Friday, September 1, 2017

√ Tipe-Tipe Goresan Pena Ilmiah, Ciri Dan Karakternya

AsikBelajar.Com | Secara umum, TIPE-TIPE TULISAN ILMIAH ada dua (2), yaitu A) Tulisan Ilmiah Populer, B) Tulisan Ilmiah Murni.


A. Tulisan Ilmiah Populer

Sarwono (2010:11-13) menyatakan bahwa ciri-ciri dan karakteristik goresan pena ilmiah populer, antara lain:

Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang sanggup juga dikatakan bersifat persuasif. Hal ini dikarenakan pada umumnya pembaca yang ditargetkan yakni umum atau bukan seorang mahir di bidang mahir mengenai topik bahasan yang ditulis.


Isi goresan pena diusahakan untuk memikat pembaca supaya yang bersangkutan tetap harus membaca goresan pena tersebut hingga selesai.


Penulis melaksanakan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam goresan pena tersebut sehingga data sanggup dipahami dengan gampang oleh pembaca umum.


Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak mempergunakan terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuan atau kelompok tertentu.


Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan yakni kalimat aktif.

Gaya penulisan tidak baku.

Umumnya, isu dipaparkan dalam bentuk narasi.


Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang sanggup menarik, baik aspek intelektual pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan.


Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa cita-cita penulis supaya pembaca melaksanakan tindakan tertentu.

Contoh goresan pena ilmiah terkenal berikut ini diambil dari buku Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif  dan buku Strategi Penelitian di Internet karya Jonathan Sarwono:


Ada dongeng yang kebenarannya sukar dilacak mengenai kasus inovasi obat malaria yang terjadi secara kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit dan minum air di kolam dan jadinya mendapat kesembuhan. Hal ini terjadi berulang kali pada beberapa orang. Akhirnta, ketahui bahwa di sekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya biasa dijadikan sebagai obat malaria, yang kemudian berjatuhan dikolam tersebut. Penemuan yang di kemudian hari dikenal sebagai pohon Kina itu terjadi secara kebetulan saja.


Bagaimanakah cara kerja suatu web sehingga web tersebut sanggup terkoneksi dengan internet? Koneksi suatu website memerlukan empat komponen dasar, yaitu komputer yang berfungsi sebagai klien, penyedia layanan saluran internet, server, dan jaringan komunikasi yang menghubungkan ketiga komponen tersebut.  Jika seorang ingin mengakses internet dari rumah dengan memakai komputer langsung maka komputer tersebut merupakan titik awal koneksi yang kemudian harus dihubungkan dengan modem dan telepon. Melalui browser, perintah diteruskan untuk sanggup terhubung dengan komputer tertentu sehingga kita sanggup memanggil halaman atau dokumen tertentu melalui komputer kita.


Pada dikala kita sudah terhubung dengan internet dan kita bermaksud membuka suatu halaman website tertentu maka kita perlu menuliskan alamat domain web tersebut, contohnya http://www.detik.com. Dengan kecepatan yang tinggi, seruan tersebut dikirimkan ke web tersebut sehingga halaman web tersebut kemudian sanggup dibaca melalui komputer kita.


Meskipun teladan tersebut merupakan goresan pena khusus, namun diuraikan dalam bentuk terkenal sehingga menudahkan pembaca umum untuk memahami isi bacaan tersebut.


B. Tulisan Ilmiah Murni

Ciri-ciri goresan pena ilmiah murni, antara lain:

Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif.

Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruktur, dan baku.


Penulis banyak menggnakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut “jargon ilmiah” yang hanya sanggup dipahami oleh ilmuan yang sama bidang ilmunya dengan pokok bahasan yang ditulis.


Umumnya, memakai struktur kalimat pasif. Gaya penulisan yang digunakan bersifat baku.


Tulisan digunakan untuk memaparkan isu dalam bentuk khusus yang hanya digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca. Tulisan bersifat bebas dari opini penulis.


Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaji.

Contoh goresan pena ilmiah murni berikut ini diambil dari buku Riset Bisnis untuk Pengambilan Keputusan karya Jonathan Sarwono dan buku Structural Equation Model (SEM) Menggunakan LISREL karya Jonathan Sarwono beserta Umi Narimawati.


Dalam pengambilan keputusan, terdapat beberapa tingkat yang berkaitan dengan sifatnya, yaitu tingkat strategis, taktis, dan teknis. Menurut Davis (1985:5), tingkatan tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tingkat strategis berkaitan dengan hal-hal:

1) Informasi-informasi dari luar yang mencakup kompetisi, konsumen, ktersediaan proses, dan kajian demografis konsumen.

2) Informasi mengenai kecenderungan masa yang akan tiba atau isu yang bersifat prediktif untuk jangka panjang.

3) Informasi yang bersifat simulasi mengenai hal-hal yang diandaikan kemungkinan akan terjadi.


b.    Tingkat taktis berkaitan dengan informasi-informasi yang menyangkut masalah:

1) Historis deskriptif.

2) Informasi mengenai kinerja dikala ini.

3) Informasi yang bersifat prediktif untuk jangka pendek.

4) Informasi yang bersifat simulasi mengenai hal-hal yang diandaikan kemungkinan akan terjadi.


c. Tingkat teknis berkaitan dengan informasi-informasi yang menyangkut masalah:

1)    Historis deskriptif.

2)    Informasi mengenai kinerja dikala ini.


Jadi sanggup disimpulkan bahwa, terdapat dua jenis goresan pena ilmiah, yaitu goresan pena ilmiah ang bersifat terkenal dan murni. Pada goresan pena ilmiah populer, sasaran audiensnya umum, sedangkan goresan pena ilmiah murni, sasaran audiensnya khusus yang memahami pokok bahasan yang dipaparkan.


Pustaka:

Sarwono, J. (2010). Pintar Menulis Karangan Ilmiah. Yogyakarta: ANDI. Hal.11-16.



Sumber https://www.asikbelajar.com