A. PERKEMBANGAN DAN PENGELOMPOKKAN UNSUR
Pengelompokkan unsur dibedakan menurut beberapa hal yaitu:
1. Berdasarkan Sifat Logam dan Non Logam
Penggolongan unsur ini pertama kali dilakukan oleh Lavoisier yang mengelompokkan unsur ke dalam logam dan non logam. Ini merupakan pengelompokkan unsur yang paling sederhana, dengan hanya memperhatikan ciri-ciri yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
2. Berdasarkan Hukum Triade Dobereiner
Pengelompokkan ini dilakukan oleh Johan Wolfgang Dobereiner. Dobereiner mengemukakan bahwa massa atom relative stronsium sangat dengan massa rata-rat dari unsur lain yang ibarat dengan stronsium yaitu, kalsium dan barium. Karena hal itulah, Dobereiner menyimpulkan bahwa ada beberapa kelompok tiga unsur yang mempunyai kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Kelompok tersebut dinamakan dengan triade. Pengelompokkan unsur yang dilakukan Dobereiner sanggup dilihat pada gambar dibawah ini:
![]() |
PENGELOMPOKKAN UNSUR DONEREINER |
3. Berdasarkan Hukum Oktaf dari Newland
J.W. Newlands yaitu orang yang mengelompokkan unsur menurut kenaikan massa atom relatifnya (Ar). Ia beropini bahwa sifat-sifat unsur sanggup berubah secara teratur. Unsur ke-8 mempunyai sifat kimia yang ibarat dengan unsur ke-1, unsur ke-9 mempunyai sifat yang ibarat dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Sifat-sifat unsur yang ditemukan terpola atau periodik sehabis 8 unsur disebut dengan Hukum Oktaf. Hukum Oktaf ini hanya berlaku untuk unsur-unsur yang dengan massa atomnya yang rendah. Untuk melihat kemiripan unsur-unsur tersebut menurut Hukum Oktaf sanggup dilihat pada gambar berikut:
![]() |
PENGELOMPOKKAN UNSUR BERDASARKAN HUKUM OKTAF |
4. Berdasarkan Periodik Mendeleev
Dari semua para hebat yang dianggap paling berhasil mengelompokkan unsur-unsur tersebut yaitu Dmitry Mendeleev. Dmitry Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik unsur pendek. Sistem periodik Mendeleev disusun dengan menurut kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Mendeleev menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu garis/lajur vertikal yang disebut dengan golongan. Dan Mendeleev juga menempatkan unsur-unsur yang disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan pada satu garis/lajur horizontal yang disebut dengan periode. Dapat dilihat ibarat pada gambar dibawah ini:
![]() |
PENGELOMPOKKAN UNSUR BERDASARKAN PERIODIK MENDELEEV |
Ada beberapa hal yang perlu diketahui pada sistem periodik Mendeleev antara lain:
- Dua unsur yang saling berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih paling kurang satu atau dua satuan.
- Terdapat kotak kosong yang merupakan kotak untuk unsur yang belum diketahui, ibarat 44, 68, 72, dan 100.
- Dapat mengetahui sifat unsur yang belum diketahui ibarat ekasilikon.
- Dapat memperbaiki kesalahan pengukuran massa atom relative untuk beberapa unsur misalnya, Cr = 52,0 bukannya 43,3.
5. Sistem Periodik Modern
Pada awal kurun ke-20 sehabis inovasi nomor atom, Henry Moseley menunjukkan bahwa urutan-urutan unsur dalam sistem periodik itu sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Moseley menemukan ada kesalah dalam tabel periodik Mendelev, yaitu adanya unsur yang letaknya terbalik. Sistem periodik modern ini merupakan penyempurnaan sistem periodik yang dibentuk oleh Mendeleev. Sistem periodik modern disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Pada sistem periodik modern tersusun atas golongan dan periode. Golongan yaitu lajur vertical dan periode yaitu lajur horizontal. Tabel unsur-unsur tersebut disebut dengan Tabel Periodik.
B. GOLONGAN DAN PERIODE UNSUR – UNSUR DALAM TABEL PERIODIK
![]() |
SISTEM TABEL PERIODIK UNSUR |
1. Golongan
Golongan ditempatkan pada lajur vertical dan ditentukan menurut sifat-sifat yang dimiliki oleh unsur tersebut. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan berarti mempunyai sifat yang mirip. Jumlah golongan dalam sistem periodik ada 8 dan ditulis dengan angka Romawi. Ada dua golongan besar yaitu, golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Golongan A atau golongan utama tersebut adalah:
a. Golongan I A
Golongan ini disebut juga dengan golongan alkali yang terdiri atas unsur-unsur Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. H (hydrogen) merupakan golongan I A tetapi bukan unsur alkali.
b. Golongan II A
Golongan ini disebut dengan golongan alkali tanah yang terdiri atas unsur-unsur Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra.
c. Golongan III A
Golongan ini dikenal juga dengan golongan boron-aluminium yang terdiri atas unsur-unsur B, Al, Ga, In, Ti.
d. Golongan IV A
Golongan ini dikenal dengan golongan karbon-silikon yang terdiri atas unsur-unsur C, Si, Ge, Sn, Pb.
e. Golongan V A
Golongan ini disebut juga dengan golongan nitrogen-fosforus yang terdiri atas unsur-unsur N, P, As, Sb, Bi.
f. Golongan VI A
Golongan ini dikenal juga dengan golongan oksigen-belerang yang terdiri atas unsur-unsur O, S, Se, Te, Po.
g. Golongan VII A
Golongan ini disebut juga dengan golongan halogen yang terdiri atas unsur-unsur F, Cl, Br, I, At.
h. Golongan VIII A
Golongan ini dikenal dengan golongan gas mulia. Yang terdiri atas unsur-unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn.
2. Periode
Periode diletakkan secara lajur horizontal pada sistem periodik. Periode suatu unsur menunjukkan nomor kulit yang sudah terisi dengan electron (n terbesar) menurut konfigurasi electron. Dalam sistem periodik ada 7 periode, yaitu:
- Periode ke-1: merupakan periode yang sangat pendek dan terdiri atas 2 unsur.
- Periode ke-2: merupakan periode yang pendek dan terdiri atas 8 unsur.
- Periode ke-3: merupakan periode yang pendek dan juga terdiri atas 8 unsur.
- Periode ke-4: merupakan periode panjang yang terdiri atas 18 unsur.
- Periode ke-5: merupakan periode panjang dan terdiri atas 18 unsur.
- Periode ke-6: merupakan periode yang sangat panjang dan berisi 32 unsur. Pada periode ini terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 – 71 dan diletakkan pada dibagian bawah.
- Periode ke-7: periode ini belum lengkap jumlah unsurnya. Sampai ketika ini ada 24 unsur yang terdapat pada periode ini. Pada periode ini terdapat formasi unsur yang disebut dengan Aktinida yaitu unsur nomor 90 – 103 dan letaknya pada bab bawah.
C. HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM PERIODIK UNSUR
Hubungan antara letak suatu unsur pada sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya adalah:
- Nomor periode sama dengan jumlah kulitnya.
- Nomor golongan sama dengan jumlah electron valensinya.
Sumber http://www.ilmudasar.com