Sunday, September 24, 2017

√ Hasil Riset Perencanaan Pendidikan

AsikBelajar.Com | Hasil penelitian Wongkar (1990) menemukan bahwa perencanaan pendidikan belum diterapkan di sekolah-sekolah berdasarkan prinsip-prinsip dan metodologi perencanaan pendidikan. Kondisi ini dibuktikan oleh fenomena pengembangan aspek prosedural, substantif, keterpaduan dalam perencanaan pendidikan di sekolah sebagai berikut:1. Pemahaman wacana aspek-aspek prosedural dalam perencanaan pendidikan masih berada pada taraf yang belum memadai karena: (a) kondisi sistem dan mekanisme dalam administrasi pendidikan yang mengakibatkan para kepala sekolah memiliki anggapan keliru wacana pentingnya esensi dan lingkup perencanaan pendidikan yang sanggup diterapkan di sekolah; (b) sikap dan sikap yang menempel pada diri kepala sekolah yang seharusnya berperan dan berfungsi sebagai perencana sesuai kedudukannya sebagai manajer sekolah, dalam kenyataannya memandang acara prosedural perencanaan pendidikan tidak perlu.


2. Minat dan perhatian kepala sekolah sebagai perencana tingkat sekolah cenderung karam pada contoh pikir jalan pintas alasannya acara merencanakan sesuai mekanisme dipandang sebagai pemborosan.


3. Ketatnya birokrasi cenderung menjadi penghambat dalam upaya menyebarkan aspek-aspek mekanisme perencanaan.


4. Inisiatif mengkaji aspek-aspek substantif perencanaan pendidikan tidak dilaksanakan alasannya dianggap tidak penting oleh kepala sekolah. Akibatnya, model pengembangannya kurang ditemukan kepala sekolah.


5. Keterpaduan dalam perencanaan pengembangan sekolah hanya sanggup diperoleh kalau didukung oleh kemampuan profesional perencanaan pendidikan.


6. Ketidakmampuan kepala sekolah dalam perencanaan terpadu diakibatkan alasannya ketidakmampuan memahami aspek prosedural dan substansial perencanaan pendidikan.


7. Dengan model perencanaan terpadu pengembangan sekolah, memungkinkan terjadinya perubahan sikap kepala sekolah. Perubahan sikap ini sanggup membebaskan kepala sekolah dari sikap tertuntun ke sikap yang lebih antisipatif, responsif, interaktif-dinamik yang kesudahannya memperlihatkan bantuan pada peningkatan produktivitas pembelajaran akseptor didik.


Berdasarkan hasil riset yang dipimpin oleh MaeGilchrist & Mortimore (1997) ditemukan tipologi planning sebagai berikut:

1. Rencana retorika, yakni planning yang bersifat tertutup, hanya pemilik (yayasan) yang mengetahui.


2. Renean singular, yakni planning hanya dimiliki kepala sekolah.


3. Rencana kooperatif, yakni planning yang ditetapkan oleh pemilik dan/atau kepala sekolah bersama stafnya.


4. Rencana korporat, yakni planning ditetapkan berdasarkan pengalaman dari pembelajaran masyarakat.


Sumber:

Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.142-143.


Keyword terkait:

perencanaan pendidikan di indonesia, perencanaan pendidikan nasional, perencanaan pendidikan berdasarkan para ahli, perencanaan pendidikan di sekolah, perencanaan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional.




Sumber https://www.asikbelajar.com