Tuesday, October 3, 2017

√ Peranan Informasional Manajer Pendidikan


AsikBelajar.Com | Menerima dan memberikan gosip ialah aspek terpenting bagi setiap manajer ibarat yang disarankan Mintzberg (Stoner & Freeman, 2000). Peranan informasional berdasarkan Mintzberg (Stoner & Freeman, 2000) mencakup peranan sebagai monitor; disseminator, dan spokesperson.


Peranan kepala sekolah/madrasah sebagai monitor; beliau mencari gosip di dalam dan di luar sekolah/madrasah secara konstan. Informasi diperoleh antara lain melalui kontak-kontak dengan jaringan kerja, membaca buku dan hasil penelitian, membaca koran, dan memanfaatkan internet. Peranan kepala sekolah/madrasah sebagai monitor mengakibatkan kepala sekolah/madrasah sebagai orang yang paling banyak mempunyai gosip terbaik dibandingkan dengan pendidik dan tenaga kependidikannya. Sebagai monitor, kepala sekolah/ madrasah sering dijadikan daerah bertanya oleh pendidik dan tenaga kependidikan, orang bau tanah penerima didik, anggota komite sekolah/madrasah, dewan sekolah/madrasah, pegawanegeri pemerintah, dan masyarakat (Stoner & Freeman, 2000). Akhirnya, sebagai monitoz; beliau mengelola sistem gosip sekolah/ madrasah, pemanfaat kemajuan teknologi informasi. Di samping itu, beliau juga sebagai pelaksana pemantauan, pengevaluasian, dan pelaporan.


Peranan kepala sekolah/madrasah sebagai disseminator, beliau mendistribusikan informasi-informasi penting kepada pendidik dan tenaga kependidikan, orang bau tanah penerima didik, anggota komite sekolah/madrasah, dewan sekolah/madrasah, aparatur pemerintah, dan masyarakat. Dalam beberapa kasus, kepala sekolah/madrasah bertanggung jawab menawarkan informasi-informasi penting yang diharapkan pendidik dan tenaga kependidikannya sehingga pendidik dan tenaga kependidikannya sanggup melakukan kiprah pokok dan fungsinya secara profesional (Stoner & Freeman, 2000).


Peranan kepala sekolah/madrasah sebagai spokesperson, beliau bagaikan menjadi seorang diplomat. Sebagai seorang diplomat beliau harus bisa berbicara dengan penuh diplomasi dan bisa menciptakan pendengarnya terpesona dan siap melakukan yang beliau bicarakan. Sebagai orator yang profesional, kepala sekolah/madrasah memberikan pembicaraannya di depan pendidik dan tenaga kependidikan, orang bau tanah penerima didik, anggota komite sekolah/madrasah, dewan sekolah/madrasah, aparatur pemerintah, dan masyarakat dalam rangka membangun gambaran faktual mereka terhadap sekolah/madrasahnya (Stoner & Freeman, 2000). Sebagai spokesperson, beliau juga sanggup berperan sebagai pemotivasi atau pengarah (leading).


Sumber:

Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.20-21.


Keyword terkait:

administrasi pendidikan dalam profesi keguruan, manajemen pendidikan berdasarkan para ahli, manajemen pendidikan dan manajemen pendidikan.



Sumber https://www.asikbelajar.com