Monday, September 18, 2017

√ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat

Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl: Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai Gunung Ceremai atau yang lebih sering di-‘oral’-kan dengan Gunung Ciremai.


Puncak Gunung Ciremai mempunyai ketinggian sekitar 3.078 meter di atas permukaan maritim (mdpl), berlokasi di tiga kabupaten yakni Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, merupakan gunung yang mempunyai puncak tertinggi di Jawa Barat.


Selain mempunyai puncak tertinggi di seluruh Jawa Barat, isu-isunya Gunung Ciremai juga merupakan gunung ‘terseram’ atau ‘terngeri’ di Jawa Barat. Kesan atau ‘label’ terseram tentu bukan tanpa alasan.


Baca Juga: Catatan Pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur


Banyak hal yang pernah terjadi di Gunung Ciremai, mungkin saja, tetapi label terseram tersebut tak menciptakan mental kami ciut kala itu untuk segera menaklukkannya.


Rasa ingin tau kami ternyata jauh lebih besar ketimbang banyak sekali macam hal yang menjadi penghalang petualangan kami ke Gunung Ciremai kala itu.


It is not the mountain we conquer, but ourselves.

Edmund Hillary


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Dari Kiri ke Kanan: Walter Pinem, Fandy Liwu, Hendra Sirait, Tyo Stefanus, Boniifasius Falakhi



Pada satu waktu di bulan Juli yang cerah saya dan 6 orang teman berkesempatan menanjaki Gunung Ciremai, meski gunung tersebut pada dikala itu hanyalah alternatif dari planning pendakian kami yang sebenarnya.


Awalnya kami ingin menyiksa diri menikmati keindahan di Gunung Sindoro dan Gunung Prau di Jawa Tengah.


Awalnya pula tim kami yang berisikan 5 orang saja semuanya sudah setuju untuk jauh-jauh ke Jawa Tengah demimenaklukkan dua gunung indah tersebut.


Namun ternyata Gunung Sindoro tutup pada dikala itu dikarenakan kemarau, dan ‘hanya’ mendaki Gunung Prau saja terasa hanya membuang-membuang ongkos saja.


Dan kebetulan rata-rata gunung di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur ditutup. Padahal perlengkapan semuanya sudah di-pack, fisik dan kantong sudah sangat siap, kebetulan batere kamera juga sudah penuh :D.


Baca Juga: Pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah


Karena kami memang tidak pernah merencanakan pendakian jauh-jauh hari sebelum hari H, balasannya daripada semuanya sia-sia, hari itu juga kami tetapkan untuk mendaki Gunung Ciremai.


Selain alasannya yaitu tidak terlalu jauh dari Bandung, ongkos yang harus kami keluarkan untuk ke sana juga sanggup kami ekonomis untuk melanjutkan pendakian ke gunung yang lain.


Intinya keputusan kami dikala itu sudah tepat, dan alasannya yaitu lokasinya bersahabat dari Bandung, 2 orang teman yang lainnya bergabung.




Berangkat Menuju Gunung Ciremai Dari Bandung via Terminal Cicaheum


Besok sorenya sehabis tetapkan untuk mendaki Ciremai, sempurna pada malam Tarawikh di bulan Juli 2015, kami berangkat. Dari Terminal Cicaheum, Bandung kami menaiki sebuah angkutan Elf menuju Kabupaten Majalengka.


Waktu keberangkatan kami pada dikala itu memang sangat tidak tepat. Selain alasannya yaitu angkutan semuanya penuh, ongkos pun tentu saja naik.


Dan biaya angkutan yang kami tumpangi pada dikala itu naik 100% dari yang biasanya Rp 25.000,- menjadi Rp 50.000,- per orang. WOW!!


Setelah beberapa jam menunggu angkutan yang muat menampung kami bertujuh, balasannya tersedia satu angkutan Elf,  kebetulan yang terakhir menuju Majalengka. Itu pun 3 orang teman terpaksa duduk di atas Elf alasannya yaitu dingklik yang tersedia di dalam sudah tak ada.


Baca Juga: Menanjaki Gunung Cikuray


Setelah 4 jam bertambah renta di atas Elf, kami datang di Majalengka. Nasi Kuning Bu Maryam di Terminal Majalengka menjadi penambah tenaga terakhir malam itu.


Sekitar 1 jam beristirahat di Terminal, kami pun memulai perjalanan dari Terminal menuju Pos 1 Gunung Ciremai (Lewat Jalur Apuy). JAUH BROOOHHH!!!!


Ramainya bunyi Tarawikh dan tabuhan gendang menemani perjalanan kami. Membuat kami menjadi lebih berani menembus gulitanya malam waktu itu.


Tiba di Pos 1 Berod ketika ingin mendaftar pendakian sekaligus beristirahat, ternyata tidak ada orang. Gelap gulita menyerupai makam (jujur saja).


Kebetulan di pos registrasi tersebut terdapat nomor ponsel para pengurus Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), berikut para ranger.


Akhirnya kami pribadi menghubungi sang ketua, Pak Indi, dan ia menyampaikan untuk pribadi menuju Pos 1 menjumpai kami.


Baik dan ramah sekali Pak Indi ini, rela menembus gelap dan dinginnya malam sekaligus memperlihatkan briefing singkat kepada tim pendaki yang tidak sabaran menunggu Musim Idulfitri usai ini.


Pak Indi juga menjelaskan banyak sekali pantangan yang ada untuk dihindari selama pendakian. Dan Pak Indi juga membiarkan kami untuk beristirahat di dalam Pos Pendaftaran yang biasanya ia jaga, daerah yang sangat hangat dan nyaman bagi kami semua.


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Pos Pendaftaran, Pos 1 Berod


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Persiapan di Pos 1 Berod


Karena kondisi kami sudah luar biasa lelah, balasannya kami menyisihkan semalam untuk menginap di Pos 1 Berod. Di pagi hari, sehabis semuanya siap, kami mulai mendaki.




Pendakian Gunung Ciremai 3.078 Mdpl via Jalur Apuy, Desa Apuy, Majalengka


Dari Pos 1 Berod ke Pos 2 Arban tidaklah jauh, hanya memakan waktu sekitar 20 menit. Ketika datang di Pos 2 Arban barulah kami menyadari dan merasakan, bahwa di Gunung Ciremai pada dikala itu hanya ada kami bertujuh.


Memang pada dikala kami mulai mendaki, merupakan hari pertama Lebaran, jadilah semuanya sibuk berpesta kemeriahan di daerah masing-masing, tidak di Gunung Ciremai. Hanya kami bertujuh saja yang merayakan Idulfitri di Gunung Ciremai.


Baca Juga: Perjalanan ke Gunung Merbabu Menantang Merapi


Oh ya, jalur dari Pos 1 ke Pos 2 masih sangat enak, masih sangat biasa. Dari Pos 2 menuju Puncak Gunung Ciremai semuanya berubah total. Jalur menanjak dengan total sekitar 90% tanjakan menjadi jamuan ternikmat yang harus dinikmati ketika mendaki Ciremai.


Dari Pos 2 ke Pos 3 Tegal Masawa, kita sudah resmi memasuki hutan. Tidak menyerupai jarak pos sebelumnya, dari Pos 2 ke Pos 3 memakan waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam.


Ada beberapa spot yang kami kira Pos 3, ternyata tidak! PHP sekali Pos 3 ini. Setelah tiba, kami tetapkan untuk beristirahat sebentar untuk sekedar menikmati kopi, ngerokok, dan mengeringkan pakaian yang terbasahi keringat.


Dari Pos 3 Tegal Masawa menuju Puncak Ciremai, masih ada 3 pos lagi yang harus dilewati.


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat


Setelah melewati Pos 4 Tegal Jamuju dan datang di Pos 5 Sanghyang Rangkah, kami berhenti sejenak untuk berdiskusi: apakah melanjutkan pendakian untuk mendirikan tenda di Gowa Walet (Pos 6) atau mendirikan tenda saja di Pos 5 ini?


Dengan bunyi terbanyak, balasannya kami tetapkan untuk mendirikan tenda di Pos 5 saja. Waktu itu kami datang di Pos 5 sekitar pukul 4 sore, atau 4.5 jam sehabis kami berangkat mendaki dari Pos 1.


Dengan alasan bahwa kami semua sudah sangat lelah, dan hari masih sangat terang untuk mendirikan tenda, mencari kayu bakar, dan menyiapkan segala keperluan untuk menyambut malam, kami tetapkan untuk bermalam di Pos 5.


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Tiba di Pos 5, Kesempatan Jemur Pakaian







A post shared by Walter Pinem (@walterpinem) on





Di malam hari kami berwacana untuk berangkat subuh sekitar jam 3 pagi semoga datang di puncak lebih cepat dan sempat menikmati Sunrise, ternyata ihwal tersebut hanyalah ihwal alasannya yaitu kami semua kebablasan.


Kami tidur terlalu nyenyak sampai babi hutan yang mencakari tenda belahan luar kami dengan moncongnya tak kami rasakan. Dan sekitar pukul 4.30 kami melanjutkan perjalanan menuju puncak.




Pendakian Menuju Puncak Ciremai 3.078 Mdpl


Sekitar pukul 6.15 kami datang di Puncak Ciremai, disambut dengan silaunya matahari terbit yang sudah cukup tinggi melayang sehingga berkurang keindahannya, juga disambut dengan derasnya tiupan angin di atas puncak mengantarkan anyir sulfur yang samar tercium.


Tiupan angin tersebut sukses menampar wajah kami, juga nyaris menumbangkan kami satu per satu berikut keril yang kami bawa.


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Saat Tiba di Puncak Ciremai


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Menahan Derasnya Tiupan Angin


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Pemandangan Dari Puncak Ciremai


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Fandy Liwu


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Tyo Stefanus


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Boa Falakhi


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Bonifasius Falakhi


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Bryan Fau


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Hendra Sirait


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Walter Pinem


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Tim Pendaki Kosan BJ35


Segala pengorbanan, kesusahan, penderitaan, dan lainnya yang rasanya tidak yummy terbayar sudah. Puncak Ciremai yang sangat indah melunasi semuanya yang harus kami bayar di perjalanan menujunya.


Dari atas terlihat awan menumpuk bagai permadani, Gunung Cikuray terlihat tegap menjulang, Gunung Slamet terlihat sangat menantang, dan di baliknya samar terlihat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.


Terlihat pula Gunung Guntur dan Papandayan dengan samar, banyak sekali bukit dan pertanian warga, juga peradaban warga di sekitar 3 kabupaten yang sebelumnya sudah disebutkan.


Beberapa jam sehabis menikmati suasana di atas Puncak Ciremai, kami pun berlomba turun untuk melanjutkan peristirahatan di Pos 5.


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Makan Siang di Pos 5 Sebelum Pulang


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Jalan Pulang Menuju Pos 2 Arban


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Istirahat di Pos 2 Gunung Ciremai dikala pulang


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Pos 1 Berod Sebelum Pulang




Tentang Gunung Ciremai


Gunung Ceremai atau Gunung Ciremai mempunyai ketinggian sekitar 3.078 mdpl yang meliputi 3 kabupaten: Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, membuatnya menjadi gunung dengan puncak tertinggi di Jawa Barat.


Di atas puncak gunung berjenis berapi kerucut ini terdapat dua kawah utama yang masing-masing berdiameter 400m dan 600m.


Gunung Ciremai secara khusus dan resmi dikelola oleh pihak pengurus Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), dengan total luasnya 15.000 hektare. Selengkapnya . . .




Tentang Tim Pendaki Kami (BJ35)


Anggota Tim BJ35 yang Ikut Berangkat:


Tyo Stefanus, Hendra Sirait, Bryan Fau, Boa Falakhi, Bonifasius Falakhi, Fandy Liwu, dan Walter Pinem.




Pilihan Jalur Pendakian Gunung Ciremai


Jalur terkenal yang tersedia antara lain:



  1. Jalur Palutungan melalui Desa Palutungan (Kabupaten Kuningan).

  2. Jalur Linggarjati melalui Desa Linggarjati (Kabupaten Kuningan).

  3. Jalur Apuy melalui Desa Apuy (Kabupaten Majalengka).




Mendaki Gunung Ciremai Lewat Jalur Apuy


Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Jalur Apuy dan Waktu Tempuh Antar-Pos



  1. Basecamp ke Pos 1 Berod (bisa jalan kaki sekitar 40 menit atau memakai kendaraan sewa sekitar Rp 15.000,- sampai Rp 30.000,- per orang).

  2. Pos 1 Berod ke Pos 2 Arban (sekitar 20 – 30 menit).

  3. Pos 2 Arban ke Pos 3 Tegal Masawa (sekitar 40 menit – 1 jam).

  4. Pos 3 Tegal Masawa ke Pos 4 Tegal Jamuju (sekitar 40 menit – 1 jam).

  5. Pos 4 Tegal Jamuju ke Pos 5 Sanghyang Rangkah (sekitar 1 – 2 jam).

  6. Pos 5 Sanghyang Rangkah ke Pos 6 Goa Walet (sekitar 1 jam 45 menit – 2,5 jam).

  7. Pos 6 Goa Walet ke Puncak Gunung Ciremai (sekitar 20 – 40 menit).


Total pendakian sanggup memakan waktu sekitar 8 jam dengan santai dari Pos 1 Berod menuju Puncak Gunung Ciremai.




Rincian Biaya Pendakian Gunung Ciremai Dari Bandung Lewat Jalur Apuy, Majalengka


I. Tarif Angkutan/Bus dari Bandung


1. Dari Terminal Cicaheum, Bandung, tarif normal rata-rata antara Rp 20.000,- sampai Rp 30.000,- menaiki bus apapun menuju Majalengka.


2. Dari Terminal Majalengka menuju Pos 1 Berod, biasanya Rp 15.000,- sampai Rp 30.000,- per orang. Alternatif lain sanggup berjalan kaki rata-rata memakan waktu 30 sampai 40 menit.


II. Tiket Masuk


Per April 2015, tarif pendakian menjadi Rp 50.000,- per orang berikut asuransi, kopi dan makan yang telah disediakan oleh panitia pengurus TNGC.




Pantangan Mendaki Gunung Ciremai


Sama menyerupai gunung manapun di Indonesia pada umumnya, secara khusus jangan pernah mengganggu habitat tanaman maupun fauna yang ada di sekitar Gunung Ciremai, merusak akomodasi yang ada, vandalisme, anggap remeh/songong/kata-kata bergairah dan kotor, membawa pulang sesuatu yang cukup penting, dan sebagainya.


Jangan juga menampung urine di botol air mineral dan membiarkannya begitu saja, jangan lupa pamit bila berhajat, dan bila bertemu dengan lebah dan jalak hitam JANGAN DIGANGGU!!




Misteri Gunung Ciremai


Di masing-masing Pos menuju puncak terdapat misteri atau mitosnya tersendiri, sadar atau tidak niscaya akan dialami. Entah itu angin yang tiba-tiba berhembus di spot tertentu, jalak hitam yang selalu mengikuti, atau keganjilan lainnya. Intinya tetap hening alasannya yaitu semua itu hal yang masuk akal di Gunung Ciremai.


Di antara Pos 4 sampai Pos 6, kadang sosok hewan berupa macan kerap terlihat. Ada juga anjing hutan atau pun bayangan putih di siang bolong.


Intinya tetap hening alasannya yaitu tujuan kita tidak mengganggu 😀 Semua hal di atas sudah kami alami dikala mendaki.


Menurut kisah pendaki lain, di sepanjang Jalur Linggarjati dan Jalur Palutungan, katanya para pendaki sering diikuti oleh segerombolan pocong, keris yang melayang, dan kadang melihat jejak kaki insan kerdil dan macan yang masih basah.


Aku sendiri ketika turun lewat jalur yang sama (Jalur Apuy) diikuti oleh jalak dan lebah hitam, hanya saya saja yang sadar dan teman yang lain sama sekali tidak melihat kedua hewan tersebut sedang mengikutiku (padahal jarak kami cukup dekat).




Akhir Kata: Selamat Mendaki Gunung Ciremai!


 Menikmati Terjalnya Tanjakan Menuju Puncak Ciremai √ Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
Goodbye Ciremai!


Jangan pernah anggap remeh Gunung Ciremai jikapun sudah ditaklukkan lebih dari satu kali! Meski tidak terlalu tinggi dibandingkan gunung-gunung di Jawa Tengah dan Timur (3.078 mdpl), Gunung Ciremai mempunyai tantangan dan kesulitannya tersendiri.


Selalu persiapkan diri dengan baik, perbanyak istirahat dan makan, persiapkan fisik dan berdoa yang paling utama 😀 Selamat menanjaki 90% tanjakan di Gunung Ciremai menuju ketinggian 3.078 mdpl! Nikmati saja keindahan dan misteri yang ada.




ARTIKEL LAINNYA:



  1. Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun

  2. Pendakian ke Gunung Cikuray, Jawa Barat

  3. Pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah

  4. Catatan Pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur

  5. Pendakian ke Gunung Sumbing, Jawa Tengah

  6. Pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah

  7. Pantai Ladeha di Nias Selatan, Sumatera Utara

  8. Wisata Singkat ke Stone Garden, Padalarang, Bandung

  9. A Short Visit to Bira Island, Thousand Islands

  10. A Day Trip Without Digital Tech

  11. Solo Trip to Taman Alam Lumbini, Berastagi, Tanah Karo

  12. [Infographic] 10 Top Travel Hacks

  13. Kunjungan ke Floating Market Lembang

  14. Gereja Katedral Jakarta: Gereja Kristen Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga

  15. Wisata ke Tebing Keraton Bandung

  16. Menjelajahi Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah

  17. Catatan Perjalananku Menjelajahi Nusa Penida, Bali

  18. Gunung Batu Lembang, Jawa Barat

  19. Bira Island, Pulau Seribu

  20. Floating Market, Bandung

  21. Rafflesia Arnoldii, Festival Bumi Rafflesia, Bengkulu

  22. Lesehan Pancur, Curup, Bengkulu: Jamuan Siang Kala Menjelajah Bengkulu

  23. Gunung Papandayan: Sebuah Pendakian yang Cocok Menjadi Weekend Getaway

  24. Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali

  25. Mengintip Persiapan Menyambut Flower Garden Festival 2018 di Taman Bunga Inaya, Bengkulu

  26. Fort Marlborough: Saksi Sejarah Kekuasaan Inggris di Bumi Rafflesia Bengkulu

  27. 8 Foto Pemandangan Sunrise dan Sunset Indah di Gunung

  28. Theme Park Hotel Resort World Genting Highlands, Kuala Lumpur

  29. Mengeksplor Pameran Budaya Nusantara di SeniKome Peng Heng, Resorts World Genting, Malaysia

  30. Bunga Bangkai: Konservasi Amorphophallus Titanum di Bengkulu

  31. The Food Factory: Sarapan Dengan Segudang Pilihan Makanan Tersaji dalam Buffet-Style

  32. Ambrogio Patisserie, Tempat Nongkrong Asik di Bandung

  33. Menikmati Sedapnya Hidangan Bubbles and Bites, Genting Highlands

  34. Menelusuri Sejarah & Perkembangan Genting Highlands di The Visitors’ Galleria

  35. Barleu Coffee Bandung, Minimalis di Remangnya Bandung Malam



Sumber https://walterpinem.me