Sunday, May 20, 2018

√ Cari Tahu Kualitas Hubunganmu Dengan Pasangan Lewat Traveling Bareng



Kadangkala, keadaanlah yang akan memaksa Kamu untuk tahu aksara dan sifat orisinil pasangan  Jodoh ialah misteri yang nggak akan ada ujungnya. Nggak jarang orang terjebak dalam kegalauan alasannya masalah pendamping hidup ini. Siapa coba yang nggak mau menemukan ia yang bisa nyaman berjalan di sisi dan menemani hingga tua?



Pertanyaannya, gimana kita dapat tahu jikalau ia pasangan yang tepat buat kita? Ada nggak sih gejala yang dapat menunjukannya?


Tentu aja ada! Nggak sulit kok: ajak ia traveling bareng.


Udah jadi dongeng usang jikalau acara traveling bersama kerap jadi ladang munculnya masalah, mulai dari barang bawaan yang kelupaaan, estimasi waktu yang nggak tepat dengan rencana, pengeluaran biaya nggak terduga, terpisah dari rombongan, hingga menjumpai orang-orang yang berniat buruk. Nah, hal-hal itu bersama-sama dapat dimanfaatkan buat ngetes kadar kualitas hubungan.


Misal kayak hal-hal di bawah ini, dapat Kamu jadikan indikator, seberapa kompak dan solid bersama-sama hubunganmu dengan pasangan:


Seberapa Peka Kalian Berdua


Kadang kala ada tipe orang yang cenderung nggak mengungkapkan apa yang dibutuhkannya dalam beberapa kondisi.

Semakin peka ia terhadap kondisi Kamu, maka semakin menandakan bahwa ia ialah orang yang peduli dengan keadaanmu, alasannya tanpa Kamu bilang, ia sudah paham apa yang Kamu rasakan dan Kamu butuhkan.


Misal pas kalian jalan ke pantai bareng, Kamu yang hobi selfie tiap semeter sekali, jadi lebih banyak diem alasannya sandal yang Kamu pakai nggak cocok. Kakimu sakit tapi Kamu malas ngomong. Kalau ia peka, ia bakal ajak Kamu istirahat bentar dan mungkin bakal berusaha cariin bantalan kaki yang lebih pas buat Kamu.


Sebenarnya untuk peka terhadap pasangan nggaklah sulit, cukup perhatikan mulut dan tingkah laris yang nggak menyerupai biasanya, maka Kamu akan menemukan sesuatu yang salah dari pasangan tanpa harus menunggu ia mengungkapkan.


Seberapa Hebat Kalian Untuk Saling Menjadi Moodbooster


Mood seseorang terkadang berubah-ubah, begitupun ketika traveling.


Bayangin aja misal Kamu udah berdiri pagi banget, dingin-dingin, demi mengejar sunrise di puncak bukit super Instagram-able, eh ternyata cuaca berkabut. Pasti kesel, kan?


Justru di sini letak tantangannya, Kamu dan pasangan nggak hanya dituntut untuk mengendalikan emosi pribadi, melainkan saling mengelola dan menjadi moodboster bagi pasangan.


Yakin Kamu Sudah Mengenal Dia Luar Dalam?


Lamanya sebuah kekerabatan bukan berarti menjamin Kamu mengenal ia luar dalam.


Dengan traveling bersama, akan muncul beberapa sifat orisinil dari pasangan. Apakah ia tipe pemarah, penyabar, bertanggung jawab, atau cuek.


Mungkin aja di kehidupan sehari-hari ia hirau taacuh banget, eh ternyata waktu kalian trekking bareng di gunung, ia perhatian banget mulai dari rutin ngecek staminamu, kecukupan logistic, hingga hal sesepele kasih Kamu sarung tangannya alasannya ternyata sarung tangan yang Kamu bawa terlalu tipis dan nggak cocok buat di gunung.


Si Dia Orang Hemat atau Pelit?


Kita pernah mendengar selentingan bahwa antara ekonomis dengan pelit itu beda tipis. Hemat itu paham bagaimana cara mengatur keuangan, mana yang perlu dikeluarkan, mana yang nggak, sedangkan pelit mengacu kepada enggan mengeluarkan uang walaupun untuk kebutuhan yang penting.


Ketika traveling, biasanya ada pengeluaran-pengeluaran nggak terduga, menyerupai harus tambah hari menginap alasannya kesalahan kalian menyusun itinerary, atau bahkan paling apes alasannya kecopetan.

Coba deh amati pasangan Kamu tipe yang mana, ekonomis atau pelit.


Kalian berusaha saling melengkapi nggak sih?


“Nggak ada insan yang sempurna”, selalu ada kelebihan dan kekurangan dari tiap individu. Begitupun ketika melaksanakan traveling, nggak akan ada perjalanan lancar tanpa masalah. Sekecil apapun masalah, itu selalu aja muncul.


Kalau Kamu pernah backpacking (traveling dengan teknik berhemat), maka Kamu akan mencicipi apa itu arti saling melengkapi kekurangan satu sama lain, sehingga perjalanan Kamu lebih punya makna. Backpacking juga nguji kalian, seberapa ‘tricky’ sih kalian menghadapi persoalan, menyerupai mengakali tiket pesawat atau hotel yang mahal, kehabisan kamar hotel, dan aneka macam macam masalah lain.


Kalian akan coba saling pengertian akan kekurangan masing-masing dan berusaha melengkapinya.

Ya bayangin aja, nggak mungkin kan nanti pas kalian menikah bakal senang terus.


Udah mencoba ngajak pasangan mikir bareng buat mecahin masalah kalian? Atau selama ini Kamu selalu jadi sok pendekar dengan mikirin sendiri?


Menyelesaikan masalah secara sepihak ketika sedang di tempat yang absurd hanya akan membuatmu semakin stres dan travelingmu akan berantakan.


Inget, kalian itu lagi melaksanakan perjalanan bareng! Kamu bukan pembimbingnya, dan begitupun sebaliknya.

Masalah berat akan semakin ringan apabila dipecahkan bersama-sama, bukan hanya bertopang pada salah satu dari Kamu berdua.


Dan pada akhirnya, kuncinya ialah ‘seberapa terbuka kalian’?


Hilangkan rasa gengsi dalam sebuah perjalanan alasannya kunci utama kelancaran perjalanan ialah saling terbuka terhadap pasangan. Apabila pasangan Kamu kurang mempunyai kepekaan terhadap kondisimu, jangan ragu untuk bicara apa yang Kamu rasakan untuk menghindarkan diri kalian dari masalah berkepanjangan.



Akhirnya, traveling hanyalah sebagai salah satu media untuk mengetahui aksara dan sifat satu sama lain, selebihnya semua ada di tangan kalian.


Kamu juga niscaya tertarik baca artikel-artikel ini:




Sumber https://phinemo.com