Download Pidato / Sambutan Upacara Hari Pahlawan 2018. Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan file Pidato / Sambutan Upacara pada Hari Pahlawan 2018. Sehubungan akan diperingatinya hari jagoan yang ke-73 di Tahun 2018 ini, kami turut mengatakan gosip yang bisa membantu para panita pelaksanaan upacara peringatan hari Pahlawan di tahun 2018 ini. Semoga gosip yang kami bagikan di bawah ini bisa bermanfaat dan berguna.
Hari Pahlawan pada tahun 2018 ini bertemakan "Perkokoh Persatuan Membangun Negeri", tema tersebut dibentuk dengan harapan segenap komponen bangsa Indonesia sanggup lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Terus memlihara persatuan dan kesatuan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah dengan susah payah didirikan oleh para pendiri negeri ini, salah satunya yaitu dengan usaha para jagoan yang telah gugur demi membela negara Indonesia yang tercinta ini.
Assalamu'alalikum. wr. wb.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Saudara-saudara para akseptor upacara patriot bangsa yang budiman.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, yang mengatakan kita kekuatan jasmani dan rohani untuk terus mengemban misi usaha dalam mewujudkan perikehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Setiap tanggal 10 November, Bangsa indonesia memperingati hari pahlawan, sebagai momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para jagoan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam usaha mengisi kemerdekaan.
Peringatan tersebut didasarkan pada insiden "pertempuran 10 november 1945" di Surabaya, sebagai pertempuran pertama dan terbesar antara pasukan Indonesia dengan pasukan absurd sesudah proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dengan memakan korban jiwa yang sangat besar.
Saudara sebangsa setanah air, para patriot bangsa yang budiman,
Peristiwa tersebut memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para jagoan bangsa bukanlah "politik ketakutan", melainkan "politik harapan". Bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada, tidak akan menyurutkan semangat perjuangan.
Pengalaman merebut dan mempertahankan kemerdekaan juga memperlihatkan betapa spirit kemerdekaan juga memperlihatkan betapa spirit usaha dan mental-karakter kepahlawanan mempunyai daya hidup yang luar biasa dalam menghadapi banyak sekali rintangan dan penderitaan.
Peringatan hari Pahlawan harus bisa menggali upaya, bukan abunya. Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, semangat kepahlawanan itu ialah semangat rela berjuang, berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
Semangat kepahlawanan ialah semangat persatuan, persatuan yang bulat-mutlak dengan tiada mengecualikan sesuatu golongan dan lapisan. Semangat kepahlawanan ialah semangat membentuk dan membangun negara.
Saudara-saudara para patriot bangsa yang budiman
Setiap zaman mempunyai tantangannya tersendiri. dan oleh alasannya itu, setiap zaman harus berbagi respon kepahlawanan yang sesuai dengan zamannya.
Setelah indonesia merebut kemerdekaanya, semangat kepahlawanan tidak cukup hanya dengan mempertahankan patriotisme defensif, kita butuh patriotisme yang lebih kasatmata dan progresif. Patriotisme sejati bukan sekadar mempertahankan melainkan juga memperbaiki keadaan negeri. Untuk keluar dari banyak sekali kasus bangsa hari ini, patriotisme progresif dituntut menghadirkan kemandirian bangsa tanpa terperosok pada perilaku anti-asing.
Saudara-saudara para patriot bangsa yang budiman,
Dalam rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, patriotisme progresif harus berbagi ketahanan bangsa untuk bisa berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Sejalan dengan orientasi Trisakti tersebut Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres H.M Jusuf Kalla hadir dengan memperlihatkan Visi transformatif: "Terwujudny Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong".
Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan kegiatan prioritas pemerintahan ke depan yang disebut NAWA CITA. Kesembilan kegiatan prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah; ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. Pada ketiga ranah tersebut, Pemerintah ketika ini berusaha melaksanakan banyak sekali perubahaan secara akseleratif, berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Ketiga ranah pembangunan tersebut bisa dibedakan tapi tak sanggup dipisahkan. Satu sama lain saling memerlukan pertautan secara sinergis. Perubahan mental-kultural memerlukan proteksi politik dan material berupa politik kebudayaan dan ekonomi budaya. Sebaliknya perubahan politik memerlukan proteksi budaya dan material berupa budaya demokrasi dan ekonomi politik. Begitupun perubahan material memerlukan proteksi budaya dan politik berupa budaya ekonomi dan politik ekonomi.
Dalam Amanat Presiden pada Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1956, setahun sesudah Pemilihan Umum Pertama tahun 1955, Bung Karno menjelaskan tiga fase revolusi bangsa. Dua fase telah dilalui dengan berhasil, dan satu fase lagi menghadang sebagai tantangan. Indonesia telah melewati "Taraf physical revolution" dan "taraf survial". Lantas Bung Karno tandaskan, "Sekarang kita berada pada taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya: investment of human skill, material investment, dan mental investment".
Dalam pandangannya, investasi keterampilan dan material amat penting. Akan tetapi, yang lebih penting lagi ialah investasi mental. Investasi keterampilan dan material tidak bisa menjadi dasar persatuan dan kemakmuran bersama tanpa didasari investasi mental. Tanpa kekayaan mental, upaya-upaya pemupukan keterampilan dan material hanya kana melanggengkan perbudakan".
Selanjutnya Bung Karno mengingatkan: "Kelemahan jiwa kita ialah, bahwa kita kurang percaya kepada diri kita sendiri sebagai bngsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar-negeri, kurang percaya-mempercayai satu sama lain, padahal kita ini pada asalnya ialah rakyat gotong-royong, kurang berjiwa gigih melainkan terlalu lekas mau lezat dan "cari gampangnya saja". Dan itu semua, alasannya makin menipisnya rasa harkat nasional, makin menipisnya rasa national dignity, makin menipisnya rasa besar hati dan rasa hormat terhadap kemampuan dan kepribadian bangsa dan rakyat sendiri.
Saudara sebangsa dan setanah air, patriot bangsa yang budiman
Gerakan revolusi mental diperlukan bisa mendorong Gerakan hidup baru, dalam bentuk;
1. Perombakan cara berfikir, cara kerja, cara hidup, yang merintangi kemajuan.
2. Peningkatan dan pembangunan cara berfikir, cara kerja, dan cara hidup yang baik.
Singkat kata, Gerakan hidup gres ialah gerakan revolusi mental untuk menggembleng insan indonesia ini menjadi insan baru, yang berhati putih, berkemampuan baja, bersemangat Elang Rajawali. Berjiwa api yang menyala-nyala.
Ituah jiwa patriotisme progresif yang harus kita koarkan dalam menghadapi tantangan dan kasus pembangunan hari ini.
Tantangan dan kasus dan kasus yang kita hadapi ketika ini memang berat. Akan tetapi, kita dilarang putus pengharapan. Para jagoan kusuma bangsa mengajarkan pada kita arti penting perjuangan, ketabahan dan harapan. Bahwa barang siapa yang ingin mempunyai mutiara harus besar lengan berkuasa menahan nafas, dan berani terjun menyelami samudera yang sedalam-dalamnya.
Melalui momentum Peringatan Hari Pahlawan 10 November ini yang dilaksanakan dengan banyak sekali kegiatan kita sanggup mengambil makna yang terkandung di dalamnya dengan meneladai nilai-nilai luhur yang diwarikan kepada kita semua seperti: taqwa kepada Tuhan YME, pantang menyerah, jujur dan adil, percaya kepada kemampuan sendiri serta kerja keras untuk membangun Indonesia yang sejahtera sebagaimana impian para jagoan Bangsa.
Pada kesempata yang baik ini kami mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuan, bekerja, berkarya menjadi jagoan bagi diri sendiri, jagoan bagi lingkungan, jagoan bagi masyarakat maupun jagoan bagi negeri ini, Selamat Hari Pahlawan .
Demikain, supaya Allah Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi bangsa dan negara Indonesia.
Amin.
Sekian dan terima kasih
Wassalamu' alaikum wr. wb.
Sumber http://www.arsipguru.web.idHari Pahlawan pada tahun 2018 ini bertemakan "Perkokoh Persatuan Membangun Negeri", tema tersebut dibentuk dengan harapan segenap komponen bangsa Indonesia sanggup lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Terus memlihara persatuan dan kesatuan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah dengan susah payah didirikan oleh para pendiri negeri ini, salah satunya yaitu dengan usaha para jagoan yang telah gugur demi membela negara Indonesia yang tercinta ini.
CONTOH PIDATO TAHUN LALU, yang tahun 2018 bisa eksklusif di d0wnl0ad di bawah:
AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER
AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER
Assalamu'alalikum. wr. wb.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Saudara-saudara para akseptor upacara patriot bangsa yang budiman.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, yang mengatakan kita kekuatan jasmani dan rohani untuk terus mengemban misi usaha dalam mewujudkan perikehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Setiap tanggal 10 November, Bangsa indonesia memperingati hari pahlawan, sebagai momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para jagoan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam usaha mengisi kemerdekaan.
Peringatan tersebut didasarkan pada insiden "pertempuran 10 november 1945" di Surabaya, sebagai pertempuran pertama dan terbesar antara pasukan Indonesia dengan pasukan absurd sesudah proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dengan memakan korban jiwa yang sangat besar.
Saudara sebangsa setanah air, para patriot bangsa yang budiman,
Peristiwa tersebut memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para jagoan bangsa bukanlah "politik ketakutan", melainkan "politik harapan". Bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada, tidak akan menyurutkan semangat perjuangan.
Pengalaman merebut dan mempertahankan kemerdekaan juga memperlihatkan betapa spirit kemerdekaan juga memperlihatkan betapa spirit usaha dan mental-karakter kepahlawanan mempunyai daya hidup yang luar biasa dalam menghadapi banyak sekali rintangan dan penderitaan.
Peringatan hari Pahlawan harus bisa menggali upaya, bukan abunya. Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, semangat kepahlawanan itu ialah semangat rela berjuang, berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
Semangat kepahlawanan ialah semangat persatuan, persatuan yang bulat-mutlak dengan tiada mengecualikan sesuatu golongan dan lapisan. Semangat kepahlawanan ialah semangat membentuk dan membangun negara.
Saudara-saudara para patriot bangsa yang budiman
Setiap zaman mempunyai tantangannya tersendiri. dan oleh alasannya itu, setiap zaman harus berbagi respon kepahlawanan yang sesuai dengan zamannya.
Setelah indonesia merebut kemerdekaanya, semangat kepahlawanan tidak cukup hanya dengan mempertahankan patriotisme defensif, kita butuh patriotisme yang lebih kasatmata dan progresif. Patriotisme sejati bukan sekadar mempertahankan melainkan juga memperbaiki keadaan negeri. Untuk keluar dari banyak sekali kasus bangsa hari ini, patriotisme progresif dituntut menghadirkan kemandirian bangsa tanpa terperosok pada perilaku anti-asing.
Saudara-saudara para patriot bangsa yang budiman,
Dalam rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, patriotisme progresif harus berbagi ketahanan bangsa untuk bisa berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Sejalan dengan orientasi Trisakti tersebut Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres H.M Jusuf Kalla hadir dengan memperlihatkan Visi transformatif: "Terwujudny Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong".
Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan kegiatan prioritas pemerintahan ke depan yang disebut NAWA CITA. Kesembilan kegiatan prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah; ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. Pada ketiga ranah tersebut, Pemerintah ketika ini berusaha melaksanakan banyak sekali perubahaan secara akseleratif, berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Ketiga ranah pembangunan tersebut bisa dibedakan tapi tak sanggup dipisahkan. Satu sama lain saling memerlukan pertautan secara sinergis. Perubahan mental-kultural memerlukan proteksi politik dan material berupa politik kebudayaan dan ekonomi budaya. Sebaliknya perubahan politik memerlukan proteksi budaya dan material berupa budaya demokrasi dan ekonomi politik. Begitupun perubahan material memerlukan proteksi budaya dan politik berupa budaya ekonomi dan politik ekonomi.
Dalam Amanat Presiden pada Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1956, setahun sesudah Pemilihan Umum Pertama tahun 1955, Bung Karno menjelaskan tiga fase revolusi bangsa. Dua fase telah dilalui dengan berhasil, dan satu fase lagi menghadang sebagai tantangan. Indonesia telah melewati "Taraf physical revolution" dan "taraf survial". Lantas Bung Karno tandaskan, "Sekarang kita berada pada taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya: investment of human skill, material investment, dan mental investment".
Dalam pandangannya, investasi keterampilan dan material amat penting. Akan tetapi, yang lebih penting lagi ialah investasi mental. Investasi keterampilan dan material tidak bisa menjadi dasar persatuan dan kemakmuran bersama tanpa didasari investasi mental. Tanpa kekayaan mental, upaya-upaya pemupukan keterampilan dan material hanya kana melanggengkan perbudakan".
Selanjutnya Bung Karno mengingatkan: "Kelemahan jiwa kita ialah, bahwa kita kurang percaya kepada diri kita sendiri sebagai bngsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar-negeri, kurang percaya-mempercayai satu sama lain, padahal kita ini pada asalnya ialah rakyat gotong-royong, kurang berjiwa gigih melainkan terlalu lekas mau lezat dan "cari gampangnya saja". Dan itu semua, alasannya makin menipisnya rasa harkat nasional, makin menipisnya rasa national dignity, makin menipisnya rasa besar hati dan rasa hormat terhadap kemampuan dan kepribadian bangsa dan rakyat sendiri.
Saudara sebangsa dan setanah air, patriot bangsa yang budiman
Gerakan revolusi mental diperlukan bisa mendorong Gerakan hidup baru, dalam bentuk;
1. Perombakan cara berfikir, cara kerja, cara hidup, yang merintangi kemajuan.
2. Peningkatan dan pembangunan cara berfikir, cara kerja, dan cara hidup yang baik.
Singkat kata, Gerakan hidup gres ialah gerakan revolusi mental untuk menggembleng insan indonesia ini menjadi insan baru, yang berhati putih, berkemampuan baja, bersemangat Elang Rajawali. Berjiwa api yang menyala-nyala.
Ituah jiwa patriotisme progresif yang harus kita koarkan dalam menghadapi tantangan dan kasus pembangunan hari ini.
Tantangan dan kasus dan kasus yang kita hadapi ketika ini memang berat. Akan tetapi, kita dilarang putus pengharapan. Para jagoan kusuma bangsa mengajarkan pada kita arti penting perjuangan, ketabahan dan harapan. Bahwa barang siapa yang ingin mempunyai mutiara harus besar lengan berkuasa menahan nafas, dan berani terjun menyelami samudera yang sedalam-dalamnya.
Melalui momentum Peringatan Hari Pahlawan 10 November ini yang dilaksanakan dengan banyak sekali kegiatan kita sanggup mengambil makna yang terkandung di dalamnya dengan meneladai nilai-nilai luhur yang diwarikan kepada kita semua seperti: taqwa kepada Tuhan YME, pantang menyerah, jujur dan adil, percaya kepada kemampuan sendiri serta kerja keras untuk membangun Indonesia yang sejahtera sebagaimana impian para jagoan Bangsa.
Baca Juga: Download Doa Upacara Hari Pahlawan 2017 Lengkap Semua AgamaSelain itu melalui Peringatan Hari Pahlawan sebagai bangsa yang besar, bangsa yang harus menghargai jasa para pahlawannya, Peringatan Hari Pahlawan diperlukan pula sanggup lebih membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuh kembangkan nilai-nilai kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan kepada tanah air kita dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia.
Pada kesempata yang baik ini kami mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuan, bekerja, berkarya menjadi jagoan bagi diri sendiri, jagoan bagi lingkungan, jagoan bagi masyarakat maupun jagoan bagi negeri ini, Selamat Hari Pahlawan .
Demikain, supaya Allah Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi bangsa dan negara Indonesia.
Amin.
Sekian dan terima kasih
Wassalamu' alaikum wr. wb.
Link Download: