Sunday, September 24, 2017

√ Praktik Perencanaan Pendidikan

AsikBelajar.Com | Dalam praktiknya, hingga ketika ini (2005), hampir semua kabupaten dan kota di Indonesia belum mempunyai proyeksi pendidikan dari Taman Kanak-kanak hingga SMU/SMK untuk lima tahun atau sepuluh tahun ke depan (2000-2005 atau 2000-2010 atau 2005-2010). Walaupun Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pendidikan setempat pernah mengirimkan stafnya ke Depdiknas Jakarta (2002) untuk mengikuti training perencanaan pendidikan termasuk proyeksi pendidikan.Semua departemen pemerintah, provinsi, kabupaten dan kota mempunyai planning strategis. Hampir semua provinsi, kabupaten, dan kota menimbulkan peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu prioritasnya. Akan tetapi, proyeksi SDM pendidikan lima tahun ke depan saja belum tentu dimiliki. Oleh alasannya itu, renstra hanya sebagai kebijakan di atas kertas saja. Dalam pelaksanaannya banyak yang menyimpang dengan alasan-alasan tertentu.


Bangsa kita ialah bangsa yang bahagia berkumpul-kumpul dan kaya dengan perencanaan. Ketika berkumpul cenderung timbul semangat untuk menciptakan perencanaan. Dalam proses merencanakan kita semua biasanya sangat bersemangat, bahkan kadang kala planning itu muluk-muluk, tidak sesuai dengan keadaan sehingga menjadi sangat tidak realistis. Namun, sesudah mulai memasuki tahap pelaksanaan semangat yang menggebu-gebu tadi mulai menurun. Mungkin semua pikiran dan tenaga telah terkuras habis-habisan dalam tahap perencanaan sehingga dalam tahap melakukan sudah kehabisan tenaga dan semangat. Akibatnya, planning tinggal rencana.


Sumber:

Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.142.


Keyword terkait:

perencanaan pendidikan di indonesia, perencanaan pendidikan nasional, perencanaan pendidikan berdasarkan para ahli, perencanaan pendidikan di sekolah, perencanaan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional.




Sumber https://www.asikbelajar.com