AsikBelajar.Com | 1. Pengertiannya
Tinggi-rendah, kuat-lemah atau besar kecilnya suatu hubungan sanggup diketahui dengan melihat besar-kecilnya suatu angka (koefisien) yang disebut Angka Indeks Karelasi atau Coefficient of Correlation.
Jadi Angka Indeks Korelasi yakni sebuah angka yang sanggup dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan hubungan di antara variabel yang sedang diselidiki korelasinya.
2. Lambangnya
Angka Korelasi biasa diberi lambang dengan aksara tertentu; contohnya rxy sebagai lambang koefisien hubungan pada Teknik Korelasi Product Moment, p (baca: Rho) sebagai lambang koefisien hubungan pada Teknik Korelasi Tata Jenjang, (p (Baca: Phi) sebagai lambang koefisien hubungan pada Teknik Korelasi Phi C atau KK sebagai lambang koefisien hubungan pada Teknik Korelasi Kontingensi dan lain-lain.
3 . Besarnya
Angka Korelasi itu besarnya berkisar antara 0 (nol) hingga dengan ± 1,00; artinya bahwa angka hubungan itu paling tinggi yakni ± 1,00 dan paling rendah yakni 0. Jika dalam perhitungan diperoleh angka hubungan lebih dari 1,00 hal itu merupakan petunjuk bahwa dalam perhitungan tersebut telah terjadi kesalahan.
4. Tandanya
Korelasi antara variabel X dan variabel Y disebut Korelasi Positif apabila angka indeks korelasinya bertanda “plus” (+); misalnya: rxy = + 0,235; rxy = + 0,751 dan sebagainya. Sebaliknya, apabila angka indeks hubungan antara variabel X dan variabel Y bertanda “minus” (-), maka hubungan yang demikian itu disebut Korelasi Negatif; misalnya: rxy = -0,115; rxy = -0,587.
Antara variabel X dan variabel Y dikatakan tidak ada karelasinya jikalau angka indeks korelasinya :
= O.
Perlu diingat di sini bahwa tanda “plus” dan “minus” yang terdapat di depan angka indeks hubungan itu bukanlah tanda aljabar.
Tanda plus yang terdapat di depan angka indeks hubungan memperlihatkan petunjuk bahwa hubungan itu yakni hubungan positif (korelasi searah). Sedangkan tanda minus yang terdapat di depan angka indeks hubungan memperlihatkan petunjuk bahwa hubungan itu yakni hubungan negatif (korelasi berlawanan arah).
Dengan tanda “minus” yang terdapat di depan angka indeks hubungan tidak sanggup diartikan bahwa hubungan antarvariabel itu besarnya kurang dari nol, alasannya yakni angka hubungan yang paling kecil yakni nol.
5. Sifatnya
Angka indeks hubungan yang diperoleh dari proses perhitungan itu sifatnya relatif, yaitu angka yang fungsinya melambangkan indeks hubungan antarvariabel yang dicari korelasinya. Makara angka indeks hubungan itu bakanlah angka yang bersifat eksak, atau angka yang merupakan ukuran pada skala linear yang mempunyai unit-unit yang sama besar, sebagaimana yang terdapat pada mistar pengukur panjang (mistar penggaris).
Sebagai contoh, misalkan angka hubungan antara variabel X dan variabel Y = 0,75 (rxy = 0,75), sedangkan angka hubungan antara variabel Y dan variabel Z = 0,25 (rxy = 0,25). Di sini kita tidak sanggup menyatakan bahwa: rxy = 3 kali lipatnya ryz atau menyatakan bahwa ryz = 1 / 3 nya rxy.
Sumber:
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hal.182-187.
Sumber https://www.asikbelajar.com