Thursday, July 5, 2018

√ 6 Alasan Kenapa Berguru Membatik Dikala Traveling Di Jogja

Tahun 2009 silam, saya sangat gembira mendengar pemberitaan di media bahwa batik diakui UNESCO menjadi salah satu warisan budaya dunia. Rasa cinta terhadap tanah air tentu semakin bertambah, semakin banyak kebudayaan Indonesia yang mulai melejit di cambah Internasional, selain Wayang, Keris, Angklung, Pulau Komodo, Candi Borobudur, dan lain sebagainya.


Kekaguman perihal prestasi budaya Indonesia ini, mendorong saya untuk mempelajari seluk-beluk perihal batik.


“Budaya itu jati diri bangsa, kalau tidak dilestarikan sama saja negeri kita akan kehilangan identitasnya, minimal kita harus tetap produktif,” ucap Mbak Nanik, salah satu pengrajin di Kampung Batik Giriloyo.



Mulailah dari belajar, maka kau yaitu generasi penerus bangsa yang akan menginspirasi perjaka lainnya



Membatik memang tidak mudah, butuh ketelitian, ketelatenan, dan tangan terlatih. Berulang kali saya mencoba menggoreskan motif dengan canting yang sudah tertampung cairan malam. Hasilnya memang tak terlalu bagus, tabrakan malam tampak masih melenceng dari motif.


Lumayan sulit, tapi menciptakan semakin penasaran. Sejenak saya berpikir, seharusnya para anak muda mencoba apa yang sedang saya coba. Berikut alasan, mengapa anak muda wajib untuk mencar ilmu mbatik;


1. Katanya sih Jiwa Muda Suka dengan Tantangan


Sebuah tantangan tidak melulu soal berpetualang dan memacu adrenalin. Mencoba hal-hal gres juga bab dari tantangan. Tidak semua orang suskes ketika pertama kali membatik. Tangan harus luwes dan membiasakan diri menggores malam dengan canting. Tentunya butuh kesabaran ekstra alasannya waktu yang diharapkan untuk menciptakan sehelai kain tidaklah singkat. Justru di sinilah letak tantangannya. Dijamin kau akan ketagihan.


2. Belajar Batik Tandanya Kamu Mengikuti Trend Internasional


Beberapa selebritis dunia yang saya lihat di layar televisi tampak anggun mengenakan batik. Bahkan seorang tokoh dunia menyerupai Nelson Mandela termasuk orang yang maniak batik. Berbaggalah kalian para anak muda alasannya budaya kita begitu dicintai oleh tokoh dunia.


Mereka saja gembira mengenakan batik, seharusnya kau juga lebih gembira alasannya di Indonesia, Jogja misalnya, kau justru dapat mencar ilmu dan menciptakan batik dengan tanganmu sendiri.


3. Kamu Bisa Melatih Kreativitas


Anak muda biasanya berada pada masa ingin mencoba-coba, itulah yang juga terjadi pada saya. Terlebih bila diberi kesempatan untuk berkreasi tanpa batas sesuai imajinasimu. Pertama mencar ilmu batik, saya tidak dituntut untuk mengikuti motif yang rumit. Justru, saya ditawarkan untuk membentuk motif sendiri, sangat mengasyikan tentunya membatik dengan kreasi sendiri.


4. Membatik Membuatmu Menjadi Anak Muda yang Anti Mainstream


“Pengrajin di sini rata-rata usianya di atas 35, ibu-ibu membatik rutin setiap hari, dapat di ruang workshop, dapat di rumah masing-masing”. Miris bukan melihat pembatik-pembatik berasal dari kalangan terpelajar balig cukup akal sampai lanjut usia.


Itu berarti kau akan jadi anak muda yang lain dari kebanyakan anak muda. Kamu akan tampak berbeda mempelajari hal yang jarang dipikirkan oleh teman sebayamu. Di kala anak muda sibuk dengan gadget, bermain inline skate, dan bermode ala kebarat-baratan, kau tetap konsisten dengan warisan budayamu.


5. Belajar Membatik Berarti Kamu Turut Andil dalam Melestarikan Warisan Budaya Bangsa dan Dunia


Ibarat seorang artis dan aktor, bila tidak dimaksimalkan potensinya, maka ia tidak akan bertahan dala di layar kaca. Sama halnya dengan batik, apabila masyarakat Indonesia sendiri tidak produktif dan berinovasi, maka keberadaan batik pun perlahan-lahan akan meredup.


Ini yaitu kesempatan kau untuk turut ambil bab dalam melestarikan dan mengharumkan budaya bangsa, minimal memulainya dari tahap belajar. Tak ada kata terlambat untuk belajar.


6. Karena dengan Belajar Batik, Kamu Keren


Kamu akan tampak keren ketika dalam proses mempelajari batik, alasannya kau sudah melampaui kelima poin di atas, itu tandanya masa mudamu terisi oleh hal-hal positif. Berawal dari menyayangi budaya sendiri, maka akan tumbuh rasa nasionalisme.


Menjadi seorang yang berkhasiat untuk bangsa idaklah sulit, cukup dengan kemauan dan niat yang kuat, lakukan hal-hal yang kau dapat lakukan sekarang.



Sumber https://phinemo.com