Berpetualang 2 Hari 1 Malam di Lampung Selatan – Setelah sekian usang menantikan hari libur untuk menyegarkan kembali pikiran di tengah penatnya urusan kerjaan, hasilnya di Hari Raya Lebaran, saya berkesempatan untuk berkunjung ke Lampung Selatan.
Karena saya belum mengenal lokasi dan rute destinasinya, keputusan yang bijak kala itu ialah dengan mengikuti open trip.
Lampung Selatan populer dengan pantainya yang keren, dan tak hanya itu, salah satu destinasi favorit yang dimilikinya ialah Anak Gunung Krakatau.
Aku dan tiga orang temanku bergabung dalam rombongan trip besar, berisi sekitar 30 orang termasuk kami berempat.
Dan alasannya ialah tidak ingin menyia-nyiakan hari libur, saya pun tetapkan untuk berpetualang di Lampung Selatan selama 2 hari 1 malam.
Balada orang kantoran, liburan cuma pas Lebaran.
Menumpang Kapal Adinda Windu Karsa dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni
Daftar Isi
Sekitar 2 jam perjalanan, kami pun pribadi menuju meeting point yakni sebuah minimarketSepakat berangkat, hasilnya aku, Brian, Vrisca, dan Noni bertemu di Slipi Jaya untuk menumpang bus menuju Pelabuhan Merak.
Pelabuhan Bakauheni dari area drop off bus yang sanggup ditempuh sekitar 10 menit berjalan kaki (ojeg juga tersedia bila tidak mau capek :D).
Tak usang berselang, kami hasilnya sanggup bertemu dengan rombongan open trip lainnya, termasuk sang tour guide berjulukan Obos dari Indahnesia sebagai pihak penyelenggara.
Sekitar jam 1 subuh, kapal Adinda Windu Karsa yang kami tumpangi pun berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni. Kapalnya penuh, ibarat biasa, terutama di ekspresi dominan liburan ibarat itu.
Kami sendiri bahwasanya menerima daerah duduk, hanya saja, saya dan Brian tetapkan untuk mengeksplor kapal dan menikmati suasana outdoor di tengah lautan ditemani gelapnya malam.
Jangka waktu yang diharapkan untuk datang di Pelabuhan Bakauheni sendiri biasanya memakan waktu hingga 3 jam. Tapi, ketika itu kami hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk menginjakkan kaki di pelabuhan utama tersebut.
Berpetualang di Lampung Selatan: Destinasi Hari Pertama
Istirahat di Dermaga Canti
Setibanya di Pelabuhan Bakauheni, kami diberi kesempatan untuk melengkapi kebutuhan logistik di minimarket terdekat. Setelah itu rombongan kami diajak menumpang dua angkutan kota 044 untuk menuju Dermaga Canti untuk beristirahat.
Di Dermaga Canti, dengan kondisi daerah peristirahatan yang sangat terbatas, bahkan sangat susah, saya dan Brian yang tidak tidur sama sekali selama perjalanan di kapal, hanya mempunyai waktu sekitar 2 jam untuk istirahat hingga jam sarapan tiba.
Setelah sarapan dan persiapan akhir, kami pun berangkat menumpang kapal kecil yang berjulukan KM Bagus Karsa menuju Sebuku Kecil dan Sebuku Besar, dua dari destinasi pertama kami.
Mengunjungi Pulau Sebuku Kecil
Dari Dermaga Canti ke Sebuku Kecil hanya memakan waktu sekitar 1 jam. Kami sangat menikmati perjalanan menuju pulau kecil ini alasannya ialah pemandangannya yang memang indah.
Sebenarnya, tidak banyak yang sanggup dilakukan di Pulau Sebuku Kecil selan sedikit bermain air dan foto-foto. Tetapi, lokasinya bahwasanya sangat bagus dijadikan spot berfoto.
Pantainya sendiri menurutku sangat keren. Airnya yang kehijauan, pasir putih dan latar area yang dikelilingi bebukitan juga umbulan Gunung Rakatau di kejauhan menjadi penarik utama bagiku.
Hanya saja, ibarat di banyak lokasi wisata di Indonesia, pantai kecil ini berkurang pesonanya dengan eksistensi sampah yang ada di sana-sini. Memang, sanggup jadi sampah-sampah tersebut dibawa ombak dari daerah lain.
Tapi, sayangnya kami sendiri tidak difasilitasi untuk membantu mengumpulkan sampah-sampah tersebut ke TPA. Dan saya pribadi juga kurang kesadaran dan kemauan untuk berinisiatif mengutip sampah tersebut. Sayang sekali.
Setelah puas berfoto, basah-basahan, dan menikmati alam sekitar, kami pun diajak mengunjungi area snorkeling di erat Pulau Sebuku Besar.
Snorkeling di Sekitar Pulau Sebuku Besar
Aku sendiri tidak terlalu suka aktivitas snorkeling, tapi bukan berarti snorkeling di Pulau Sebuku Besar tidak kurekomendasikan.
Pemandangan bawah bahari di spot ini sanggup dibilang keren dan sangat disayangkan bila kau tidak ber-snorkeling ria di sini.
Warna airnya yang jernih kehijauan sangat menyegarkan dan memancing siapa pun untuk melompat dari kapal dan berendam di dalamnya.
Itulah yang kulakukan di sini. Meski tidak snorkeling, tentu saja saya tidak mau menikmati pesona lautnya. Loncat dari atas kapal dan menikmati sendiri kesejukan air lautan dengan berenang di dalamnya menjadi salah satu hal menarik yang kulakukan.
Sangkin jernihnya, kita tentu sanggup melihat apa isi dari permukaan bahari yang jernih dan kehijauan itu dari atas kapal.
Kalau kau mager untuk berenang atau snorkeling, aktivitas lain yang sanggup kau lakukan dari atas kapal ialah dengan memberi makan ikan.
Cukup taburkan potongan roti ke permukaan, bermacam-macam jenis ikan bahari yang cantik-cantik akan muncul ke permukaan menyambut suapanmu.
Menuju Tempat Menginap, Pulau Sebesi
Setelah sekitar 3 jam berpetualang di Duo Sebuku yakni Pulau Sebuku Kecil dan Besar, kami pun menuju Pulau Sebesi untuk check-in alasannya ialah di situlah penginapan kami berada.
Pulau Sebesi sendiri mempunyai dermaga. Nah, penginapan di Pulau Sebesi bersifat homestay. Di tengah-tengah homestay yang tersedia terdapat pula warung dan gazebo daerah makan lesehan dan berkumpul.
Untuk kamar tidur, kami para lelaki diberikan satu kamar lengkap dengan daerah tidur plus bantal dan kipas angin tanpa selimut 😀 Untuk para perempuan diberi privilege khusus dengan beberapa kamar.
Kegiatan pertama yang kami lakukan tentu saja makan siang. Setelah itu merapikan barang-barang, mandi, dan beristirahat sejenak alasannya ialah sorenya, aktivitas berikutnya ialah menjelajahi Pulau Umang-Umang.
Berpetualang di Pulau Umang-Umang
Setelah beristirahat beberapa jam, tujuan berikutnya ialah menikmati senja di Pulau Umang-Umang.
Pulau Sebesi dengan Pulau Umang-Umang berada berseberangan. Hanya sekitar 15 menit menyeberang, kami sudah sanggup menginjakkan kaki di putihnya pasir pantai Pulau Umang-Umang.
Pulau Umang-Umang sendiri tergolong higienis dan tertata, sehingga sanggup disimpulkan bahwa pulau ini dikelola dengan baik. Senang mengetahuinya.
Mirip-mirip pantai-pantai di sekitar Belitung, di pinggiran pantai pulau ini juga banyak sekali watu karang bergerombolan dengan aneka macam ukuran.
Di atas watu karang itulah kita sanggup duduk sembari menikmati pemandangan sunset, meski tidak terlalu baik spotnya alasannya ialah masih tertutup pepohonan yang ada di pulau seberang.
Hal lain yang sanggup dilakukan tentu saja berfoto ria mengabadikan momen. Hanya saja, saya dan Brian merasa ketika itulah momen terbaik untuk lebih menikmati trip kami.
Jadi, kami lebih banyak duduk di atas pasir putih sembari menonton penerima open trip lain bermain air, berfoto, dan bersenang-senang serta menikmati senja.
Berpetualang di Lampung Selatan: Destinasi Hari Kedua
Trekking di Gunung Krakatau
Setelah berpetualang di Pulau Umang-Umang, kami pun kembali ke homestay di Pulau Sebesi untuk beristirahat satu malam.
Saat subuh, kami harus berkemas-kemas untuk trekking di Gunung Krakatau. Sekitar jam 4 pagi dengan kondisi yang masih mengantuk, kami menempuh waktu sekitar 2,5 jam menuju Cagar Alam Gunung Krakatau.
Untuk mengisi tenaga sebelum memulai trekking, kami pun terlebih dahulu sarapan di pinggiran pantai berpasir hitamnya.
Setelah itu, sembari menunggu masakan dicerna dengan sempurna, kami diajak untuk mendengar kode dari Obos selaku tour guide kami. Kali ini, aktivitas trekking di Gunung Krakatau diikuti oleh dua rombongan open trip yang berbeda.
Jadi, kebayang, kan, gimana ramainya ketika itu?
Trekking pun dimulai. Tak hingga 20 menit trekking bahwasanya kita sudah sanggup datang di batas trekking Gunung Krakatau.
Di spot ini tentu saja kita harus mengabadikan momen, entah itu berlatar Gunung Krakatau itu sendiri, Gunung Rakatau di kejauhan, atau pulau lain di seberang sana dengan pemandangan lautnya.
Snorkeling di Lagoon Cabe
Setelah berpuas diri trekking di Gunung Krakatau, kami pun diajak untuk berkunjung ke Lagoon Cabe.
Lagoon Cabe sendiri merupakan spot snorkeling yang menurutku lebih bagus dibandingkan spot snorkeling sebelumnya yakni Pulau Sebuku Besar.
Dan lagi, saya hanya menikmati spot ini dengan meloncat dari kapal dan berenang, tidak ikut ber-snorkeling ria ibarat yang lain.
Oh ya, sama ibarat sebelumnya, pemandangan bawah lautnya juga keren bila dilihat dari atas kapal dan airnya sangat jernih. Sangat asik bila berenang di sini. Airnya juga segar.
Pulang Dengan Pengalaman Berkesan
Meski saya sanggup dikatakan sangat jarang dan kurang sanggup menikmati suasana pantai dan lelautan, tapi berpetualang 2 hari 1 malam di Lampung Selatan menjelajahi destinasi-destinasi yang sudah disebutkan tadi meninggalkan kesan bagiku pribadi.
Sebabnya, itulah kali pertama saya berkunjung ke Lampung Selatan menikmati keindahan alamnya. Dan yang paling penting, traveling ialah traveling dengan pengalaman dan keseruannya masing-masing, kan?
Jadi tetap berkesan. Apalagi sudah sangat usang saya tidak menikmati wisata pantai dan lelautan, terutama berlayar di atas kapal.
Kelebihan & Kekurangan Tripku di Lampung Selatan
Kelebihan
- Penyelenggara aktif dalam mengayomi setiap penerima trip, termasuk menyoal foto, membantu membawa barang-barang, dan sebagainya
- Ketersediaan transportasi, makan dan penginapan dipastikan dengan baik
- Seluruh destinasi dikunjungi sesuai itinenary dan secara berurutan
Kekurangan
- Manajemen di lapangan kurang baik sehingga banyak jadwal yang ngaret
- Kurangnya brief dan klarifikasi perihal destinasi yang dikunjungi
Peta Lokasi Setiap Destinasi Wisata yang Aku Kunjungi di Lampung Selatan
Penutup
Nah alasannya ialah setiap trip sudah seharusnya menyisakan kesan, jangan sungkan untuk mengeksplor Lampung Selatan, ya. Semoga dongeng petualanganku bermanfaat bila kau berencana untuk mengunjunginya.
Nah, itulah kegiatanku ketika libur Idulfitri kemarin. Kalau kau apa? Boleh dong sharing-sharing lewat kolom komentar 😀
ARTIKEL LAINNYA:
- Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun
- Menanjaki Gunung Ciremai, Jawa Barat
- Pendakian ke Gunung Cikuray, Jawa Barat
- Pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah
- Catatan Pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur
- Pendakian ke Gunung Sumbing, Jawa Tengah
- Pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah
- Pantai Ladeha di Nias Selatan, Sumatera Utara
- Wisata Singkat ke Stone Garden, Padalarang, Bandung
- A Short Visit to Bira Island, Thousand Islands
- A Day Trip Without Digital Tech
- Solo Trip to Taman Alam Lumbini, Berastagi, Tanah Karo
- [Infographic] 10 Top Travel Hacks
- Kunjungan ke Floating Market Lembang
- Gereja Katedral Jakarta: Gereja Kristen Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga
- Wisata ke Tebing Keraton Bandung
- Menjelajahi Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
- Catatan Perjalananku Menjelajahi Nusa Penida, Bali
- Gunung Batu Lembang, Jawa Barat
- Bira Island, Pulau Seribu
- Floating Market, Bandung
- Rafflesia Arnoldii, Festival Bumi Rafflesia, Bengkulu
- Lesehan Pancur, Curup, Bengkulu: Jamuan Siang Kala Menjelajah Bengkulu
- Gunung Papandayan: Sebuah Pendakian yang Cocok Menjadi Weekend Getaway
- Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali
- Mengintip Persiapan Menyambut Flower Garden Festival 2018 di Taman Bunga Inaya, Bengkulu
- Fort Marlborough: Saksi Sejarah Kekuasaan Inggris di Bumi Rafflesia Bengkulu
- Pendakian Gunung Sindoro 3.153 Mdpl via Jalur Kledung, Jawa Tengah
- Barleu Coffee Bandung, Minimalis di Remangnya Bandung Malam
- Theme Park Hotel Resort World Genting Highlands, Kuala Lumpur
- Bunga Bangkai: Konservasi Amorphophallus Titanum di Bengkulu
- Hamparan Bunga, Pesawat, dan Indahnya Alam di Danau Mas Harun Bastari, Bengkulu
- Menikmati Sedapnya Hidangan Bubbles and Bites, Genting Highlands
- Menelusuri Sejarah & Perkembangan Genting Highlands di The Visitors’ Galleria
- First World Hotel Genting Highlands, Hotel Terbesar di Dunia Ada di Malaysia
- Motorino Pizza Malaysia, Sajian Lengkap ala Italia di Genting Highlands
- Mantengin Karya Yayoi Kusama di Museum MACAN
- Mampir ke Taman Bunga Vimala Hills, Tempat Wisata Hits di Bogor
- Review Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP
Sumber https://walterpinem.me