
Baru-baru ini Microsoft menegaskan bahwa mereka merangkul platform Chromium Open Source untuk peramban Edge mereka di Windows dan sistem operasi terkenal lainnya. Sebagian besar pengguna internet menyambut baik langkah ini.
Pada tahun '90-an, Microsoft mempunyai dominasi dalam pangsa pasar peramban dengan Internet Explorer mereka yang terkenal. Akan tetapi hari-hari itu hilang dengan dirilisnya browser Google Chrome yang berbasis Chromium bersamaan dengan meningkatnya dominasi Google di bidang Web.
Seorang yang diduga tim rekayasa Microsoft, Joshua, yang dilaporkan bekerja pada tim pengembangan browser Edge, baru-baru ini telah mengungkapkan alasan yang meyakinkan Microsoft untuk mengalah pada Edge untuk Chromium.
Sebagian besar layanan web dari Google atau dari pihak ketiga terbuat dari properti web Google yang tersebar luas.
Bakita berkata, “Saya baru-baru ini bekerja di tim Edge, dan salah satu alasan kami memutuskan untuk mengakhiri EdgeHTML yakni alasannya Google terus menciptakan perubahan ke situsnya yang merusak reputasi peramban lain, dan kami tidak sanggup mengejar. Misalnya, mereka baru-baru ini menambahkan div kosong yang tersembunyi di atas video YouTube yang mengakibatkan percepatan perangkat keras kami dengan cepat menuju jaminan (sekarang harus diperbaiki dalam pembaruan Windows 10 October)."
Dan kita semua tahu bahwa duduk perkara YouTube yakni salah satu alasan utama mengapa pengguna meninggalkan peramban Microsoft Edge.
Kemudian beliau juga menambahkan, "Sebelum itu, akselerasi video kami yang cukup canggih menempatkan kami jauh di depan Chrome pada waktu pemutaran video dengan baterai. Namun hampir seketika mereka merusak sesuatu di YouTube, mereka mulai mengiklankan dominasi Chrome atas Edge perihal masa pakai baterai kalau dipakai untuk menonton video. Apa yang membuatnya begitu sedih, yakni bahwa dominasi yang mereka klaim bukan alasannya kerja pengoptimalan yang akil oleh Chrome, tetapi alasannya kegagalan YouTube. Secara keseluruhan, mereka hanya menciptakan web lebih lambat.”
“Sekarang sementara aku tidak serius aku yakin bahwa YouTube diubah dengan sengaja untuk memperlambat Edge, banyak rekan kerja aku cukup yakin - dan mereka yakni orang-orang yang memeriksanya secara pribadi. Untuk menambahkan ini semua, saat kami bertanya, YouTube menolak ajakan kami untuk menghapus div kosong yang tersembunyi dan tidak menguraikan lebih lanjut perihal hal itu,” lanjutnya.
Laporan mengklaim bahwa Google menciptakan semua perubahan ini dengan sengaja untuk mengambarkan bahwa kinerja Microsoft Edge tidak sebaik Chrome. Bahkan saat tim Edge meminta warta lebih lanjut perihal perubahan yang mereka buat, Google malah menolak untuk menyediakannya.
Jangan lewatkan : Browser Microsoft Edge Yang Baru Akan Mendukung Ekstensi Google Chrome
Sekarang memakai mesin pencari berbasis Chromium open source untuk peramban bawaan Windows agar sanggup mengakhiri perang browser antara Microsoft dan Google.
Ini bukan pertama kalinya Google dituduh memonopoli pasar untuk menghentikan pesaing mereka. Sebelumnya mereka pernah didenda oleh Pengadilan Uni Eropa alasannya pembatasan ilegal untuk menghentikan OEM (pabrikan) memakai layanan pihak ketiga pada smartphone yang berbasis Android.
Sumber http://www.fajrinfo.com