A. PENGERTIAN USUS BESAR (KOLON)
Usus besar ialah salah satu organ pencernaan yang merupakan lanjutan dari usus halus. Usus besar sering juga disebut sebagai kolon. Fungsi utama dari usus besar ialah untuk melaksanakan peresapan makanan yang tidak bisa diserap di usus besar, Juga Menyerap air dan garam sehingga sanggup mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Melalui peresapan air tersebut usus besar juga berperan dalam membentuk konsistensi feses (cair atau padat). Diameter usus besar sekitar 6 cm dengan panjang 1,5 meter. Sisa dari makanan yang melewati usus besar akan berakhir di bab rektum yang merupakan muara dari usus besar (anus).
Artikel Penunjang : Sistem Pencernaan Manusia
B. FUNGSI USUS BESAR (KOLON)
- Menyerap cairan dan garam dari makanan yang telah melalui usus besar.
- Untuk mencaga keseimbangan cairan dan elektrolit melalui peresapan air dalam terusan pencernaan.
- Sebagai daerah diproduksinya vitamin K yang berfungsi sebagai salah satu komponen pembekuan darah.
- Melindungi terusan pencernaan dari nanah kuman dengan lendirnya.
- Menyeimbangkan pH makanan dengan cara menghasilkan larutan alkali dan terdapat kuman yang memproduksi lemak sehingga keasaman makanan sanggup dinetralisir.
- Tempat penyimpanan limbah dan pengeluaran kotoran yang tidak diharapkan oleh tubuh.
Artikel Penunjang : Usus Halus : Pengertian, Struktur, Fungsi
C. STRUKTUR USUS BESAR
Secara garis besar usus besar mempunyai struktur dinding yang sejenis dengan usus halus dan sebagian besar organ pencernaan lainnya. Struktur usus besar disusun oleh 4 dinding berikut (Dari luar ke dalam) :
1. Lapisan Serosa
Merupakan lapisan terluar yang terdiri atas pembuluh darah, limfe dan saraf. Lapisan serosa pada usus besar berupa jaringan ikat yang ditutupi oleh peritoneum visceral. Lapisan serosa mempunyai rongga-rongga kecil daerah keluarnya cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas gerakan otot.
2. Lapisan Otot
Lapisan otot pada usus besar merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa kita sadari. Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal (memanjang) dan serabut otot sirkuler (melingkar). Kombinasi dari kontraksi kedua jenis otot ini akan menghasilkan gerakan peristaltik usus yang berfungsi untuk memecah makanan serta membawanya ke organ pencernaan selanjutnya.
3. Lapisan Submukosa
Berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan kelenjar lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa usus besar memegang peranan penting dalam mengedarkan makanan yang diserap.
4. Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa disusun oleh sel epitel sederhana dan jaringan ikat tipis. Lapisan mukosa mempunyai sel goblet yang sanggup menghasilkan lendir. Lendir ini merupakan sekresi dari seluruh kelenjar yang terdapat di usus besar. Lapisan yang produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan enterokirin ini sering juga disebut intestinal juice.
D. BAGIAN – BAGIAN USUS BESAR (KOLON)
Secara makroskopis usus besar sanggup dibagi menjadi 6 bab utama, keenam bab ini sulit untuk dibedakan secara histologis. Suplai nutrisi dan oksigen usus halus berasal dari arteri mesenterika superior (atas) dan arteri mesenterika inferior (bawah). 6 bab usus halus ialah :
1. Sekum (Caecum)
Sekum atau Caecum merupakan bab pertama dari usus besar yang berbentuk menyerupai kantong. Bisa dikatakan bahwa Sekum ialah adonan dari bab terakhir usus halus (ileum) dengan bab pertama usus besar. Sekum mempunyai panjang sekitar 7 cm. Fungsi utama dari kantong ini ialah untuk melaksanakan peresapan nutrisi yang tidak diserap di usus halus.
2. Kolon Asenden
Kolon Asenden merupakan kolon yang berbentuk vertikal dan memanjang ke atas dimulai dari dasar perut (kanan) hingga ke hati. Kolon asenden merupakan bab awal dari usus besar. Fungsi utama dari kolon asenden ialah untuk menyerap makanan yang belum terserap di usus halus.
3. Kolon Tranversum
Kolon tranversum merupakan lanjutan dari kolon asenden dengan bentuk horizontal. Kolon tranversum menempel pada perut, jaringan yang bertugas untuk menopang perlekatan ini disebut jaringan omentum. Fungsi utama dari kolon tranversum ialah untuk menyempurnakan peresapan nutrisi dari makanan dan membantu memadatkan feses.
4. Kolon Desenden
Kolon Desenden merupakan lanjutan dari kolon tranversum yang bergerak memanjang ke bawah dan berakhir di kolon sigmoid. Kolon desenden berfungsi sebagai daerah penampungan feses sementara dan membantu menyesuaikan kepadatan feses.
5. Kolon Sigmoid
Kolon Sigmoid ialah lanjutaan dari kolon desenden, berukuran pendek dan berbentuk menyerupai abjad S. Kolon sigmoid terletak di sisi kiri bawah perut. Kolon sigmoid mempunyai jaringan otot berpengaruh sehingga sanggup menjalankan fungsinya yaitu untuk menekan feses supaya menuju ke rektum.
6. Rektum
Rektum merupakan bab terakhir dari usus halus dengan struktur lapisan mukosa yang tebal dan kaya akan pembuluh darah. Fungsi utama dari rektum ialah daerah penyimpanan sementara feses yang kemudian akan disekresikan keluar melalui anus. Penumpukan feses akan merangsang saraf yang terdapat pada rektum untuk melaksanakan defekasi (BAB).
Sumber http://www.ilmudasar.comArtikel Penunjang : Anus : Pengertian, Struktur, Fungsi