Pengelolaan file dan folder pada komputer sangat perlu menerima perhatian pengguna komputer. File dan folder yang dikelola dan ditempatkan dengan baik dan terorganisir akan gampang dipakai oleh pengguna. Penggunaan komputer juga sanggup lebih efektif dan efisien yang juga berimbas dengan performa komputer yang baik dan jarang terjadi error.
Pada sistem operasi Windows tersedia Windows Explorer untuk keperluan pengelolaan file dan folder yang ditempatkan pada media penyimpanan yang terinstall. Media penyimpanan baik hardisk, flashdisk, maupun jenis media penyimpanan pada komputer lainnya perlu dipakai dengan mengelola dan menata apa yang tersimpan dengan baik. Ini yang membuat hardiskdapat berfungsi optimal dan meningkatkan performa komputer.
Masing-masing file dan folder bisa diatur dan digolongkan ke dalam atribut tertentu. Atribut untuk file dan folder ini berfungsi untuk menandai file dan folder dan menunjukkan perlakuan tertentu pada file dan folder yang diberikan atribut. Berikut merupakan beberapa atribut yang sanggup diterapkan pada file dan folder:
- Read-Only – Memberikan fungsi baca-saja pada file dimana file hanya akan sanggup di-eksekusi atau dibuka saja namun tidak sanggup diedit, untuk melaksanakan edit biasanya akan muncul pemberitahuan bahwa file tersebut mempunyai atribut Read-Only
- Hidden – Berfungsi untuk menyembunyikan file dan folder yang terpilih. Untuk menampilkan sanggup dengan pribadi mengetikkan lokasi berkas pada Location Bar Windows Explorer atau mengaktifkan penampilan file yang tersembunyi pada File and Folder Options
- Archive – Untuk mengambarkan bahwa file tersebut yaitu file yang siap diarsipkan, biasanya untuk file-file yang dikompres dengan Software Archiving seperti WinZip atau WinRAR
- System – Untuk mengambarkan bahwa file atau folder yang dipilih merupakan file yang diperlukan dan dipakai oleh sistem operasi untuk sanggup berjalan
Setelah mengetahui apa saja atribut untuk file dan folder yang sanggup diterapkan, selanjutnya yang perlu pengguna komputer ketahui yaitu bagaimana cara menerapkan atau mengganti atribut tersebut pada masing-masing file dan folder. Pada Windows bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain melalui Windows Explorer, Command Prompt, ataupun dengan bantuan software lainnya.
Menerapkan atau Mengganti Atribut File dan Folder dengan Windows Explorer
Untuk menerapkan atau mengganti atribut file dan folder sangat mudah, cukup dengan Windows Explorer maka dalam beberapa klik saja pengguna sudah sanggup menerapkan atribut pada file dan folder yang dimilikinya. Berikut merupakan langkah demi langkah untuk menerapkan atau mengganti atribut file dan folder dengan menggunakan Windows Explorer:
1. Buka Windows Explorer
2. Buka folder lokasi file atau folder yang hendak diganti atributnya
3. Pilih file atau folder yang ingin ditentukan atributnya, sanggup menentukan beberapa file dan folder sekaligus dengan drag and drop
4. Klik kanan pada file dan folder yang telah dipilih, kemudian klik Properties
5. Pada tab General bagian bawah akan terdapat 2 pilihan atribut standar yaitu Read-Only dan Hidden
6. Pilih atribut yang ingin diterapkan dengan menunjukkan tanda centang atau ceklist pada atribut yang diinginkan.
7. Klik OK dan atribut yang terpilih akan diterapkan.
Jika menentukan sebuah folder yang didalamnya terdapat banyak file atau sub-folder biasanya akan muncul konfirmasi apakah ingin menerapkan atribut tersebut pada file yang ada didalam folder tersebut. Pilih Apply changes to selected items only untuk menerapkan atribut pada file dan folder yang dipilih saja atau Apply changes to selected items, sub-folders, and files untuk menerapkan atribut juga pada file dan folder didalamnya.
Menerapkan atau Mengganti Atribut File dan Folder dengan Command Prompt
Menerapkan dan mengganti atribut file atau folder juga sanggup dilakukan dengan Command Prompt. Dengan menggunakan Command Prompt pengguna sanggup mempunyai pilihan dan perintah yang lebih leluasa dalam menunjukkan atribut pada file atau folder. Namun tentunya pengguna harus mengerti terlebih dahulu input perintah dan bagaimana menuliskannya biar perintah untuk menunjukkan atribut sanggup dihukum oleh sistem.
Berikut merupakan input untuk atribut dasar yang telah disebutkan diatas untuk dipakai dalam perintah Command Prompt:
Read-Only = r
Hidden = h
Archive = a
System = s
Untuk menunjukkan atribut pada file atau folder pengguna harus membuka Command Promptyang ada pada Start Menu – All Programs – Accessories – Command Prompt. Atau sanggup juga dengan Klik Start Menu – Run lalu ketik cmd dan tekan Enter. Pada beberapa versi Windows 8, Windows 8.1, atau Windows 10 cukup klik kanan pada Start Menu lalu klik Command Prompt.
Setelah terbuka kemudian ketik input perintah pada Command Prompt tersebut. Susunan input perintah dasarnya yaitu sebagai berikut:
ATTRIB [+atribut atau -atribut] [lokasi file atau folder] [/S /D]
Pada input perintah (syntax) diatas +atribut berguna untuk menunjukkan atribut pada file atau folder, dan sebaliknya -atribut dipakai untuk menghilangkan atribut yang telah diterapkan sebelumnya. Lalu juga terdapat input /s berfungsi untuk menerapkan pada seluruh file yang ada pada sub-folder dan /d menerapkan pada folder-folder yang ada. perintah /s /d ini tidak wajib disertakan kalau hanya mengeksekusi 1 file atau lokasi folder yang dipilih saja.
Jika masih galau coba lihat pola berikut. Misalkan saja akan menerapkan atribut hidden dan menghilangkan read-only pada folder dan isinya yang berada di lokasi L:\Contoh maka syntaxyang harus diketikkan yaitu sebagai berikut:
attrib -r +h L:\Contoh /s /d
Jika sudah simpulan mengetikkan syntax kemudian tekan enter dan Windows akan memproses pemberian atribut yang telah diperintahkan dengan menggunakan Command Prompt tersebut. Pengguna tentu sanggup bereksperimen lebih lanjut dengan atribut pada file dan folder dengan menggunakan Command Prompt ini.
Memang pemberian atribut tampaknya hanya sebatas menunjukkan penandaan pada file-dan folder saja, namun pada kondisi tertentu pemberian atribut ini sangat bermanfaat. Contoh saja bagi file-file dokumen penting yang sudah fix atau tetap tentu saja dengan menunjukkan atribut read-only akan mencegah mudahnya perubahan file, paling tidak pengguna akan diberikan konfirmasi bahwa file tersebut mempunyai atribut baca-saja.
Atau kalau komputer adakala dipakai orang lain dan terdapat data atau file penting yang orang lain tidak perlu tahu, maka pengguna sanggup menunjukkan atribut hidden untuk menyembunyikan file tersebut yang tentu hanya pengguna tahu lokasinya. Untuk file sistem biasanya memang secara standar atau default sudah diberikan pada masing-masing file sehingga pengguna sanggup pribadi tahu bahwa file tersebut yaitu file sistem yang sanggup menimbulkan error jika dilakukan perubahan secara asal-asalan.
Related Posts:
Sumber aciknadzirah.blogspot.com