Sunday, December 10, 2017

√ Pola Percakapan Singkat Antara 2 Orang Perihal Transportasi

Contoh Percakapan Singkat antara 2 Orang ihwal Transportasi

Dialog / percakapan yakni pembicaraan yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain (minimal antara 2 orang) mengenai suatu topik pembicaraan. Pada goresan pena kali ini kita akan membahas mengenai topik transportasi. Berikut yakni referensi percakapan singkat antara 2 orang ihwal transportasi.

Contoh 1: Apa yang Akan Orang Pikirkan?


A: Saya tidak suka naik bus.
B: Kenapa tidak?
A: Kursi dan jendelanya kotor.
B: Bukankah mereka membersihkan bus setiap malam?
A: Saya pikir juga mereka membersihkan busnya tetapi tetap saja terlihat kotor bagi saya.
B: Kamu harus membawa beberapa tisu.
A: Itu pandangan gres yang bagus.
B: Kemudian kau sanggup membersihkan daerah duduk dan jendelamu.
A: Tapi orang akan berpikir saya aneh.
B: Siapa yang akan peduli? Semua orang sanggup berlaku aneh.
A: Pastinya.
B: Jangan khawatir ihwal apa yang akan orang pikirkan.

Contoh 2: Jangan Naik Bus


A: Saya tidak suka naik bus.
B: Kenapa tidak?
A: Pertama, bus selalu berjalan lebih lambat.
B: Kamu benar. Mobil sanggup lebih cepat sampai.
A: Kedua, biasanya tiba terlambat.
B: Kamu benar. Bus tidak pernah tiba sempurna waktu.
A: Ketiga, bus biasanya tidak beroperasi selama 24 jam.
B: Kamu benar. Bus tidak beroperasi larut malam.
A: Keempat, bus terkadang terlalu ramai.
B: Kamu benar. Kita harus hingga berdiri di lorong bus.
A: Dan yang terakhir, bus tidak aman.
B: Kamu benar. Orang jahat mungkin sanggup saja merampokmu.

Contoh 3: Jangan Potong Ban


A: Kami punya problem di sekolah.
B: Apa masalahnya?
A: Seseorang memotong ban.
B: Ban apa?
A: Ban di mobil.
B: Di mana mobil-mobil itu?
A: Mereka berada di daerah parkir siswa.
B: Berapa banyak ban yang dipotong?
A: Satu atau dua ban terpotong di setiap mobil.
B: Berapa banyak mobil?
A: Sebelas mobil.
B: Sungguh mengerikan. Saya harap mereka menangkap orang tersebut.

Contoh 4: Penyebrangan Jalan


A: Hidup ini tidak adil.
B: Tentu saja tidak.
A: Saya mendapat tiket kemarin.
B: Untuk apa?
A: Saya sedang menyeberang jalan.
B: Apakah kau berada di penyeberangan jalan?
A: Ya, tapi tanda merah untuk pejalan kaki sangat cepat berlalu.
B: Jadi? Dimana penjual tiketnya?
A: Penjual tiketnya berada di seberang jalan. Namun tanda merahnya sangat cepat berlalu
B: Coba saya tebak, kau belum sempat menyebrang dan tanda sudah kembali hijau.
A: Ya, benar. Jalanan pada waktu itu pun sangat ramai.
B: Kamu seharusnya berjalan lebih cepat.

Contoh 5: Berkendara dengan Cepat Tidak Baik


A: Kamu mengemudi terlalu cepat.
B: Mengapa begitu?
A: Batas kecepatannya yakni 65.
B: Saya tahu itu.
A: Tapi kau mengemudi dengan kecepatan 75.
B: Begitu juga orang lain.
A: Tapi polisi mungkin menghentikan kendaraan beroda empat kita.
B: Tidak, beliau tidak akan melakukannya. Beberapa kendaraan beroda empat mengemudi dengan kecepatan 85.
A: Tapi tetap saja mengemudi dengan kecepatan di atas batas tidak baik.
B: Namun polisi hanya akan menangkap mereka yang mengemudi terllau cepat.
A: Ok, namun dapatkah kau menurunkan kecepatannya?
B: Baiklah, kita akan mengemudi sesuai batas kecepatan.

Advertisement

Contoh 6: Periksa Ban


A: Ingatlah untuk selalu mengecek udara di ban mobilmu.
B: Seberapa sering saya harus melaksanakan itu?
A: Setiap dua bulan sekali.
B: Sering sekali.
A: Apa maksudmu?
B: Berarti saya harus melaukannya enam kali dalam setahun!
A: Ya, dan diharapkan sekitar lima menit untuk setiap kali pengecekan.
B: Baiklah, saya akan mencobanya.
A: Periksa banmu atau kemungkinan suatu ketika kau akan mendapat banmu kempes.
B: Oh, sungguh tidak baik.
A: Oleh alasannya yakni itulah cek banmu. Ban yang kempes akan menghabiskan waktu dan uangmu.
B: Hal tersebut jangan hingga terjadi.

Contoh 7: Jangan terburu-buru


A: Kamu mengemudi terlalu cepat.
B: Saya sedang terburu-buru.
A: Jangan terburu-buru.
B: Itu bukan salah saya. Kamu tidak membangunkan saya.
A: Itu bukan salah saya juga. Kamu tidak menyuruh saya membangunkanmu.
B: Ya, saya memang bermaksud begitu.
A: Jangan terburu-buru ketika mengemudi.
B: Kenapa tidak?
A: Karena kau akan mengalami kecelakaan. Kebanyakan kecelakaan terjadi alasannya yakni orang sedang terburu-buru.
B: Bagaimana kau tahu ihwal hal tersebut?
A: Saya banyak membaca.
B: Saya pikir pemabuk juga menyebabkan sebagian besar kecelakaan.

Contoh 8: Mobil Baru


A: Ayo kita jalan-jalan.
B: Kemana kita akan pergi?
A: Ke pegunungan.
B: Benarkah? Sepertinya asyik.
A: Aku ingin menawarkan kendaraan beroda empat baruku kepadamu.
B: Kamu membeli kendaraan beroda empat baru?
A: Ya. Aku membeli Cadillac.
B: Wow. Mobil yang mewah.
A: Mewah dan kecepatannya sangat baik.
B: Apa yang kita tunggu? Ayo pergi.
A: Ok. Aku akan mengambil kunci mobil.
B: Aku akan mengambil kameraku.

Contoh 9: Mobil Yang Hilang


A: Di mana mobilnya?
B: Apa maksudmu?
A: Mobil saya tidak ada di sini.
B: Benarkah? Di mana kau memarkirnya?
A: Saya memarkirnya di sini.
B: Apakah kau yakin?
A: Ya. Saya ingat saya memarkirkannya erat pohon besar ini.
B: Mungkin itu pohon yang salah.
A: Tidak, ini pohonnya.
B: Apakah seseorang mencurinya?
A: Saya harap tidak.
B: Mungkin mereka menariknya dengan truk derek.

Contoh 10: Terlalu Banyak Mobil


A: Lihatlah kemudian lintas ini.
B: Sungguh sangat ramai.
A: Semakin ramai setiap tahun.
B: Mengapa kau mengeluh? Kita menempuh hampir 20 mil per jam.
A: Batas kecepatan yakni 65!
B: Ya, itu antara jam 2 dan jam 4 pagi.
A: Kemana semua orang ini pergi?
B: Mereka semua menanyakan pertanyaan yang sama.
A: Kapan mereka akan memperbaiki problem ini?
B: Mereka bilang butuh lebih banyak uang.
A: Mereka selalu membutuhkan lebih banyak uang.
B: Ya, namun tidak ada perkembangan yang baik ihwal kemacetan kemudian lintas ini.

Demikianlah referensi percakapan singkat antara 2 orang ihwal transportasi. Semoga beberapa percakapan singkat tersebut sanggup membantu teman – teman dalam menulis sebuah dialog. Semoga bermanfaat!


Sumber http://www.kelasindonesia.com