Ukuran besarnya sampel yang harus diambil dalam suatu penelitian biar hasil penelitian tersebut sanggup dikatakan valid (sah) merupakan suatu problem dasar yang seringkali muncul dari pihak yang hendak melaksanakan penelitian dengan memakai sampel. Pertanyaan ini muncul berkaitan dengan tujuan dari pengambilan sampel yaitu untuk memperoleh gosip mengenai parameter populasi tertentu dengan korbanan minimum. Secara umum kita sanggup menetapkan besar ukuran sampel bila kita mengetahui batas atas kesalahan pendugaan dari penelitian kita. Disamping itu keputusan mengenai ukuran sampel sanggup ditetapkan atas dasar gosip keragaman (variabilitas) dari individu-individu penyusun populasi dan tingkat ketelitian yang diinginkan oleh si peneliti.Dalam prakteknya dua kriteria terakhir ini saling terkait erat. Dalam hal ini semakin besar keragaman dari individu-individu yang merupakan anggota populasi semakin besar pula ukuran sampel yang diharapkan biar semakin banyak gosip yang sanggup terambil. Untuk masalah yang demikian, pengambilan sampel dalam jumlah kecil mungkin tidak sanggup mewakili populasi sebab perbedaan karakteristik antar individu-individu anggota populasi tersebut besar. Sebaliknya bila individu-individu anggota populasi relatif mempunyai karakterisrik yang seragam, sampel yang berukuran kecil akan bisa memperlihatkan jumlah gosip yang tidak jauh berbeda dengan jumlah gosip yang diperoleh dari sampel yang berukuran besar.Untuk masalah ini sanggup dicontohkan hasil tes golongan darah seseorang. Sebagaimana diketahui, untuk mengetahui golongan darah seseorang pada umumnya hanya dilakukan satu kali pemeriksaan. Hal itu dimungkinkan sebab keseragaman darah yang sangat tinggi sehingga walaupun dilakukan test beberapa kali hasil yang diperoleh akan tetap sama. Dalam kasus-kasus yang demikian menentukan sampel yang berukuran besar hanya akan memboroskan waktu dan uang. Dalam kaitannya dengan kemantapan derajat akurasi dalam pendugaan, kita juga membutuhkan ukuran sampel yang semakin besar bila kita menginginkan peningkatan derajat akurasi pendugaan.Mengingat pentingnya problem ukuran sampel dalam kaitannya dengan tingkat akurasi yang ingin diperoleh maka dalam buku ini penentuan besarnya ukuran sampel akan mendapat kawasan khusus. Detail mengenai besarnya ukuran sampel yang dibutuhkan untuk setiap metode pengambilan sampel akan dibahas pada setiap pembahasan metode tersebut. Meskipun untuk ketepatannya perlu dipakai metode statistika dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil, pada umumnya untuk tahap awal ataupun untuk peneliti pemula, sampel diambil sekitar 10 persen dari total individu populasi yang diteliti. Bilamana sampel sebesar 10 persen dari populasi masih dianggap besar (lebih dari 30) maka alternatif yang biasa dipakai yaitu mengambil sampel sebanyak 30, dengan pertimbangan ukuran sampel tersebut telah sanggup memperlihatkan ragam sampel yang telah stabil sebagai pendugaan ragam populasi. Dari gosip ragam sampel yang diperoleh tersebut sanggup diperkirakan ukuran sampel yang tepat/ mewakili, pada tahap selanjutnya dengan memakai formula penentuan ukuran sampel yang memadai tergantung pada metode pemilihan sampel yang digunakan.
Bila berdasarkan formula yang dipakai diperoleh ukuran sampel yang lebih besar daripada yang telah diambil pada tahap pen’ dahuluan (tahap penjajagan), contohnya pada tahap penjajagan diambil 30 unit sampel dan ternyata sesudah diperoleh in ormasi perihal penduga ragam populasi dan atau rata-rata populasi dari 30 unit sampel tersebut yang lalu nilainya dimasukkan dalam ormula penghitungan ukuran sampel yang memadai ternyata diperoleh ukuran sampel 50, maka kekurangan unit sampelnya harus diambil kembali dari populasi yang sama. Setelah tahapan pengambilan seluruh unit sampel yang memadai tercapai, maka tahap selanjutnya yaitu melaksanakan observasi terhadap individu-individu sampel yang terpilih dalam kaitannya dengan karakteristik yang diteliti. Setelah itu atas dasar data yang diperoleh dilakukan pendugaan terhadap parameter populasi yang mana jadinya akan dipakai untuk mengambil kesimpulan perihal karakteristik populasi yang dihadapi. ..1)
Sumber lainnya:
Cara menentukan besarnya ukuran sampel berdasarkan beberapa hebat sebagai berikut :
Gay dan Diehl (1992) beropini bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan jadinya sanggup digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya.
Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimunya yaitu 10% dari populasi.
Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya yaitu 30 subjek.
Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group
Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya yaitu 15 subjek per group.
Tidak jauh berbeda dengan Gay dan Diehl, Roscoe (1975) juga memperlihatkan beberapa panduan untuk menentukan ukuran sampel yaitu :
Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 yaitu sempurna untuk kebanyakan penelitian
Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori yaitu tepat
Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses yaitu mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 hingga dengan 20
Slovin (1960) menentukan ukuran sampel suatu populasi dengan formula
N = n/N(d)2 + 1
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Misalnya, jumlah populasi yaitu 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki yaitu 5%, maka jumlah sampel yang dipakai yaitu :
N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum untuk :
Penelitian deskriptif sebanyak 100
Penelitian korelasional sebanyak 50
Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group
Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per group
Malhotra (1993) memperlihatkan panduan ukuran sampel yang diambil sanggup ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x jumlah variabel. Dengan demikian bila jumlah variabel yang diamati berjumlah 20, maka sampel minimalnya yaitu 5 x 20 = 100
Arikunto Suharsimi (2005) memperlihatkan pendapat sebagai berikut : “..jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mareka sanggup menentukan kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya mencakup antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan datanya peneliti memakai angket, maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Namun apabila peneliti memakai teknik wawancara dan pengamatan, jumlah tersebut sanggup dikurangi berdasarkan teknik sampel dan sesuai dengan kemampuan peneliti. ..2)
Menggunakan rumus Taro Yamane: ..3)
Penentuan jumlah sampel memakai Tabel Isaac dan Michael. Kita hanya membaca tabel berdasarkan jumlah populasi yang kalian punya dan tingkat kesalahan yang akan dipakai (1%, 5% dan 10%). Makin besar tingkat kesalahan yang digunakan, maka makin kecil sampel yang akan digunakan.
Sumber:
1) Sugiarto, dkk. 2001.Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2) https://teorionlinejurnal.wordpress.com/2012/08/20/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/
Yang dikutip dari:
Arikunto Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Fraenkel, J. & Wallen, N. (1993). How to Design and evaluate research in education. (2nd ed). New York: McGraw-Hill Inc.
Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992), Research Methods for Business and. Management, MacMillan Publishing Company, New York
Slovin dikutip dari Riduwan. (2005). Belajar Praktis Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta. p :65
Malhotra K. Naresh. 1993. Marketing Research An Applied Orientation, second edition, Prentice Hall International Inc, New Jersey
Roscoe dikutip dari Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
3) Riduan,
Keyword terkait:
Ukuran sampel, dr susan slovin, teknik sampling
Sumber https://www.asikbelajar.com