Rancangan percobaan, apa itu? Sumber foto: dokpri.
Istilah percobaan mungkin pernah kita dengar selama ini. Tapi, apakah kita sudah tahu apa definisi percobaan itu? Perlukah sebuah percobaan direncanakan terlebih dulu? Termasuk, apa saja macam rancangan percobaan itu?. Kali ini kita akan mulai dari sebuah pengantar dahulu.
Sebenarnya ada tiga istilah yang relatif sama dalam pemahaman kita selama ini, yaitu percobaan, observasi dan survei.
Ketiganya sering dipakai dalam statistika, meski dalam konteks pemilihan kata (diksi) ada kemungkinan ketiganya dicampuradukkan. Percobaan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai perjuangan untuk mencoba sesuatu. Dalam konteks statistika, percobaan dipahami sebagai kegiatan atau perjuangan untuk menganalisis secara empiris dan simpel sebuah objek tertentu di mana kita mempunyai kendali sepenuhnya atas faktor dari objek pengamatan. Kita bebas melaksanakan kontrol atau tidak terhadap faktor dalam melaksanakan perjuangan untuk hingga berhasil mencoba dan menganalisis hasilnya. Singkatnya, dalam percobaan itu, objek kita ciptakan lebih dulu gres datanya kita ambil sebagai hasil (respon) perlakuan kita terhadap objek tadi.
Sedangkan observasi, bergotong-royong yang paling simpel dimaknai sebagai perjuangan untuk cross ceck antara dua hal yang saling mempunyai keterkaitan. Golnya ialah untuk mengukur seberapa teliti sebuah instrumen tertentu atau seberapa valid antara data dan kenyataan, impian dan kenyataan, hasil pengamatan dan realita lapangan. Nampaknya sekilas konfirmasi saja, meski ada tambahannya, yaitu terukur.
Berbeda dari keduanya, survei oleh beberapa kalangan dimaknai sebagai perjuangan mendapat data atau informasi, di mana objeknya sudah ada (given object). Kenyataan inilah yang mencirikan bahwa dalam melaksanakan survei, secara kaku kita tak punya kendali penuh terhadap objek pengamatan sehingga ukuran keragaman dan ukuran titik data atau isu benar-benar independen secara alami, meski dalam beberapa kondisi, pengambilan sampel dalam survei kita lakukan dengan pengelompokan dahulu.
Lantas lalu pertanyaannya, apa yang menjadi alasan memakai rancangan percobaan (rancob)? Sebelum mengulas lebih jauh, rancob kita definisikan sebagai tatacara (standard operational procedure) percobaan dengan kondisi lingkungan yang sanggup kita kontrol untuk lalu datanya menjadi dasar analisis dengan metodologi tertentu terhadap data objek percobaan. Terlihat bahwa dalam percobaan, data itu ada alasannya ialah kita yang menciptakannya dengan terlebih dulu kita atur objeknya.
Alasan penggunaan rancob juga sederhana saja, yaitu sebagai upaya perbaikan hasil percobaan yang lebih baik, mengurangi keragaman serta galat percobaan, mengurangi waktu pengamatan atau penelitian serta mengurangi biaya pengamatan.
Setidaknya terdapat 3 prinsip dasar yang biasa dipakai dalam merancang percobaan, yaitu:
1. Perulangan (repeating), tujuannya ialah menerka galat (eror) ragam atau varians data, mengurangi galat (eror) percobaan itu sendiri, dan, meningkatkan ketelitian (akurasi dan presisi) penelitian.
2. Pengacakan (randomization), tujuannya semoga kesimpulan yang diperoleh lebih objektif alasannya ialah menyangkut independensi antar unit percobaan.
3. Pengendalian (control), dalam hal ini ialah hal di luar objek percobaan, menyerupai lingkungan dengan tujuan untuk mengendalikan besarnya ragam atau varians.
Komponen istilah yang banyak dipakai dalam rancob setidaknya ialah 5, yaitu:
1. Perlakuan atau yang biasa disebut dengan treatment. Perlakuan ini sanggup kita pandang sebagai bagaimana perlakuan kita dalam mengujicoba objek.
2. Unit percobaan, ini merupakan unit terkecil di dalam percobaan yang menjadi ruang isu atau data diperoleh. Unit ini sanggup kita pandang lebih pada dimana (where) atau media apa daerah objek diujicobakan.
3. Faktor, ini ialah variabel bebas atau peubah yang besarnya tak sanggup kita kontrol, namun berdasarkan faktor inilah struktur percobaan tercipta. Faktor ini sederhananya sanggup dipandang sebagai apa yang menjadi objek perlakuan dalam percobaan.
4. Taraf, yaitu jenis-jenis faktor yang diujicobakan dalam percobaan.
5. Satuan percobaan, yaitu apa yang menjadi objek perlakuan dalam percobaan.
Sebagai ilustrasi biar lebih jelas, misalkan kita akan mengamati imbas pertolongan jenis obat(A, B, C dan D) pada flora Apel pada media lahan seluas 1 hektare. Bagaimana identifikasinya?
Faktornya: jenis obat flora apel, ada 4 jenis
Perlakuannya: pertolongan obat flora apel berdasarkan jenisnya
Unit percobaannya: lahan seluas 1 hektare
Satuan percobaannya: flora apel
Praktis bukan? Dengan demikian kita bergotong-royong tidak perlu risau apabila hendak menyusun rancob pada penelitian. Cukup pahami terlebih dulu konsep dan definisinya, barulah lalu kita terapkan dalam rancangan percobaan. Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/