Friday, November 2, 2018

√ Dengan Uang Rp 50 Ribu, Kau Sanggup Mampu Buah Tangan Ini Di Bali

Saat ini sedang ramai Titiek Soeharto yang melempar pertanyaan “Rp 50 ribu sanggup apa di pasar?” Di Bali, uang segitu ternyata sanggup membeli beraneka buah tangan lho. Apa sajakah itu?


Uang Rp 50 ribu bagi sebagian orang memang tidak ternilai, tapi di Bali uang segini sanggup membeli aneka suvenir mulai dari suvenir gantungan kunci sampai kaus di Pasar Badung.


Dilansir dari detikTravel, gantungan kunci di Bali harganya cuma Rp 5.000 saja, sedangkan celana pendek corak pantai ala Bali dijual dengan harga Rp17.500 sampai Rp35.000. Harga sesuai dengan ukuran celana, bahkan kadang sanggup ditawar bila mau.


Untuk traveler yang suka kaus, jumpsuit, kain pantai, dan daster ala Bali sanggup dibeli dengan harga Rp35.000. Itupun sudah sanggup ukuran terbesar yakni XL.


Sedangkan untuk suvenir menyerupai gelang dijual dengan harga Rp8.000 saja, yang termahal mentok pada harga Rp25.000 dengan ukuran besar dan lebih cantik.


Penyuka kerajinan dan seni juga sanggup mendapat aneka kerajinan kerang, mangkuk, piring, sampai gelas. Biasanya piring gelas harganya mulai dari Rp30.000 – Rp50.000.


Saat ini sedang ramai Titiek Soeharto yang melempar pertanyaan  √ Dengan Uang Rp 50 Ribu, Kamu Bisa Dapat Oleh-oleh Ini di Bali

Aneka penjual suvenir Bali. Foto/meutiadiary.com


Adapula dream catcher yang dijual dengan harga mulai dari Rp5.000 sampai Rp150.000. Harganya diubahsuaikan dengan ukurannya. Biasanya harga Rp150.000 yakni ukuran yang paling besar. Yang termurah Rp5.000 pun sanggup menentukan bentuk dan corak sesuka hati.


Baca juga: Kehabisan Uang Liburan, Bule Australia Curi Barang Mewah Vila di Bali


Sebelumnya, Titiek Soeharto mengkritik ekonomi dikala ini. Bahkan ia mempertanyakan bila mempunyai uang Rp 50 ribu maka sanggup mampu barang apa di pasar.


“Kesenjangan antara si kaya dan si miskin makin lebar. Ibu-ibu punya uang kini Rp 50 ribu, Ibu-ibu sanggup beli apa kalau ke pasar? Sementara yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin,” kata Titiek Rabu (14/11).



Sumber https://phinemo.com