempunyai beberapa paragraf. Penggantian paragraf berarti pula penggantian pokok pikiran
  • Dapat mengekspresikan gagasan yang dituangkan dalam goresan pena dengan memberikan sebuah pikiran dan perasaan ke dalam rangkaian kalimat yang tersusun dengan logis ke dalam suatu kesatuan
  • Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, serta memudahkan pembaca untuk memahami isi tulisan
E. JENIS-JENIS PARAGRAF
1. Berdasarkan Tujuannya
a. Paragraf Eksposisi
Merupakan sebuah paragraf yang memaparkan sebuah duduk perkara atau suatu peristiwa. Contohnya ialah :
“Perlombaan yang berlangsung di sekolah diadakan oleh pengurus OSIS periode kali ini. Para siswa sangat antusias dalam mengikuti banyak sekali perlombaan yang diadakan. Hadiah yang diberikan oleh panitia pun snagat menarik”.

b. Paragraf Deskripsi
Merupakan paragraf yang berisikan gosip wacana suatu insiden atau keadaan dengan menggunakan kata-kata yang menciptakan seolah olah pembacanya sanggup merasakan, melihat, serta mengalami pribadi insiden tersebut. Contohnya :
“Gerhana bulan yang terjadi malam kemarin sangat indah jikalau dipandang. Cahaya bulan dilihat membentuk menyerupai cincin sempurna. Keadaan gerhana ini terjadi mulai pukul 23.00 WIB. Banyak orang yang melihat dan menyaksikan insiden alam yang langka ini”.

c. Paragraf Argumentasi
Merupakan paragraf yang berusaha meyakinkan para pembaca sehingga mendapatkan gagasan yang disampaikan oleh penulis. Contohnya :
“Belajar dengan ulet dan rutin merupakan kunci daripada sebuah kecerdasan. Seseorang yang bisa untuk berguru dan terus berguru akan mempunyai banyak ilmu pengetahuan yang tidak akan habis dimakan waktu. Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, pastilah kita memperoleh kesuksesan dalam hidup”.

d. Paragraf Persuasi
Merupakan paragraf yang berisi bujukan kepada para pembaca guna mengikuti pendapat dari sang penulis. Paragraf persuasi hampir sama dengan argumentasi, bedanya, persuasi merupakan kalimat usul atau himbauan, sedangkan argumentasi merupakan fakta. Contohnya :

“Bekerja dengan gigih merupakan kunci daripada sebuah kesuksesan. Karena orang yang rajin dalam bekerja niscaya mempunyai banyak pengetahuan dan trik yang sanggup dijadikan sebagai pengalaman dalam pekerjaannya. Seperti seorang sales yang memperlihatkan pribadi barang dagangannya ke warga. Dengan itu, ia bisa menilai sudah sejauh mana masyarakat menyukai produk-produk yang dibawanya. Data tersebut sanggup dijadikan sebagai materi teladan untuk perbaikan produk mereka sendiri.”

e. Paragraf Narasi
Merupakan paragraf yang berisikan dongeng duduk perkara atau suatu kejadian, sehingga para pembaca sanggup terhibur dan terharu atas insiden yang sedang terjadi. Contoh :

“Pada ahad yang lalu, ayah pulang ke rumah dengan membawa sangat banyak buah tangan dari perjalannya ke luar negeri. Banyak barang yang dibawa pulang, menyerupai jam tangan, baju baru, celana baru, dan jaket”.

2. Berdasarkan Letak Kalimat Pokoknya
a. Paragraf Deduktif
Merupakan paragraf yang mempunyai wangsit pokok atau gagasan utama yang terletak di awal paragraf. Contoh :

“Tidur merupakan keadaan dimana segala organ badan makhluk hidup sanggup beristirahat sesudah seharian bekerja. Tidur sangatlah diharapkan oleh tubuh, alasannya dengan tidur, badan kita sanggup segar dan bugar menyerupai sedia kala”.

b. Paragraf Induktif
Merupakan paragraf yang mempunyai wangsit pokok atau gagasan utama terletak di simpulan kalimat. Contoh :

“Seseorang yang lelah niscaya akan membutuhkan tidur guna menghilangkan kelelahannya. Tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, kerena dengan tidur, seluruh organ dan otot badan kita sanggup berelaksasi kembali. Jadi, sanggup disimpulkan bahwa tidur merupakan acara alamai makhluk hidup untuk beristirahat”.

c. Paragraf Campuran
Merupakan paragraf yang mempunyai wangsit pokok yang terletak di awal paragraf dan ditegaskan kembali di simpulan paragraf. Contoh :

“Tidur merupakan acara alami yang diharapkan oleh makhluk hidup untuk beristirahat. Dengan tidur, kita sanggup mencicipi kesejukan sesudah seharian bekerja. Jadi, tidur sangatlah bermanfaat bagi tubuh, alasannya merupakan acara istirahat alamiah tubuh”.

d. Paragraf Narasi
Merupakan sebuah paragraf yang tidak mempunyai wangsit pokok baik di awal kalimat maupun di simpulan kalimat. Artinya, semua kalimat yang ada di dalam paragraf tersebut semuanya dianggap penting. Contoh :

“Semua makhluk hidup pastinya membutuhkan istirahat untuk mengembalikan tenaganya sesudah seharian bekerja. Dengan tidur, seseorang sanggup menghilangkan lelah secara alami. Dari tidur tersebut, badan sanggup mendetoksifikasi dan merelaksasikan otot-otot tubuh”.

Sumber http://www.ilmudasar.com