Friday, September 8, 2017

√ Tahap Persiapan Penyusunan Karya Ilmiah

AsikBelajar.Com – Pada dasarnya, dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap, yaitu (1) persiapan, (2) pengumpulan data, (3) pengorganisasian dan pengonsepan, (4) pemeriksaan/penyuntingan konsep, dan (5) penyajian/pengetikan (Arifin, 2003: 7).


Tahap Persiapan


Ada tiga hal pokok dalam melaksanakan persiapan menulis, (a) pemilihan topik/masalah, (b) penentuan judul, dan (c) pembuatan kerangka karya (outline).



  1. Pemilihan Topik/Masalah


Topik/masalah ialah pokok pembicaraan (Widyamartaya dan Sudiati 1997:31; Sudarmoyo 2000:11; Arifin:8).  Topik banyak tersedia dan melimpah disekitar kita, contohnya problem kemasyarakatan, pertanian, manajemen, akuntansi, sumber daya manusia, kedokteran, teknik, industri, hukum, pariwisata, perhotelan, lingkungan hidup, dan sebagainya.


Dalam kekerabatan dengan pemilihan topik yang hendak diangkat ke dalam karya ilmiah, Keraf (1980:111) beropini bahwa penyusunan karya ilmiah lebih baik menulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok problem yang benar-benar diketahui daripada menulis pokok-pokok yang tidak menarik atau tidak diketahui sama sekali.  Sehubungan dengan isi pernyataan itu, Arifin (2003:8) memberikan hal-hal berikut yang patut dipertimbangkan dengan secama oleh penyusun karya ilmiah.



  1. Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita maupun di sekitar pengetahuan kita. Hindarilah topik yang jauh dari diri kita alasannya ialah hal itu akan menyulitkan kita saat menggarapnya!.

  2. Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.

  3. Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok kasus yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi yang beraneka ragam.

  4. Topik yang dipilih mempunyai data dan fakta yang objektif. Hindari topik yang bersifat subjektif, menyerupai kesenangan atau angan-angan kita.

  5. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba sedikit. Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu gres bagi kita.

  6. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan, mempunyai materi kepustakaan yang sanggup memperlihatkan informasi ihwal pokok kasus yang hendak ditulis. Sumber kepustakaan sanggup berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, surat keputusan, situs web, atau undang-undang.



  1. Pembatasan Topik dan Penentuan Judul


Jika topik sudah ditentukan, maka perlu diuji sekali lagi, apakah topik tersebut masin terlalu umum dan mengambang ataukah sudah betul-betul sempit.


 


Perbedaan pembatan topik dan penentuan judul ialah terletak pada waktu pembuatannya.  Pembuatan topik harus dilakukan didepan atau topik harus sudah ditentukan terlebih dahulu, sedangkan judul sanggup dilakukan sebelum atau setelah penulisan karya ilmiah. Jika sudah ada topik yang terbatas karya ilmiah sudah sanggup mulai digarap walaupun judul belum ada.


 


Selain dengan pembatasan topik, berdasarkan Arifin (2003:9) penentuan judul karya ilmiah sanggup pula ditempuh dengan melontarkan pertanyaan: kasus apa, mengapa, bagaimana, dimana, dan kapan.  Walapun tidak semua pertanyaan tersebut harus terjawab.


 


Contoh kasus yang kita temukan disekitar kita adalah:


 



  1. Industri mebel;

  2. Greeter hotel;

  3. Gas karbon monoksida (CO).


 


Jika topik kasus sudah ditentukan, maka kita sanggup bertanya dengan pertanyaan mengapa. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah:



  1. Mengembang;

  2. Melayani;

  3. Mencemari.


 


Judul karya ilmiah haruslah berbentuk frasa, bukan berbentuk kalimat. Oleh alasannya ialah itu, kata-kata tersebut sanggup kita jadikan kata benda biar sanggup dijadikan judul karya, menyerupai :



  1. mengembang menjadi pengembangan;

  2. melayani menjadi pelayanan;

  3. mencemari menjadi pencemaran.


 


Kata-kata yang sudah ditentukan topik disusun menjadi tetap kata kerja asal ditambah atau mengandung kata benda dan judul yang dibentuk tidak berupa kalimat. Dengan pertanyaan kasus apa dan  mengapa, kita mempunyai judul sebagai berikut:



  1. Pengembangan Industri Mebel atau Upaya Mengembangkan Industri Mebel;

  2. Pelayanan Greeter Hotel;

  3. Pencemaran Gas Karbon Monoksida.


 


Agar karya ilmiah tidak mengambang, judul harus harus dibatasi dengan pertanyaan dimana yang akan memperlihatkan balasan mengenai daerah objek yang akan diteliti, misalnya:



  1. di Kabupaten Jepara;

  2. di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta;

  3. di Kota Semarang.


Selanjutnya kita akan menjawab pertanyaan kapan akan memperlihatkan jawaban, antara lain:



  1. tahun 2007;

  2. semester I/2207;

  3. dewasa ini.


 


Kini kita sudah mempunyai judul karya ilmiah menjadi:



  1. Pengembangan Industri Mebel di Kabupaten Jepara Tahun 2007.

  2. Pelayanan Greeter di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, SemesterI/2007.

  3. Pencemaran Gas Karbon Monoksida di Kota Semarang Dewasa Ini.


Ada kalanya perbatasan judul itu dilakukan dengan memperlihatkan sub judul. Sub judul berfungsi membatasi judul, seperti: PENINGKATAN PRODUKSI SAPI POTONG DI JAWA TENGAH: SEGI KUALITAS DAN KUANTITAS.



  1. Pembuatan Kerangka Karya


Kerangka karangan disebut ragangan (outline) pada prinsipnya, penyusunan kerangka karya ialah proses penggolongan dan penataan banyak sekali fakta, yang kadang kala berbeda jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan (Moeliono 1988:1). Penyusunan karya ilmiah sanggup menciptakan ragaman buram, yakni ragaman yang hanya menciptakan pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topic yang sudah dibatasi. Ada yang menciptakan ragaman kerja yaitu ragaman yang sudah merupakan ekspansi dari ragaman buram (Arifin 2003:15). Kedua jenis ragangan tersebut gunanya mempermudah penyusunan untuk menyebarkan penulis.


Penulis karya ilmiah harus memilih dahulu judul-judul potongan dan judul sub potongan sebelum memilih kerangka karya. Judul potongan dan judul subbab merupakan pecahan kasus dari judul karya ilmiah.


Berikut ini ialah contoh ragangan skripsi dengan judul: PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH ASIKBELAJAR BANJARMASIN


Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja.



  1. Manajemen Sumber Daya Manusia

  2. Motivasi


2.1  Pengertian Motivasi


2.2  Teori Motivasi


2.3  Motivasi dan Prilaku



  1. Kepemimpinan


3.1  Tengertian Kepemimpinan


3.2  Teori Kepemimpinan


3.3  Tipe Kepemimpinan


3.4  Fungsi Kepempinan



  1. Kepuasan Kerja


4.1  Pengertian Kepuasan Kerja


4.2  Teori Kepuasan Kerja


4.3  Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja


4.4  Manfaat Kepuasan Kerja


4.5  Pengukuran Kepuasan Kerja


Jika ragangan menyerupai tersebut diatas dianggap selesai, maka langkah berikutnya ialah pembuatan daftar isi yaitu sebagai berikut:


Halaman


Kata Pengantar ……………………………………………………………………………               ii


Daftar isi …………………………………………………………………………………….              iv


Daftar Tabel ……………………………………………………………………………….              vi


Daftar Gambar ……………………………………………………………………………              vii


Daftar Lampiran ………………………………………………………………………….             viii


BAB I        PENDAHULUAN …………………………………………………….                1



  1. Latar Belakang ……………………………………………………..    1

  2. Rumusan dan Batasan Masalah ……………………………….    5

  3. Rumusan Masalah ……………………………………………    5

  4. Batasan Masalah ………………………………………………    7

  5. Penjelasan Istilah …………………………………………………..  10

  6. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……………………………..  11

  7. Tujuan Penelitian ……………………………………………..  11

  8. Kegunaan Penelitian …………………………………………  12

  9. Anggapan Dasar dan Hipotesis ……………………………….  14


BAB II       LANDASAN TEORI………………………………………………….             15



  1. Manajemen Sumber Daya Manusia………………………….. 15

  2. Motivasi ……………………………………………………………….  16

  3. Pengertian Motivasi ………………………………………….  17

  4. Teori Motivasi …………………………………………………  18

  5. Motivasi dan Prilaku ………………………………………..  19

  6. Kepemimpinan ……………………………………………………..  20

  7. Pengertian Kepemimpinan ………………………………..  22

  8. Teori Kepemimpinan ………………………………………..  25

  9. Tipe Kepemimpinan …………………………………………  26

  10. Fungsi Kepemimpinan ………………………………………  29

  11. Kepuasan Kerja …………………………………………………….  32

  12. Pengertian Kepuasan Kerja ……………………………….  35

  13. Teori Kepuasan Kerja ……………………………………….  36

  14. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja……….. 39

  15. Pengukuran Kepuasan Kerja………………………………    41


BAB III     METODE PENELITIAN ……………………………………………              50



  1. Tempat Penelitian ………………………………………………….  50

  2. Objek dan Subjek Peneltian……………………………………. 50

  3. Objek Penelitian ………………………………………………  50

  4. Subjek Penelitian ……………………………………………..  50

  5. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………….  51

  6. Populasi Penelitian …………………………………………..  51

  7. Sampel Penelitian …………………………………………….  53

  8. Metode Penelitian …………………………………………………  54

  9. Alat Penggali Data ………………………………………………..  55

  10. Pengolahan dan Analisis Data …………………………………  56

  11. Cara Penarikan Kesimpulan……………………………………. 57


BAB IV     LAPORAN HASIL PENELITIAN ……………………………..              59



  1. Persiapan Penelitian ……………………………………………….  59

  2. Proses Ijin Penelitian………………………………………… 59

  3. Pembuatan Alat Penggali Data………………………….. 60

  4. Uji Coba Alat Pengali Data ……………………………….  65

  5. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………..  66

  6. Pengedaran Alat Pengali Data …………………………..  67

  7. Pengumpulan Data …………………………………………..  68


BAB V       PENUTUP ………………………………………………………………..              69



  1. Kesimpulan …………………………………………………………..  69

  2. Saran-Saran ………………………………………………………….  70


DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN-LAMPIRAN



  1. Surat Keputusan Pembimbing Skripsi

  2. Surat Pengantar Ijin Penelitian (dari fakultas)

  3. Surat Ijin/Rekomendasi Penelitian (dari instansi pemberi ijin)

  4. Alat Penggali Data

  5. Tabel Nilai r Product Moment

  6. Berita Acara Bimbingan Skripsi

  7. Berita Acara Ujian Skripsi

  8. Lainnya jikalau ada.


Contoh judul karya ilmiah bukan hasil penelitian (telaah pustaka) dengan judul: “Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran”, maka ragangan adalah.


ILMU PENGETAHUAN DAN KEBENARAN



  1. Pengertian Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan

  2. Pengertian Pengetahuan

  3. Pengetian Ilmu Pengetahuan

  4. Klasifikasi dan Aspek Ilmu Pengetahuan

  5. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

  6. Aspek Ilmu Pengetahuan

  7. Peranan Ilmu Pengetahuan

  8. Pengamalan Ilmu Pengetahuan

  9. Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran

  10. Peranan Khusus Ilmu Pengetahuan


Maka daftar isi dari ragangan di atas menjadi:


ILMU PENGETAHUAN DAN KEBENARAN


PRAKATA/KATA PENGANTAR …………………………………………………….               ii


DAFTAR ISI    ………………………………………………………………………………….               iv


BAB I      PENDAHULUAN………………………………………………………………                1



  1. Latar Belakang dan Masalah ………………………………………….    1

  2. Tujuan Pembahasan ………………………………………………………    3


BAB II    PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN………………..                5



  1. Pengertian Pengetahuan…………………………………………………    5

  2. Pengertian Ilmu Pengetahuan …………………………………………    7


BAB III   KLASIFIKASI DAN ASPEK PENGETAHUAN………………….                9



  1. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan………………………………………….    9

  2. Aspek Ilmu Pengetahuan……………………………………………….. 12


BAB IV   PERANAN ILMU PENGETAHUAN…………………………………..             14



  1. Pengamalan Ilmu Pengetahuan……………………………………….. 14

  2. Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran…………………………………… 16

  3. Peranan Khusus Ilmu Pengetahuan…………………………………. 20


Bab V      PENUTUP …………………………………………………………………………              23



  1. Kesimpulan …………………………………………………………………..  23

  2. Saran ……………………………………………………………………………  23


DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….             24


LAMPIRAN ………………………………………………………………………              27


Pustaka:


Teknik Menulis Karya Ilmiah (2005) oleh Bambang Dwiloka dan Rati Riana, penerbit Rineka Cipta Jakarta.



Sumber https://www.asikbelajar.com