Pantai Batu Payung di Lombok Tengah yang sempat viral di media umum beberapa tahun kemudian sebab adanya watu unik yang mirip payung dikabarkan runtuh pada tamat Bulan Maret lalu. Runtuhnya watu payung diduga sebab imbas alam yaitu erosi ombak yang terus berlangsung.
Batu payung yang terletak di Semenanjung Pantai Aan tersebut terbentuk akhir proses geologi yang bersifat desdruktif sebab erosi, abrasi, dan pelapukan oleh cuaca dan air. Proses geologi yang membentuk watu payung telah dimuali semenjak terangkatnya daratan Lombok dari permukaan air sekitar 10 juta tahun lalu. Proses tersebut membentuk tebing dan pilar-pilar yang indah.
Sekarang keindahan watu payung tinggal kenangan dan menyisakan puing-puing batuan. Dibutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat membangun sebuah arsitektur alam seindah watu payung. Banyak yang merasa kehilangan, ungkapan tenggang rasa dari warga net terlihat membanjiri kolom komentar di akun Instagram yang membagikan isu tersebut.

Sebelum runtuh, Pantai Batu Payung ialah daya tarik utama bagi wisatawan yang mengunjungi Semenanjung Pantai Tanjung Aan. Berjarak 45 menit bolak-balik dengan bahtera dari Pantai Tanjung Aan, spot ini selalu ramai dipadati oleh pengunjung yang rela antre untuk dapat berswafoto dengan watu payung ini.
Sumber https://phinemo.com