Friday, October 6, 2017

√ Bagaimana Budaya Bisa Menyelamatkan Negeri Ini?

Bagaimana Budaya Mampu Menyelamatkan Negeri Ini? – Indonesia sudah usang dijajah oleh budaya asing. Mulai dari cara berbusana, cara berpikir, selera makanan, selera musik, bahkan gaya hidup.


Dengan hal tersebut, Indonesia meski sudah lebih dari 60 tahun merdeka ternyata tidak pernah benar-benar merdeka. Ketergantungan bangsa ini terhadap budaya luar menjadi salah satu penyebab perekonomian merosot, meskipun kecil.


Sudah banyak sekali keputusasaan yang terjadi di tengah kemerosotan pertumbuhan perekonomian negeri ini. Sebaliknya, pertumbuhan perekonomian negara lainlah yang kian meningkat dengan memanfaatkan negara ini sebagai pasarnya.


Bangsa Indonesia cenderung berkaca dari budaya luar dan menerapkannya menjadi kebiasaannya sehari-hari. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan kenapa Indonesia tidak pernah maju dengan budayanya sendiri.


Bangsa Indonesia, terutama para pengusaha, harus berkaca dari apa yang terjadi di Inggris, Amerika Serikat, dan Korea Selatan bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun silam. Mari berguru dari bagaimana Inggris memanfaatkan popularitas budaya rock n roll ala The Beatles untuk mendongkrak bisnis ekonomi kreatif dan pariwisatanya.


Baca Juga: Produksi Lokal, Langkah Dasar Penguatan Perekonomian


Atau melihat bagaimana budaya Westernisasi ala Amerika Serikat dalam mendongkrak bisnis lokalnya dalam hal busana khas ibarat jeans, kaos, sepatu, dan sebagainya. Berkaca juga dari industri film Hollywood-nya yang bisa mempertegas kekuatannya secara global.


Lihat juga bagaimana Korea Selatan dalam diplomasi budaya lewat segala hal yang masuk ke potongan Korean Wave, bisa mendongkrak pariwisata yang naik drastis setiap tahunnya. Perlu diketahui juga bahwa Korean Wave didukung penuh oleh pemerintah Korea Selatan sendiri.


Dari hal tersebut, apa yang sudah dilakukan Indonesia terkait budaya sejauh ini? Minim! Di tengah keputusasaan akan dilema perekonomian kini ini, aspek terpenting dan terbesar yang masih dan selalu kita miliki yakni budaya. Budaya bisa menjadi penyelamat ketahanan ekonomi nasional di tengah persaingan global yang kian hari kian sengit.


Pemerintah seakan melupakan, atau tidak peduli dengan aspek terpenting ini. Indonesia kaya akan budaya, kenapa tidak dimanfaatkan? Tidak cukup kah Inggris, Amerika Serikat, dan Korea Selatan menjadi teladan untuk kita?


Pemerintah di masa kini tidak mempunyai persiapan cukup menatap persaingan global yang menggila. Apalagi tahun 2015 nanti ada kemungkinan ASEAN mulai memberlakukan pasar bebas.


Mari melihat ke masa Soekarno, betapa ia mati-matian mencegah masuknya budaya absurd dan memberi teladan untuk mengasihi budaya sendiri dengan rutinnya ia menonton pertunjukan produk budaya daerah. Masa kini yakni kebalikan dari masa tersebut. Bahkan paradigma kita menuntut untuk cenderung menjauhinya alasannya terkesan kuno dan kampungan.


Baca Juga: Mengenal Sistem Bargaining Justice, Aplikasi Pada Tindak Kejahatan Penipuan: Apa dan Bagaimana?


Produk budaya ibarat seni, busana, makanan, wisata, dan hal lain yang berbau tradisional tempat sangat bisa dimaksimalkan untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian daerah. Karena budaya Indonesia mempunyai nilai jual yang tinggi maka seharusnya budaya di tiap tempat harus dengan kreatif kita manfaatkan untuk mendatangkan pariwisata absurd demi peningkatan devisa negara.


Masyarakat di setiap daerah, khususnya tempat terpencil, harus disadarkan bahwa pentingnya pemahaman ihwal mempertahankan, melestarikan, dan merawat budaya tempat untuk mendukung peningkatan perekonomian. Apalagi Indonesia didukung dengan kondisi geografis yang sangat baik dengan keberagaman budaya di setiap daerahnya.


Fokus utamanya hanyalah kesiapan pembangunan, kesiapan masyarakat tempat dalam mendapatkan tamu asing, sarana dan prasarana pendukung pariwisata, promosi dan diplomasi budaya dalam kekerabatan internasional, konsistensi, dan penyediaan pembangunan untuk presentasi budaya di setiap daerah.


Kekayaan budaya Indonesia sebenarnya sudah harus kita sadari betul lewat Pancasila, yang menggambarkan kemajemukan total dalam bangsa ini. Meski pada masa Orde Baru hanya dipandang sebagai tataran teoritis saja, tetapi sadarilah bahwa Pancasila yakni dasar dari segala dasar bangsa ini.


Pemimpin yang berkarakter besar lengan berkuasa nantinya diperlukan bisa mengembalikan pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga bangsa ini kembali bisa memanfaatkan budaya untuk banyak sekali kepentingan, terutama meningkatkan perekonomian demi memperkuat ketahanan ekonomi nasional.


Dengan kesadaran bahwa budaya mempunyai tugas penting dalam perekonomian, maka kita juga sadar bahwa budaya bisa menyelamatkan negeri ini dari posisi terpuruk dalam persaingan global sebagai satu identitas dan penunjang perekonomian kreatif.



Sumber https://walterpinem.me