Monday, September 4, 2017

√ Metode Penelitian Kuantitatif Berdasarkan Sugiyono

Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, lantaran metode ini sudah cukup usang dipakai sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik lantaran berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific dikarenakan telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode konfirmatif, lantaran metode ini cocok dipakai untuk pembuktian/konfirmasi. Metode ini disebut metode kuantitatif lantaran data penelitian berupa angka-angka dan analisis memakai statistik.


Dengan demikian metode kuantitatif sanggup diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data memakai instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.


Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu sanggup diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan kekerabatan tanda-tanda bersifat alasannya yakni akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan problem dipakai konsep. atau teori sehingga sanggup dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data dipakai instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan memakai statistik deskriptif atau inferensial sehingga sanggup disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian sanggup digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.


Dalam hal ini metode kuantitatif sanggup dibagi menjadi dua, yaitu metode eksperimen dan metode survei. Metode penelitian eksperimen yakni metode penelitian yang dipakai untuk mencari imbas treatment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol (laboratorium). Dalam hal metode eksperimen Creswell (2009) menyatakan “experimental research seeks to determine if a specific treatment influence an outcome in a study. This impact is assessed by providing a specific treatment to one group and withholding itfrom another group and then determining how both groups score on an outcome”. Selanjutnya dalam hal metode survei dinyatakan bahwa“survei design provide a plan or a quantitative or numeric description of trend, attitudes, or opinions of population by studying a sample of that population” Kerlinger (1973) menyatakan bahwa “Survey Research studies large and small population (or universes) by selecting and studying samples chosen rom the population to discover the relative incident, distribution, and interrelations o sociologiccal andpsichological variables”. Penelitian survei yakni penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari yakni data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.


Neuman W Lawrence (2003) menyatakan “Survey are quantitative beasth. The survey ask many pepole (call respondent) about their belief, opinions, characteristic and past or present behavior. Survey are approriate for reseach questions about self reported belief or behavior” . Penelitian survei yakni penelitian kuantitatif. Dalam penelitian survei, peneliti menanyakan ke beberapa orang (yang disebut dengan responden) wacana keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek dan sikap yang telah kemudian atau sekarang. Penelitian survey berkenaan dengan pertanyaan wacana iktikad dan sikap dirinya sendiri.


Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survei ini tidak memerlukan kelompok kontrol ibarat halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan sanggup lebih akurat jikalau dipakai sampel yang representatif (David Kline, 1980).


Sumber:

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Hal. 10-12.



Sumber https://www.asikbelajar.com