Saturday, April 7, 2018

√ Teladan Surat Pembaca Perihal Kebersihan Lingkungan Sekolah Di Majalah Sekolah

Contoh Surat Pembaca Tentang Kebersihan Lingkungan Sekolah di Majalah Sekolah - Seperti pada sebelumnya dijelaskan bahwa surat pembaca dpat ditulis oleh siapa saja. Surat pembaca akan dikirimkan ke surat kabar, majalah, atau tabloid. Namun, surat pembaca akan diubahsuaikan pada tipe medianya. Contoh, surat pembaca yang dikirimkan ke majalah otomotif tentu akan mengirimkan pesan yang bekerjasama dengan otomotif, begitu juga dengan maskaan atau kesehatan. Karena memang majalah bersifat mengkhusus atau spesifik, tidak menyerupai surat kabar (koran).  Pada artikel kali ini, kelasindonesia.com memaparkan pola surat kabar yang dimuat dalam majalah sekolah, dengan demikan surat yang dikirimkan berisi pesan/keluhan/pujian kepada seeorang/ oknum sekolah atau seputar sekolah menyerupai persoalan kebersihan yang ditulis oleh warga sekolah. Berikut formasi pola surat pembaca perihal kebersihan lingkungan sekolah.

Contoh (1):

Pindahkan Tempat Pembuangan Sampah


Dear School-Mag, saya Nurul warga 11-IPA 2 Sekolah Menengan Atas Yakin Sukses. Sekolah kami sangat luas dan lapang, namun kondisi tanahnya tidak rata, sehinngga ada kelas yag terletak di daratan agak tinggi dan ada yang di daratan bawah. Kelas kami kebetulan terletak di daratan bawah dan merupakan kelas ujung. Saat demam isu hujan menyerupai kini ini, kelas kami sering mengalami kebanjiran sehingga mengganggu proses mencar ilmu kami. Bukan alasannya yaitu kelas kami di daratan rendah, banir yang terjadi dikarenakan mampetnya selokan akhir tumpukan sampah yang terbawa arus air. Sampah-sampah ini berasal dari tumpukan pembuangan sampah yang terletak di daratan atas sekolah kami.  Kami sering melaksanakan bahu-membahu untuk membuang tumpukan sampah yang menyumbat selokan sehingga air tidak menngalir ke luar. Namun di ketika demam isu hujan menyerupai sekarang, hal tersebut tak ada habisnya. Akibatnya kami tidak mencar ilmu dan ketinggalan pelajaran. Untuk itu kami mohonkan kepada  Bapak Yosodarso selaku Kepala Sekolah Sekolah Menengan Atas Yakin Sukses, untuk memikirkan penderitaan kami. Kami tidak sanggup mengikuti pelajaran sebgaimana teman-teman kami mencar ilmu di ketika hujan. Terima kasih. 

Nurul
11-IPA2 
Advertisement

Contoh (2):

Toilet Kotor


Hi School-Mag, saya intan kelas 10-H Sekolah Menengan Atas Satu Bangsa. Kelas kami berada di lantai 4 (lantai teratas) dan hanya mempunyai satu toilet. Sementara itu, di lantai empat terdapat sepuluh kelas sehingga dengan satu toilet kami harus bersabar dan mengantri. Selain itu, toilet dibersihkan setiap tiga hari sekali. Sehinga kondisi toilet amat kotor dan menghasilkan bacin yang tidak sedap, mengingat ada sekitar 400 siswa yang memakai toilet tersebut. Dapat dibayangkan sehari tidak dibersihkan saja sudah sangat bagu apalagi tiga hari. Itulah alasan saya tidak mau pergi ke toilet lantai 4 jikalau ingin membuang air terlebih buang air besar. Jikalau keadaan mendesak, saya rela untuk turun ke lantai 1 yang toiletny sangat higienis (mungkin alasannya yaitu akrab kantor). Bau yang ditimbulkan dari toilet hingga ke hidung kami yang letak kelasnya hanya berjarak 15 meter dari toilet. Sungguh ini sangat mengganggu kami. Suasana di kelas menjadi tidak nyaman, meski kami telah meberikan pewangi di kelas namun tetap saja bacin toilet yang menang. Untuk itu, mewakili perasaan teman-teman, kami warga lantai 4 memohonkan kepada Bapak kepala sekolah Satu Bangsa, Drs. Arwin Derianto, M.Pd. untuk menyediakan petugas toilet khusus untuk lantai 4 yang membersihkan toilet dalam setengah hari. Hal ini supaya kami warga lantai 4 sanggup mencar ilmu dengan nyaman. Terima kasih.

Intan
10-H Sekolah Menengan Atas Satu Bangsa
Lantai 4

Contoh (3):

Kami Butuh Kantin Sehat


Dear School-Mag, Saya Dhoni kelas 12-SMA Jaya Sentosa. Kantin di sekolah kami gres saja dibangun, seminggu telah beroperasi telah korban. Dua belas siswa mengalami penyakit yang sama, yaitu diare. Tiga diantaranya yaitu sahabat sekelas saya. Kami curiga dengan kebersihan pengolahan makananan yang diterapkan oleh ibu kantin yang baru. Ternyata benar, sehabis kami selidiki dengan memasang CCTV di dapur Ibu kantin (tanpa sepengetahuan Ibu kantin), cara masak dan pengolahan masakan yang dilakukan oleh Ibu kantin terbilang asal-asalan (tidak hiegenis). Sehingga masakan dan minuman yang dijual menjadikan penyakit pada sistem pencernaan. Kami mohon kepada kepala sekolah untuk memberi hukum kepada kantin-kantin yang akan berjualan di sekolah supaya menyediakan masakan yang sehat serta menjaga kebersihan kantin dan dapur kantin. Hal ini supaya tidak mengulangi kejadian yang sama. Terima kasih.

Dhoni
12-SMA JAYA SENTOSA

Sumber http://www.kelasindonesia.com