2 Contoh Teks Wawancara dengan Pedagang - Berikut ini ialah teladan teks wawancara dengan seorang pedagang kaki lima di kompleks MONAS
Pewawancara : Selamat siang Bapak, saya dari surat kabar Harian Jakarta, sanggup minta waktunya untuk wawancara sebentar?
Pedagang kaki lima : Siang, Iya silahkan saja Mbak!
Pewawancara : Apakah Bapak sudah izin berjualan di komplek Monas ini ?
Pedagang kaki lima : Aduhh saya tidak tahu Mbak, harus minta izin dengan siapa. Saya hanya ikut – ikutan teman saja yang berjualan di sini.
Pewawancara : Apakah Bapak bahwasanya tahu bahwa berdagang di komplek MONAS ini dihentikan oleh pemerintah ?
Pedagang kaki lima : Sebetulnya saya sudah mengetahui wacana pelarangan itu, tetapi mau bagaimana lagi Mbak ? saya harus mencari uang untuk biaya kehidupan sehari – hari keluarga saya.
Pewawancara : Lantas apakah Bapak tidak takut dikejar dan barang dagangan Bapak disita oleh Pol PP yang sering razia di sekitaran komplek MONAS ini ?
Pedagang kaki lima : Yahh takut sih, tetapi saya anggap itulah resiko pekerjaan. Kalaupun ada razia kami akan segera merapikan barang kami dan lari.
Pewawancara : Apakah Bapak pernah terjaring razia ?
Pedagang kaki lima : Iya pernah. Waktu itu saya sedang berjualan dompet, kemudian tiba – tiba Pol PP tiba dan mengambil barang – barang dagangan saya. Tidak hanya itu, mereka pun turut membawa saya.
Pewawancara : Apakah bapak tidak merasa kapok ?
Pedagang kaki lima : Iya kapok sih, tetapi kalau tidak begini kami sekeluarga tidak sanggup makan.
Pewawancara : Kalau boleh tahu Bapak berasal dari mana dan semenjak kapan Bapak telah berdagang di sini ?
Pedagang kaki lima : Saya berasal dari Jember, dan telah berjualan di Komplek ini semenjak tahun 2014.
Pewawancara : Setelah saya perhatikan, komplek MONAS ini penuh dengan orang – orang yang berkunjung, kira – kira berapa banyak yang Bapak sanggup hasilkan sehari – hari ?
Pedagang kaki lima : Walaupun pengunjungnya banyak tetapi kalau tidak ada yang beli percuma Mbak. Penghasilan yang saya dapatkan juga tidak menentu, kadang – kadang 100 ribu, dan kalau ramai yang beli sanggup mencapai 500 ribu.
Pewawancara : Lalu bagaimana impian Bapak kepada bapak walikota wacana pelarangan berjualan di komplek MONAS ini ?
Pedagang kaki lima : Saya berharap bapak walikota sanggup mendengar aspirasi dan memperhatikan nasib kami semua. Kami pun bahwasanya tidak mau berdagang, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup, kami rela melakukannya daripada kami mencuri ini kan perbuatan yang halal. Dan mengenai peraturan ini, kami bahwasanya setuju, tetapi tolong berikan kami daerah yang layak semoga kami sanggup mengais rezeki di komplek MONAS ini.
Pewawancara : Baiklah Bapak, semoga bapak walikota sanggup mendengar keluhan Bapak. Terimakasih atas waktunya dan semoga dagangan Bapak laris keras hari ini.
Pedagang kaki lima : Iya Mbak terimakasih kembali.
Advertisement
Berikut ini ialah teladan teks wawancara dengan pengusaha tahu sukses!
Pewawancara : Selamat sore Pak, sanggup minta waktunya sebentar ?
Pengusaha : Selamat sore, tentu saja boleh, Adik dari mana dan ada keperluan apa ya ?
Pewawancara : Saya dari Majalah Sekolah Pak, Maksud dan keperluan saya ialah ingin memawancarai Bapak.
Pengusaha : Oh kalau begitu, mari silahkan dimulai!
Pewawancara : Sudah berapa usang Bapak memulai bisnis tahu ini ?
Pengusaha : Saya memulainya perjuangan pembuatan tahu ini semenjak 3 tahun yang lalu.
Pewawancara : Bagaimana sih awal mula bapak menjadi seorang pengusaha dan mengapa Bapak menentukan bisnis tahu ini ?
Pengusaha : Pada awalnya saya dan keluarga mengalami kesulitan hidup. Saya bekerja sebagai seorang PNS sementara istri saya tidak bekerja. Meskipun saya bekerja sebagai PNS, saya tetap tidak sanggup mengatasi kesulitan keuangan itu. Pada kesudahannya saya tetapkan untuk berhenti dari PNS dan mulai menjadi seorang pengusaha. Saya mencar ilmu dari buku – buku dan mengikuti seminar – seminar kewirausahaan, hingga kesudahannya saya membuka perjuangan catering makanan. Meskipun tidak ada modal, saya nekat dengan meminjam uang di bank untuk menjalankan bisnis ini. Namun, bisnis itu gagal, dan kami sekeluarga terliliit hutang yang sangat banyak hingga kami harus menjual rumah kami. Waktu itu saya hampir frustasi dan stress, dan saya pun mencari penghasilan dengan berjualan tahu keliling milik tetangga saya. Waktu itu saya sadar bahwa dengan berjualan tahu keliling saja saya sanggup menghasilkan uang yang cukup, bagaimana jikalau saya mengekspor tahu ini keluar negeri. Semenjak ketika itu muncullah ilham pembuatan tahu ini, dan saya memulai bisnis ini dengan istri saya, kemudian sehabis beberapa usang bisnis saya berkembang dan hingga sekarang saya telah mempekerjakan 100 karyawan.
Pewawancara : Wah ternyata menjadi seorang pengusaha sukses tidak gampang ya, kalau boleh tahu berapa omset perbulan yang sanggup bapak dapatkan?
Pengusaha : Alhamdulilah hingga sekarang omset bisnis tahu ini sudah mencapai 10 juta perbulan.
Pewawancara : Apakah Bapak sudah merasa puas dengan pencapaian Bapak itu ?
Pengusaha : Cita – cita saya di dalam bisnis ini ialah membantu sesama. Dengan omset begitu saya kira masih kurang untuk mencapai tujuan itu. Rencananya saya akan membuka beberapa cabang di luar kota dan mempekerjakan lebih banyak orang lagi. Doakan saja rencana ini sanggup terlaksana!
Pewawancara : Aminnn, Kalau boleh tahu, apasih tips semoga menjadi seorang pengusaha yang sukses ibarat Bapak ?
Pengusaha : Tipsnya ialah terus berusaha dan jangan takut gagal karean tidak ada jalan kesuksesan tanpa adanya kegagalan terlebih. Untuk adik – adik yang ingin menjadi pengusaha teruslah mencar ilmu dan berlatih semenjak dini alasannya ialah jiwa pengusaha harus dididik semenjak dini semoga nantinya menajdi pengusaha yang mempunyai mental besar lengan berkuasa dan sukses.
Pewawancara : Terimakasih atas waktunya Pak, Semoga bisnis Bapak sanggup bekembang lebih maju lagi!
Pengusaha : Terimakasih kembali Dik!
Pewawancara : Selamat siang Bapak, saya dari surat kabar Harian Jakarta, sanggup minta waktunya untuk wawancara sebentar?
Pedagang kaki lima : Siang, Iya silahkan saja Mbak!
Pewawancara : Apakah Bapak sudah izin berjualan di komplek Monas ini ?
Pedagang kaki lima : Aduhh saya tidak tahu Mbak, harus minta izin dengan siapa. Saya hanya ikut – ikutan teman saja yang berjualan di sini.
Pewawancara : Apakah Bapak bahwasanya tahu bahwa berdagang di komplek MONAS ini dihentikan oleh pemerintah ?
Pedagang kaki lima : Sebetulnya saya sudah mengetahui wacana pelarangan itu, tetapi mau bagaimana lagi Mbak ? saya harus mencari uang untuk biaya kehidupan sehari – hari keluarga saya.
Pewawancara : Lantas apakah Bapak tidak takut dikejar dan barang dagangan Bapak disita oleh Pol PP yang sering razia di sekitaran komplek MONAS ini ?
Pedagang kaki lima : Yahh takut sih, tetapi saya anggap itulah resiko pekerjaan. Kalaupun ada razia kami akan segera merapikan barang kami dan lari.
Pewawancara : Apakah Bapak pernah terjaring razia ?
Pedagang kaki lima : Iya pernah. Waktu itu saya sedang berjualan dompet, kemudian tiba – tiba Pol PP tiba dan mengambil barang – barang dagangan saya. Tidak hanya itu, mereka pun turut membawa saya.
Pewawancara : Apakah bapak tidak merasa kapok ?
Pedagang kaki lima : Iya kapok sih, tetapi kalau tidak begini kami sekeluarga tidak sanggup makan.
Pewawancara : Kalau boleh tahu Bapak berasal dari mana dan semenjak kapan Bapak telah berdagang di sini ?
Pedagang kaki lima : Saya berasal dari Jember, dan telah berjualan di Komplek ini semenjak tahun 2014.
Pewawancara : Setelah saya perhatikan, komplek MONAS ini penuh dengan orang – orang yang berkunjung, kira – kira berapa banyak yang Bapak sanggup hasilkan sehari – hari ?
Pedagang kaki lima : Walaupun pengunjungnya banyak tetapi kalau tidak ada yang beli percuma Mbak. Penghasilan yang saya dapatkan juga tidak menentu, kadang – kadang 100 ribu, dan kalau ramai yang beli sanggup mencapai 500 ribu.
Pewawancara : Lalu bagaimana impian Bapak kepada bapak walikota wacana pelarangan berjualan di komplek MONAS ini ?
Pedagang kaki lima : Saya berharap bapak walikota sanggup mendengar aspirasi dan memperhatikan nasib kami semua. Kami pun bahwasanya tidak mau berdagang, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup, kami rela melakukannya daripada kami mencuri ini kan perbuatan yang halal. Dan mengenai peraturan ini, kami bahwasanya setuju, tetapi tolong berikan kami daerah yang layak semoga kami sanggup mengais rezeki di komplek MONAS ini.
Pewawancara : Baiklah Bapak, semoga bapak walikota sanggup mendengar keluhan Bapak. Terimakasih atas waktunya dan semoga dagangan Bapak laris keras hari ini.
Pedagang kaki lima : Iya Mbak terimakasih kembali.
Berikut ini ialah teladan teks wawancara dengan pengusaha tahu sukses!
Pewawancara : Selamat sore Pak, sanggup minta waktunya sebentar ?
Pengusaha : Selamat sore, tentu saja boleh, Adik dari mana dan ada keperluan apa ya ?
Pewawancara : Saya dari Majalah Sekolah Pak, Maksud dan keperluan saya ialah ingin memawancarai Bapak.
Pengusaha : Oh kalau begitu, mari silahkan dimulai!
Pewawancara : Sudah berapa usang Bapak memulai bisnis tahu ini ?
Pengusaha : Saya memulainya perjuangan pembuatan tahu ini semenjak 3 tahun yang lalu.
Pewawancara : Bagaimana sih awal mula bapak menjadi seorang pengusaha dan mengapa Bapak menentukan bisnis tahu ini ?
Pengusaha : Pada awalnya saya dan keluarga mengalami kesulitan hidup. Saya bekerja sebagai seorang PNS sementara istri saya tidak bekerja. Meskipun saya bekerja sebagai PNS, saya tetap tidak sanggup mengatasi kesulitan keuangan itu. Pada kesudahannya saya tetapkan untuk berhenti dari PNS dan mulai menjadi seorang pengusaha. Saya mencar ilmu dari buku – buku dan mengikuti seminar – seminar kewirausahaan, hingga kesudahannya saya membuka perjuangan catering makanan. Meskipun tidak ada modal, saya nekat dengan meminjam uang di bank untuk menjalankan bisnis ini. Namun, bisnis itu gagal, dan kami sekeluarga terliliit hutang yang sangat banyak hingga kami harus menjual rumah kami. Waktu itu saya hampir frustasi dan stress, dan saya pun mencari penghasilan dengan berjualan tahu keliling milik tetangga saya. Waktu itu saya sadar bahwa dengan berjualan tahu keliling saja saya sanggup menghasilkan uang yang cukup, bagaimana jikalau saya mengekspor tahu ini keluar negeri. Semenjak ketika itu muncullah ilham pembuatan tahu ini, dan saya memulai bisnis ini dengan istri saya, kemudian sehabis beberapa usang bisnis saya berkembang dan hingga sekarang saya telah mempekerjakan 100 karyawan.
Pewawancara : Wah ternyata menjadi seorang pengusaha sukses tidak gampang ya, kalau boleh tahu berapa omset perbulan yang sanggup bapak dapatkan?
Pengusaha : Alhamdulilah hingga sekarang omset bisnis tahu ini sudah mencapai 10 juta perbulan.
Pewawancara : Apakah Bapak sudah merasa puas dengan pencapaian Bapak itu ?
Pengusaha : Cita – cita saya di dalam bisnis ini ialah membantu sesama. Dengan omset begitu saya kira masih kurang untuk mencapai tujuan itu. Rencananya saya akan membuka beberapa cabang di luar kota dan mempekerjakan lebih banyak orang lagi. Doakan saja rencana ini sanggup terlaksana!
Pewawancara : Aminnn, Kalau boleh tahu, apasih tips semoga menjadi seorang pengusaha yang sukses ibarat Bapak ?
Pengusaha : Tipsnya ialah terus berusaha dan jangan takut gagal karean tidak ada jalan kesuksesan tanpa adanya kegagalan terlebih. Untuk adik – adik yang ingin menjadi pengusaha teruslah mencar ilmu dan berlatih semenjak dini alasannya ialah jiwa pengusaha harus dididik semenjak dini semoga nantinya menajdi pengusaha yang mempunyai mental besar lengan berkuasa dan sukses.
Pewawancara : Terimakasih atas waktunya Pak, Semoga bisnis Bapak sanggup bekembang lebih maju lagi!
Pengusaha : Terimakasih kembali Dik!
Sumber http://www.kelasindonesia.com