Kalau berbicara wacana wisata kota renta di Jawa Tengah, bangunan apa yang Kamu ingat? Gereja Blenduk, Lawang Sewu, kemudian apa lagi?
Yep, kedua bangunan peninggalan Belanda tersebut memang sangat identik wisata kota renta di Jawa Tengah. Namun, tahukah Kamu, kalau wisata kota renta di Jawa Tengah itu bukan hanya ada di Semarang lho! Ada beberapa pilihan destinasi keren yang bakal jadi alasan kenapa Kamu harus menjajal wisata kota renta di Jawa Tengah.
Wisata kota renta itu bukan hanya tentang bangunan peninggalan kolonial Belanda doang
Memang benar, kalau berbicara wacana Old City Tour di Jawa Tengah, rasanya susah sekali melepaskan image bangunan peninggalan kolonialisme Belanda yang masih tetap berdiri kokoh meski terlihat usang. Sebut saja Gereja Blenduk. Bangunan bergaya neo klasik yang dibangun pada simpulan kurun 17 ini terlihat mencolok di antara gugusan rumah dan bangunan khas Jawa Tengah lainnya di Kota Lama, Semarang.
Padahal, berwisata Kota Lama di Semarang bukan hanya melihat bangunan kuno peninggalan Belanda saja seperti Gereja Blenduk. Kamu sanggup berkunjung ke Masjid Menara Kampung Melayu atau Klenteng Tay Kak Sie.
Kamu sanggup menilisik secuil kehidupan multikulturalisme yang ada di Indonesia

Polder Tawang yang berada sempurna di depan Stasiun Tawang. Sumber foto dari Flickr.com
Ketika Kamu menginjakkan kaki di daerah wisata Kota Lama Semarang, mungkin Kamu belum menyadari bahwa Semarang ialah salah satu kota di Indonesia yang kaya akan budaya. Kalau Kamu berjalan dari sentra Kota Lama Semarang ke arah barat, Kamu akan menemukan Masjid Layur peninggalan orang orisinil Arab. Atau berjalanlah agak jauh ke Gang Lombok di daerah Pecinan, Kamu akan menjumpai perkampungan warga keturunan tionghoa. Sederhana, tapi inilah secuil bukti bahwa warga Indonesia khususnya Semarang sanggup hidup rukun berdampingan meski berbeda-beda kepercayaan.
Jika Kota Lama Semarang sudah sangat mainstream, coba deh dolan ke kota renta Lasem yang cantiknya tiada dua

Sudut kota renta di Little Tiongkok. Foto oleh Fahmi Anhar
Yap, saking kerennya, Lasem bahkan disebut-sebut sebagai “Little Tiongkok”. Tidak sulit menemukan rumah bergaya tiongkok dan klenteng di Lasem. Bangunan khas tiongkok ini dibangun pada kurun 18 dimana ketika itu para pedagang asal Tiongkok mendarat di Lasem. Peninggalan-peninggalan budaya dan arsitektur khas tiongkok inilah yang menciptakan Lasem begitu dikenal dengan sebutan Tiongkok Kecil di Indonesia.
Lebih akrab dengan asal muasal peradaban umat islam di tanah Jawa dengan kunjungi Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak. Sumber foto
Kalau Kamu ingin menggali lebih dalam sejarah persebaran agama Islam di tanah Jawa, singgahlah walau hanya sebentar di Masjid Agung Demak. Karena sampai ketika ini, masih banyak orang yang mempercayai bahwa Masjid Agung Demak merupakan tempat berkumpulnya para wali. Menurut legenda yang beredar, masjid legendaris ini didirikan oleh Raden Patah (Raja Pertama Kesultanan Demak)dan para wali pada tahun 1401 Saka.
Yap, sanggup dibilang Masjid Agung Demak adalah tempat suci. Kota Demak dianggap mempunyai tugas penting dalam persebaran agama islam yang dilakukan oleh Para Wali Songo. Masjid ini pun masih menyimpan prasasti
Kamu pun sanggup merasakan makanan tempo doeloe yang kini masih tetap terjaga cita rasanya

Ngopi sambil mbatik rokok. Foto oleh Catharina Komala
Toko Oen Semarang jadi salah satu destinasi makanan tempo dulu yang wajib Kamu kunjungi ketika berwisata kota renta di Jawa Tengah. Toko yang sudah berumur lebih dari 80 tahun ini didirikan pada 16 April 1936 oleh Liem Gien Nio dan suaminya Oen Tjok Hok. Awalnya, Liem dan Oen mendirikan Toko Oen di Jogja pada tahun 1910 di Jogjakarta.
Saat memasuki Toko Oen, kesan pertama yang muncul ialah restoran klasik dengan percampuran interior budaya Jawa Tengah dengan bangunan khas neo klasik Belanda. Toko Oen menyajikan banyak pilihan hidangan western food, Chinese, dan Javanese food yang siap memanjakan pengecap Kamu. Mulai dari ragam es krim dengan nama khas Belanda yang susah diucapkan, nasi goreng, sampai roti Ganjel Rel yang siap membawa Kamu kembali pada suasana Semarang dulu kala.
Kalau Kamu bosan dengan Toko Oen, sehabis berkeliling di Little Tiongkok, Lasem, mampirlah dengan menyurup segelas kopi lasem yang begitu pekat dan nikmat. Apalagi meminumnya di warung kopi bersama warga lokal sambil mbatik rokok. Suasana ngopi seperti ini bakal susah Kamu dapati ketika sudah kembali ke kota metropolitan.
***
Sudah saatnya kita kembangkan wisata kota tua. Siapa lagi yang akan merawat bangunan renta bersejarah ini kalau bukan kita? Dengan mengunjungi bangunan bersejrah, kita pun sudah ikut berkontribusi menjaga kelestariannya.
Tertarik buat jalan-jalan keliling kota renta di Jawa Tengah? Kamu sanggup kunjungi link di bawah ini.
Sumber https://phinemo.com