Tanah liat pastinya tak abnormal lagi terdengar di indera pendengaran kita. Tanah liat biasanya dipakai sebagai materi baku pembuatan gerabah, genteng, patung dan perkakas dapur, ternyata juga sanggup dipakai sebagai pengganti makanan pokok, Ampo namanya. Ampo merupakan salah satu makanan khas dari Tuban, Jawa Timur. Makanan ini terbilang sangat unik, bahkan baru-baru ini kembali booming alasannya ialah pemberitaannya di media umum dan teve.
Sebagaimana kudapan pada umumnya, cara pembuatan ampo ini terbilang cukup simpel dan murah meriah. Sebab, materi bakunya sangat melimpah dan berada di sekitar kita, yaitu tanah liat.
Siapa sangka bahwa tanah liat ternyata sanggup dijadikan sebagai makanan serupa cokelat gulung ini. Menurut penuturan salah satu warga Tuban, Ampo telah menjadi salah satu alternatif kudapan semenjak zaman penjajahan. Katanya, selama masa penjajahan dulu, masyarakat Tuban kekurangan materi makanan ibarat beras, jagung dan sejenisnya. Sehingga, tanah liat pun mereka jadikan sebagai makanan substitusi makanan pokok sebagai pengganjal perut dalam banyak sekali suasana ketika itu.
Seperti pepatah mengatakan,"tak ada rotan, akar pun jadi." Ampo merupakan makanan khas yang tercipta dalam kondisi terjepit ketika masa penjajahan. Tapi, tentu menciptakan ingin tau kita semua, rasa dari makanan ini ternyata gurih dan enak. Cara membuatnya pun cukup gampang, dengan mengambil tanah liat yang higienis dari bebatuan atau kawasan steril, lalu ditumbuk-tumbuk dan diberi air. Setelah terbentuk padatan tanah liat, langkah selanjutnya ialah dengan menyerut permukaannya dengan pisau tajam sedemikian rupa sehingga menjadi irisan tanah liat yang menggulung.
Setelah itu, gulungan-gulungan tanah liat itu dijemur di tengah panas matahari beberapa jam lantas digoreng dan diberi perasa. Ampo pun siap untuk disajikan sebagai makanan ringan. Ternyata tanah liat pun di Indonesia sanggup dimakan lho, unik bukan?
Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/