Assalamu’alaikum,,,Saya ingin bertanya seputar keluarga. Saya anak pertama dari 3 bersaudara. Saya tinggal di kosan dan hanya pulang 1 ahad sekali. Kedua orang bau tanah saya sudah 1 ahad ini pisah rumah. Ibu saya pergi entah ke mana. Sedangkan ayah saya di rumah dan masih tetap bekerja. Ibu saya pergi membawa barang-barang berharga di rumah. Sedangkan di rumah hanya barang tersisa. Saya tau itu urusan mereka. Akan tetapi ibu saya menuntut saya perlu tahu. Saya perlu jadi target ibu marah.
Ibu sering sekali murka kepada saya, meluapkan kemarahannya. Ayah saya kesal dengan tindakan ibu yang semakin hari semakin aneh. Bapak kerja sebagai penjual burung. Akhir-akhir ini burung bapak mati alasannya ialah stres. Berkali kali ibu melempar benda di dekatnya ke sangkar burung ayah. Ayah murka alasannya ialah tindakan itu merugikan, biaya yang dikeluarkan anak-anaknya banyak. Tetapi ibu malah merugikan ayah ketika itu. Jujur saya kesal dengan tingkah laris ibu. Saya sudah dewasa, dapat ke mana saja saya mau. Akan tetapi saya memikirkan adik-adik saya yang masih kecil. Ibu selalu merasa benar. Saya tidak ingin ikut campur, tapi ibu selalu mencampurkan saya dalam masalahnya. Saya tertekan. Jika saya tak mau tahu, ibu pun murka kepada saya. Dan apa tindakan yang harus saya lakukan?
Terima kasih.
Jawaban:
Wa'alaikumussalam,,,Kepada saudara penanya yang dirahmati Allah, kami turut merasa prihatin dengan permasalahan yang dihadapi keluarga Saudara. Semoga Saudara makin berpengaruh dan makin dewasa, dengan mencoba mencari solusi atas permasalahan ini.
Ayah dan Ibu Saudara sebagaimana semua ayah dan ibu di dunia ini, sebetulnya mencintai semua anak anaknya. Kalau pun keadaan ketika ini ia berdua ada dalam “pertengkaran/perpisahan, ini bab dari dinamika dalam hidup berumah tangga. Tentu saja permasalahan ini tidak tiba secara tiba-tiba, niscaya ada proses yang bertahap, muncul masalah-masalah yang awalnya dianggap kecil, yang mungkin diremehkan, karenanya menjadi rumit. Tetapi kita harus yakin bahwa setiap dilema insya Allah ada jalan keluarnya, dan akan menciptakan kita semakin berpengaruh dalam menghadapi kehidupan, asalkan kita tidak berputus asa.
Ada beberapa langkah yang dapat Saudara lakukan, antara lain:
Tetap bersikap mencintai dan memberi perhatian kepada kedua orang bau tanah kita, ayah dan ibu, jangan sekali kali mengatakan perilaku kebencian pada keduanya, tetaplah sopan dan hormat
Mengajak bicara secara baik-baik, semoga ayah dan ibu mau saling memaafkan kesalahan yang telah terlanjurkan terjadi, sampaikan kepada ia berdua, bahwa Saudara dan adik-adik Saudara sangat menginginkan ayah dan ibu tetap rukun, butuh perhatian dan kasih sayang dari ia berdua. Kasih sayang dan perhatian tidak selalu dalam bentuk harta dan materi,
Mengingatkan ayah khususnya, untuk lebih ulet dan semangat lagi dalam mencari nafkah, alasannya ialah boleh jadi pemicu kemarahan ibu ialah adanya kekurangan dari sisi ekonomi, meskipun seharusnya hal ini dihentikan menjadi alasan kemarahan ibu, alasannya ialah kenyataannya ayah sudah berusaha untuk mencari nafkah, tapi mungkin masih belum mencukupi.
Teruslah berdoa,sebagai senjata ampuh nagi kita semua dan mohon kepada Allah Ta'ala, semoga Allah mengaruniakan kelembutan hati kepada ayah dan ibu, dan semoga dapat hidup senang dalam keluarga yang sakinah mawaddah warahmah,
Demikian Saudara penanya semoga Allah selalu memberi kekuatan, dan segera dapat terselesaikan dilema yang di hadapai.
Sumber http://alifr0505.blogspot.com