Sunday, September 10, 2017

√ Gempa Bumi

Gempa bumi yaitu getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akhir pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang membuat gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu.
Tipe gempa bumi
  1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akhir adanya acara magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menimbulkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
  2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya acara tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang memiliki kekuatan dari yang sangat kecil sampai yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau musibah di bumi, getaran gempa bumi yang berpengaruh bisa menjalar keseluruh belahan bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi lantaran pergeseran lempengan plat tektonik menyerupai layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai abnormalitas tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan menyerupai salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menimbulkan terjadinya gempa tektonik.
Peta penyebarannya mengikuti pola dan hukum yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah menyerupai yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,
  1. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
  2. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  3. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan yaitu gempa bumi yang disebabkan oleh acara dari manusia, menyerupai peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin usang tekanan itu kian membesar dan balasannya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak sanggup ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada ketika itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi lantaran materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga sanggup terjadi lantaran pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi menyerupai itu sanggup menjadi tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi lantaran menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, menyerupai Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga sanggup terjadi lantaran injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga geothermal dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga sanggup terjadi dari peledakan materi peledak. Hal ini sanggup membuat para ilmuwan memonitor tes diam-diam senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh insan menyerupai ini dinamakan juga seismisitas terinduksi


Sejarah gempa bumi besar pada masa ke-20 dan 21
  • 11 Maret 2011, Gempa bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang
  • 26 Oktober 2010, Gempa bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan sampai 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini lalu juga menimbulkan tsunami.
  • 16 Juni 2010, Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.
  • 7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera belahan Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada info korban jiwa.
  • 27 Februari 2010, Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau sampai Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.
  • 12 Januari 2010, Gempa bumi Haiti dengan episenter erat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, asumsi korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
  • 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
  • 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa sampai Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya lantaran terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.


Akibat Gempa Bumi
  • Bangunan roboh
  • Kebakaran
  • Jatuhnya korban jiwa
  • Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
  • Tanah longsor akhir guncangan
  • Banjir akhir rusaknya tanggul
  • Gempa di dasar bahari yang menimbulkan tsunami
Tips Menghadapi Gempa Bumi
Bila berada didalam rumah:
  • Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
  • Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
  • Jauhi rak buku, lemari dan jendela kaca.
  • Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dsb.
Bila berada di luar ruangan:
  • Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, sentra listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
  • Usahakan sanggup mencapai daerah yang terbuka.
  • Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
Bila berada di dalam ruangan umum:
  • Jangan panik dan jangan berlari keluar lantaran kemungkinan dipenuhi orang.
  • Jauhi benda-benda yang gampang tergelincir menyerupai rak, lemari dan jendela beling dsb.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
  • Segera hentikan di tempat yang terbuka.
  • Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
  • Jangan menimbulkan kepanikan atau korban dari kepanikan
  • Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam
Bila sedang berada di dalam lift:
  • Jangan memakai lift ketika terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik memakai tangga darurat
  • Jika anda mencicipi getaran gempabumi ketika berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol
  • Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah
  • Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan memakai interphone kalau tersedia
Bila sedang berada di dalam kereta api:
  • Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dilarang secara mendadak
  • Bersikap tenanglah mengikuti klarifikasi dari petugas kereta
  • Salah mengerti terhadap info petugas kereta atau stasiun akan menjadikan kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
  • Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah pribadi ke tempat aman.
  • Di pesisir pantai, bahayanya tiba dari tsunami. Jika anda mencicipi getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
  • Sudah sanggup diramalkan bahwa banyak orang akan cedera ketika terjadi gempabumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan tiba ke tempat bencana maka bersiaplah memperlihatkan santunan pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda.
Evakuasi:
  • Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan kalau kebakaran meluas akhir gempabumi. Pada prinsipnya, penyelamatan dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah.
  • * * * Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
  • Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap hening dan bertindaklah sesuai dengan info yang benar. Anda sanggup memperoleh info yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak lantaran info orang yang tidak jelas.



Sumber http://lauraerawardani.blogspot.com