Pengalaman Transit di My Studio Hotel City Center Surabaya – Bagi traveler yang ingin menjelajahi banyak sekali tempat wisata di sekitar Jawa Timur, Surabaya kerap dijadikan kota persinggahan sebelum melanjutkan perjalanan.
Inilah yang kulakukan ketika trip di sekitar Jawa Timur menyerupai Malang dan Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Karena datang di Stasiun Pasar Turi dari Jakarta menumpang kereta pukul 06.30 WIB dan harus melanjutkan trip di malam harinya, tentu penting untuk menemukan hotel transit di Surabaya sebagai tempat peristirahatan.
Awalnya, Stasiun Pasar Turi kupilih alasannya yakni saya ingin menjelajahi tempat-tempat wisata bersejarah di sentra kota Surabaya dan sekitarnya.
Namun apa daya, alasannya yakni tubuh sudah mulai menua terlanjur lelah berkat semalaman berada di kereta, rencana awalku untuk seharian mengeksplor tempat-tempat wisata bersejarah di Kota Pahlawan ini harus terhenti di tengah hari.
Lalu, timbullah niat untuk mencari penginapan terdekat. Dari sekian banyak hotel transit di Surabaya yang sanggup dipilih, alhasil pilihanku jatuh pada My Studio Hotel City Center Surabaya, hotel murah akrab Stasiun Gubeng yang merupakan hotel kapsul di Surabaya yang cukup populer.
Tentang Hotel Kapsul My Studio Hotel City Center Surabaya, Hotel Murah Dekat Stasiun Gubeng
Oke saya mau jujur, My Studio Hotel City Center Surabaya kupilih dengan alasan utama alasannya yakni hotel ini murah, apalagi hanya untuk transit sebelum melanjutkan trip di malam hari. Hemat budget alasannya yakni trip yang bekerjsama bahkan belum dimulai.
Alasan lainnya yakni alasannya yakni saya belum pernah mencoba menginap di hotel kapsul yang bekerjsama sudah cukup usang terkenal di kalangan para traveler. Kan tidak mengecewakan sanggup bikin konten di blog wacana hotel kapsul menyerupai artikel ini, maklumlah, petani konten 😀
Dan alasan ketiga, hotel ini akrab dengan meeting point dengan rekan-rekan seperjalananku nantinya, yakni di Apeng Kwetiau, sekitar 10 menit dari My Studio Hotel City Center Surabaya ini.
Sejak pertama tiba, saya sangat suka dengan konsep minimalisnya. Bentuknya bekerjsama sama menyerupai ruko pertokoan dengan pemanfaatan ruangan yang sangat maksimal dan tertata rapi.Konsep yang diusung yakni dormitory, shared room with little to no privacy at all dengan kamar-kamar kecil bertingkat.
Jenis kamarnya ada dua, yakni single dan double bed, di cuilan atas dengan tangga kecil sebagai penghubung maupun di bawah, tinggal pilih saja mau yang mana sesuai kebutuhan.
Karena saya cuma sendiri, jadilah saya pesan yang single bed saja. Mungkin sama menyerupai di hotel kapsul lainnya, tidak banyak yang sanggup kita lakukan di kamar kecil ini alasannya yakni ruang geraknya memang terbatas.
Kegiatan favoritku kala itu hanyalah tidur siang seharian sembari mengembalikan energi untuk perjalanan selanjutnya di malam hari, baca buku, dan main Mobile Legend sembari menunggu jam pertemuan di Apeng Kwetiau.
Oh ya, masing-masing kamar juga dilengkapi dengan sebuah locker. Untuk mendapat kunci locker-nya, kita wajib mendepositkan uang sebesar Rp100.000.
Kertas bukti depositnya jangan hingga hilang ya, jikalau hilang nanti uang deposit Rp100.000 tidak akan dikembalikan (iya, uang deposit tadi bakal dikembalikan sehabis check-out asal disertai tanda buktinya).
Ukuran locker-nya sendiri menurutku sangat memadai, buktinya sanggup menampung tas carrier-ku yang besar dan penuh itu utuh-utuh, tersimpan dengan aman, belum lagi daypack yang tak kalah gendutnya.
Suasana di kamar sangat hening dan nyaman dengan lampu kuning remang. Di cuilan dalamnya ada sebuah meja kecil, cukup untuk menjadi ganjal laptop jikalau kau ingin laptopan.
Di cuilan lobby tersedia meja dan bangku yang tertata rapi lengkap dengan colokan jikalau kau ingin laptopan atau sekedar ganti suasana sembari ngecas batere handphone. Sekedar nonton TV juga bisa, apalagi sambil ngopi atau ngeteh, kan, ya.
Review My Studio Hotel City Center Surabaya Dariku
Berdasarkan pengalamanku di lapangan, apa yang kualami sebaiknya dituangkan saja sekalian di artikel ini dalam bentuk review, kan?
Nah dari semua segi, hotel kapsul ini bekerjsama sangat nyaman dan sangat memadai untuk kelas mini/budget hotel.
Hanya saja, beberapa kemudahan yang ada ternyata rusak atau tidak berfungsi dengan baik, menyerupai locker yang membuatku harus turun-naik berkali-kali dari kamar ke lobby resepsionis hanya untuk melapor/menukar/mendaftarkan ulang kunci locker.
Tirai epilog kamar juga tidak sanggup ditutup sepenuhnya, mungkin sengaja dibiarkan bercelah biar AC di shared room-nya ini sanggup masuk ke dalam kamar kecil para tamu hotel.
That’s why I said it’s a shared room with little to no privacy at all 😀
Selain itu, untuk mandi kita harus naik ke lantai 4 alasannya yakni di setiap lantai yang tersedia hanyalah toilet, bukan kamar mandi. Berbeda dengan My Studio Hotel Juanda Airport yang di mana setiap lantai mempunyai kamar mandi berikut toiletnya masing-masing.
Sarapan yang disuguhkan juga menurutku cukup, menyerupai kebanyakan budget hotel pada umumnya. Tersedia kopi atau teh 24 jam, cukuplah untuk menghangatkan perut.
Dari segi lokasi, menurutku pribadi My Studio Hotel Surabaya ini sangat strategis alasannya yakni darinya ternyata tidak jauh untuk pergi ke tempat-tempat terkenal menyerupai Rawon Setan, Lontong Balap Pak Gendut, Stasiun Gubeng, House of Sampoerna, Monumen Kapal Selam, Plaza Tunjungan dan sebagainya.
Selebihnya, bilapun saya punya kesempatan untuk mengunjungi Surabaya dan tempat wisata sekitarnya di kemudian hari, My Studio Hotel City Center Surabaya ini tidak akan saya lewatkan, paling tidak akan selalu menjadi opsi.
Peta, Alamat Lengkap dan Fasilitas My Studio Hotel Surabaya
- Alamat Lengkap: Jl. Sumatera No. 20C, Ketabang, Gubeng, Surabaya 60272
- Telepon: (031) 5042111
- Free WiFi 24 Jam
- Free Hot Drinks 24 Jam
- Free Breakfast (6 – 10 WIB)
- Locker space yang luas
- Bisa berjalan kaki menuju Stasiun Gubeng Surabaya
- Sekitar 13 Km perjalanan menuju Bandara Juanda
Pemesanan Kamar Hotel di My Studio Hotel City Center Surabaya
Untuk urusan pemesanan, jangan khawatir, kau sanggup pesan kamar yang kau suka di banyak situs/aplikasi traveling terutama situs/aplikasi khusus pemesanan hotel atau eksklusif pesan on the spot.
Balik lagi ke pengalamanku, saya sendiri memesannya lewat aplikasi PegiPegi, biasalah, aplikasi traveling andalan.
Kalau saya bandingkan, pesan hotel kapsul Surabaya ini lewat aplikasi PegiPegi sanggup potongan harganya meriah banget, bahkan harga totalnya tidak hingga Rp100.000 dari harga normal Rp150.000 per malam. Lumayan banget, kan, untuk ekonomis budget trip?
Masih ragu? Jangan! Coba saja dulu cek harganya dan bandingkan sama yang lain. Oh ya, sekedar menyebarkan pengalaman kala memakai aplikasi PegiPegi, baca juga artikel ini:
Review PegiPegi: Bepergian Tak Pernah Semudah Ini!
My Studio Hotel City Center Surabaya: Penutup
Sampai di sini dululah ya kisah wacana hotel kapsul di Surabaya terkenal yang satu ini. My Studio Hotel Jalan Sumatera Surabaya ini sanggup dikatakan sebagai salah satu hotel murah akrab Stasiun Gubeng yang murah meriah tapi tetap menyuguhkan pengalaman menginap yang berkesan.
Selain alasannya yakni lokasinya yang strategis dan harganya yang sangat terjangkau bagi traveler atau pun backpacker, My Studio Hotel City Center Surabaya ini pun tentunya memperlihatkan pengalaman nyaman untuk diinapi, apalagi bila dijadikan sebagai hotel transit.
Saranku, jikalau kau memang hendak transit di Surabaya dan ingin mencari tempat persinggahan sebelum melanjutkan perjalanan berikutnya, jadikanlah Stasiun Gubeng sebagai stasiun tujuan dari tempat asalmu apabila menumpang kereta.
Dari Stasiun Gubeng hanya tinggal berjalan kaki saja ke My Studio Hotel ini. Bagaimana menurutmu? Sudah berniat untuk tidur di My Studio Hotel City Center Surabaya? Jangan ragu, ya!
ARTIKEL LAINNYA:
- Berpetualang 2 Hari 1 Malam di Lampung Selatan
- Pulau Sebuku Lampung Selatan: Menjelajahi Pulau Sebuku Besar dan Kecil
- Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun
- Menanjaki Gunung Ciremai, Jawa Barat
- Pendakian ke Gunung Cikuray, Jawa Barat
- Pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah
- Catatan Pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur
- Pendakian ke Gunung Sumbing, Jawa Tengah
- Pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah
- Pantai Ladeha di Nias Selatan, Sumatera Utara
- Wisata Singkat ke Stone Garden, Padalarang, Bandung
- A Short Visit to Bira Island, Thousand Islands
- A Day Trip Without Digital Tech
- Solo Trip to Taman Alam Lumbini, Berastagi, Tanah Karo
- [Infographic] 10 Top Travel Hacks
- Kunjungan ke Floating Market Lembang
- Gereja Katedral Jakarta: Gereja Kristen Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga
- Wisata ke Tebing Keraton Bandung
- Menjelajahi Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
- Catatan Perjalananku Menjelajahi Nusa Penida, Bali
- Gunung Batu Lembang, Jawa Barat
- Bira Island, Pulau Seribu
- Floating Market, Bandung
- Rafflesia Arnoldii, Festival Bumi Rafflesia, Bengkulu
- Lesehan Pancur, Curup, Bengkulu: Jamuan Siang Kala Menjelajah Bengkulu
- Gunung Papandayan: Sebuah Pendakian yang Cocok Menjadi Weekend Getaway
- Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali
- Mengintip Persiapan Menyambut Flower Garden Festival 2018 di Taman Bunga Inaya, Bengkulu
- Fort Marlborough: Saksi Sejarah Kekuasaan Inggris di Bumi Rafflesia Bengkulu
- Pendakian Gunung Sindoro 3.153 Mdpl via Jalur Kledung, Jawa Tengah
- Barleu Coffee Bandung, Minimalis di Remangnya Bandung Malam
- Theme Park Hotel Resort World Genting Highlands, Kuala Lumpur
- Bunga Bangkai: Konservasi Amorphophallus Titanum di Bengkulu
- Hamparan Bunga, Pesawat, dan Indahnya Alam di Danau Mas Harun Bastari, Bengkulu
- Menikmati Sedapnya Hidangan Bubbles and Bites, Genting Highlands
- Menelusuri Sejarah & Perkembangan Genting Highlands di The Visitors’ Galleria
- First World Hotel Genting Highlands, Hotel Terbesar di Dunia Ada di Malaysia
- Motorino Pizza Malaysia, Sajian Lengkap ala Italia di Genting Highlands
- Awana SkyWay, Gondola Berlantai Kaca di Genting Highlands
- Singgah di Pulau Sebesi, Lampung Selatan
Mencicipi Lezatnya Seafood ala Tuna House Megamas Manado
Sumber https://walterpinem.me