AsikBelajar.Com | Dalam berinteraksi ada sikap positif yang mendukung organisasi. Sebaliknya, ada pula yang berperilaku negatif yang menghambat organisasi. sikap individu tersebut saling memengaruhi satu sama lain sehingga membentuk sikap kelompok.
Perilaku individu tolong-menolong sikap kelompok membentuk sikap organisasi. Sebagai contoh, dalam organisasi terdapat individu-individu yang penuh inisiatif, inovatif, kreatif, rajin, disiplin, dan berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan individu dan organisasi secara efektif dan efisien. Sebaliknya, ada pula individu-individu yang secara pasif, apatis, menunggu instruksi, masa bodoh, malas, tidak disiplin, takut mengambil risiko. Bahkan ada pula individu-individu yang berangasan menyerang dan menentang hasil diskusi kelompok, mengemukakan hal-hal yang tidak relevan dengan masalah, dan merasa akil sendiri. Dari pola di atas, sanggup disimpulkan bahwa sikap individu dalam organisasi terbagi atas sikap yang berorientasi pada: (1) tugas, (2) pelatihan kelompok, dan (3) diri sendiri. Ketiga sikap tersebut merupakan hal yang masuk akal dalam organisasi. Dalam hal ini yang perlu mendapat perhatian ialah bagaimana menyebarkan sikap yang berorientasi pada kiprah dan pelatihan kelompok secara maksimal semoga tujuan individu dan organisasi terwujud secara efektif dan efisien. Ketiga macam sikap individu ialah sebagai berikut.
1. Perilaku yang berorientasi pada kiprah bercirikan:
1) Pengambil inisiatif, yaitu mengusulkan kiprah atau target yang akan dicapai, merumuskan duduk kasus kelompok dan menyarankan pemecahan masalah, serta mengajukan pendapat baru.
2) Pencari informasi, yaitu meminta klarifikasi terhadap informasi, meminta saran dan pandangan gres untuk kepentingan kelompok, meminta fakta, mencari info yang cocok dengan duduk kasus kelompok.
3) Pengumpul pendapat, yaitu menanyakan verbal perasaan anggota, seruan atau pandangan gres para anggota terhadap suatu masalah.
4) Pemberi info dan pendapat, yaitu menyajikan fakta atau pengalamannya, menyediakan info yang cocok dengan pernyataan kelompok, dan memberi saran serta ide.
5) Pencari pendapat, yaitu menanyakan hal-hal yang bukan fakta.
6) Pengolah pendapat atau pemberi klarifikasi (elaborator), yaitu menjelaskan, memberi contoh, menafsirkan, menggambarkan akhir saran kalau diterima, menginterpretasikan atau merefleksikan pandangan gres dan saran, menghilangkan kebingungan, menawarkan petunjuk wacana pemecahan duduk kasus sebelum hal itu dilaksanakan kelompok, dan memberi contoh.
7) Pengkoordinasi, yaitu menyatukan banyak sekali pendapat atau saran.
8) Penyimpul, yaitu menyimpulkan pendapat atau saran.
2. Perilaku individu yang berorientasi pada pelatihan kelompok, yaitu sebagai berikut:
1) Pendorong, yaitu gampang berteman, bersikap bersahabat, bersemangat, responsif (tanggap) terhadap orang lain, peramah, menghargai pendapat orang lain, dan memperlakukan orang lain dengan memberi kesempatan untuk dikenal.
2) Penjaga pintu, yaitu berusaha semoga semua anggota organisasi terlibat dalam pembicaraan, dan mengingatkan waktu semoga semua anggota kebagian berbicara.
3) Pembuat norma kerja, yaitu mengusulkan norma kerja atau kriteria kelompok untuk kelancaran diskusi atau penugasan, menilai, mengambil keputusan, dan mengingat kelompok apabila ada norma yang dilanggar.
4) Pengikut, yaitu sependapat dengan keputusan organisasi dan menjadi pendengar yang baik.
5) Pengekspresi perasaan kelompok, yaitu menyimpulkan perasaan dan menguraikan reaksi kelompok terhadap su atu pendapat, dan memberikan perasaan kelompok.
3. Perilaku yang berorientasi pada diri sendiri, yaitu sebagai berikut:
1) Penentang, yaitu mengkritik, merendahkan, dan menyalahkan orang lain tanpa menawarkan jalan keluarnya.
2) Penghalang, yaitu mengalihkan pembicaraan ke arah lain.
3) Pendominasi, yaitu banyak bicara untuk mendapat pujian, menimbulkan kelompok untuk menguji pendapatnya, menonjolkan diri, tidak menghargai pendapat kelompok, dan tidak berorientasi pada perasaan kelompok.
4) Penyaing, yaitu berusaha mengajukan pendapat lebih dahulu dari orang lain, dan bersaing dalam mengemukakan pendapat.
5) Pencari simpati, yaitu memengaruhi kelompok semoga tertarik dengan pendapatnya.
6) Penyokong tertentu, yaitu membantu pendapat tertentu yang berkaitan dengan kepentingannya.
7) Pengganggu, yaitu melucu, menciptakan mimik dan menginterupsi.
8) Pencari nama, yaitu memuji-muji pimpinan di dalam kelompok dan pimpinannya.
9) Acuh tak acuh, yaitu pasif, masa kolot berbisik-bisik dengan orang lain.
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.151-152.
Keyword terkait:
pengorganisasian dalam manajemen, pengorganisasian dan struktur organisasi, pengorganisasian dan organisasi.
Sumber https://www.asikbelajar.com