Sunday, December 10, 2017

√ Acara Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah


Kegiatan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah – AsikBelajar.Com. 

Sebagaimana disebutkan dalam aneka macam ketentuan yang dikutip pada awal

ini, kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah terutama dibebankan

kepada Guru Pembimbing di SMP/SMA,  dan kepada Guru Kelas (di SD). Untuk

sanggup mengemban dan membuatkan pelayanan bimbingan dan konseling

dengan pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, asas, jenis-jenis layanan

dan kegiatan pendukung, serta jenis-jenis kegiatan sebagaimana

dikemukakan di atas, diharapkan tenaga yang benar-benar berkemampuan,

baik ditinjau dari personalitasnya maupun profesionalitasnya.


1.    Modal Personal

Modal

dasar yang akan menjamin suksesnya penyelenggaraan pelayanan bimbingan

dan konseling di sekolah adalah  berupa aksara personal yang ada dan

dimiliki  oleh tenaga penyelenggara bimbingan dan konseling. Modal

personal tersebut ialah :

a.    Berwawasan luas, memiliki

pandangan dan pengetahuan yang luas, terutama wacana perkembangan

peserta didik pada usia sekoahnya, perkembangan ilmu

pengetahuan/teknologi/kesenian dan proses pembelajarannya, serta

pengaruh lingkungan dan modernisasi terhadap penerima didik.

b.   

Menyayangi anak, mempunyai kasih sayang terhadap penerima didik, rasa

kasih sayang ini ditampilkan oleh Guru Pembimbing/Guru Kelas benar-benar

dari hati sanubarinya (tidak berpura-pura atu dibuat-buat) sehingga

peserta didik secara pribadi mencicipi kasih sayang itu.

c.   

Sabar dan bijaksana, tidak gampang murka dan atau mengambil tindakan keras

dan emosional yang merugikan penerima didik serta tidak sesuai dengan

kepentingan perkembangan mereka, segala tindakan yang diambil Guru

Pembimbing/Guru Kelas didasarkan pada pertimbangan yang matang.

d.   

Lembut dan baik hati, tutur kata dan tindakan Guru Pembimbing/ Guru

Kelas selalu mengenakkan hati, hangat dan suka menolong.

e.   

Tekun dan teliti, Guru Pembimbing/Guru Kelas setia menemani tingkah laku

dan perkembangan penerima didik sehari-hari dari waktu ke waktu, dengan

memperhatikan aneka macam aspek yang menyertai tingkah laris dan

perkembangan tersebut.

f.    Menjadi contoh, tingkah laku,

pemikiran , pendapat dan ucapan-ucapan Guru Pembimbing/Guru Kelas tidak

tercela dan bisa menarik penerima didik untuk mengikutinya dengan senang

hati dan suka rela.

g.    Tanggap dan bisa mengambil tindakan,

Guru Pembimbing/Guru Kelas cepat menawarkan perhatian terhadapa apa yang

terjadi dan atau mungkin terjadi pada diri penerima didik, serta

mengambil tindakan secara sempurna untuk mengatasi dan atau mengantisipasi

apa yang terjadi dan mungkin apa yang terjadi itu.

h.    Memahami

dan bersikarp positif terhadap pelayanan bimbingan dan konseling, Guru

Pembimbing/Guru Kelas memahami tujuan serta seluk beluk layanan

bimbingan dan konseling dan dengan bersenang hati berusaha sekuat tenaga

melaksanakannya secara professional sesuai dengan kepantingan dan

perkembangan penerima didik.


2.    Modal Profesional

Modal

professional meliputi kemantapan wawasan, pengetahuan, keterampilan,

nilai dan perilaku dalam bidang kajian pelayanan bimbingan dan konseling.

Semuanya itu sanggup diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan

khusus dalam kegiatan pendidikan bimbingan dan konseling. Dengan modal

professional itu, seorang tenaga pembimbing (Guru Pembimbing dan Guru

Kelas) akan bisa secara nyata melakukan kegiatan bimbingan dan

konseling berdasarkan kaidah-kaidah keilmuannya, teknologinya dan isyarat etik

profesionalnya.

Apabila modal personal dan modal profesional

tersebut dikembangkan dan dipadukan dalam diri Guru Pembimbing dan Guru

Kelas serta diaplikasikan dalam wujud nyata terhadap penerima didik yaitu

dalam bentuk kegiatan dan layanan pendukung bimbingan dan konseling,

dapat diyakni pelayanan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan

lancar dan sukses.


3.    Modal InstrumentalPihak

sekolah atau satuan pendidikan perlu menunjang perwujudan kegiatan Guru

Pembimbing dan Guru Kelas itu dengan menyediakan aneka macam sarana dan

prasarana yang merupakan modal instrumental bagi suksesnya bimbingan dan

konseling, menyerupai ruangan yang memadai, perlengkapan kerja

sehari-hari, instrument BK dan sarana pendukung lainnya. Dengan

kelengkapan instrumental menyerupai itu kegiatan bimbingan dan konseling

akan memperlancar dalam keberhasilannya akan lebih dimungkinkan.

Disamping

itu, suasana profesional pengembangan penerima didik secara menyeluruh

perlu dikembangkan oleh seluruh personil sekolah. Suasana profesional

ini, selain mempersyaratkan teraktualisasinya ketiga jenis modal

tersebut, terlebih-lebih lagi ialah terwujudnya saling pengertian,

kerjasama dan saling membesarkan diantara seluruh personil sekolah.



Sumber https://www.asikbelajar.com