Saturday, December 23, 2017

√ Tips Dan Trik Cara Menyunting Penggunaan Kata, Konjungsi, Dan Kalimat

Tips dan Trik Cara Menyunting Penggunaan Kata, Konjungsi, dan Kalimat - Terkadang ketika kita membaca sebuah teks, tak jarang kita sering menemukan sebuah atau beberapa kata atau kalimat yang kurang baku atau bahkan tidak sesuai dengan isi sebuah paragraf. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, kita perlu menyunting kata, konjungsi, atau kalimat semoga menjadi sebuah kalimat/ paragraf yang baik. Berikut ialah beberapa tips dan trik cara menyunting penggunaan kata, konjungsi, dan kalimat.

1. Menyunting Kata


Kata harus disunting (diperbaiki) lantaran kata tersebut dianggap tidak baku. Kata tidak baku mempunyai penulisan yang tidak sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Tiga kaidah tersebut sangat penting untuk dijadikan pemikiran ketika menyunting kata dalam paragraf.

2. Menyunting Konjungsi (Kata Hubung)


Konjungsi atau yang disebut juga dengan ‘kata hubung’ harus disunting jikalau dianggap tidak depat dan penggunaannya yang tidak sesuai dengan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia sanggup dipakai sebagai pemikiran dalam menyunting konjungsi dalam paragraf. Dalam menyunting konjungsi, sebaiknya makna dan maksud kalimat harus diperhatikan.

3. Menyunting Kalimat


Kalimat perlu disunting jikalau tidak efektif. Terdapat beberapa lantaran sebuah kalimat dianggap tidak efektif, yaitu:

a) Ketidaklengkapan Unsur Kalimat

Untuk membentuk sebuah kalimat yang baik, setidaknya terdapat dua unsur yang harus terpenuhi, yaitu subjek dan predikat. Jika kedua unsur tersebut tidak ada dalam sebuah kalimat, kalimat tersebut menjadi tidak efektif.

Contoh:
Sebagai daerah membaca bagi para murid, harus dilengkapi dengan akomodasi yang memadai.

Kalimat di atas ialah kalimat yang tidak efektif lantaran tidak adanya subjek dalam kalimat. Suntingan kalimat tersebut ialah Sebagai daerah membaca bagi para murid, perpustakaan harus dilengkapi dengan akomodasi yang memadai.

b) Ketepatan Penempatan Unsur dalam Kalimat

Dalam menciptakan sebuah kalimat yang baik, kita harus memperhatikan letak unsur-unsur dalam kalimat. Unsur – unsur dalam kalimat haruslah diletakkan dengan tepat, jikalau tidak, kalimat tersebut akan menjadi tidak efektif.

Contoh:
Para petani cabe dan bawang sebelum adanya perubahan suhu drastis akhir-akhir ini, tidak pernah mengalami kerugian sampai ratusan juta rupiah.

Kalimat di atas dianggap tidak efektif lantaran salah meletakkan kata petani. Kata petani seharusnya diletakkan dibelakang tanda koma. Perbaikan dari kalimat di atas ialah Sebelum adanya perubahan suhu drastis akhir-akhir ini, para petani cabe dan bawang tidak pernah mengalami kerugian sampai ratusan juta rupiah.

c) Penggunaan Unsur Kalimat secara Berlebihan

Penggunaan unsur kalimat secara berlebihan juga sanggup menimbulkan tidak efektifnya sebuah kalimat. Unsur berlebihan itu sanggup berupa penggunaan kata yang mempunyai arti sama atau pemakaian kata kiprah yang tidak perlu.

Contoh:

Para murid-murid sedang mengikuti seminar hidup sehat bebas rokok.

Kalimat di atas dianggap tidak efektif lantaran kedua pemakaian kata para dan ibu-ibu mengatakan makna jamak. Jika sudah memakai kata para, kata ibu tidak perlu diulang. Kalimat di atas jikalau diperbaiki menjadi Para murid sedang mengikuti penyuluhan hidup sehat bebas rokok, atau Murid-murid sedang mengikuti penyuluhan hidup sehat bebas rokok.

d) Pilihan Kata Tidak Tepat

Pilihan kata yang tidak tepat juga sanggup mengakibatkan kalimat menjadi tidak efektif. Ketidakefektifan tersebut sanggup dipengaruhi oleh bahasa gila atau bahasa sehari-hari. Ketidakpahaman terhadap arti sebuah kata juga sanggup mengakibatkan penggunaan kata yang tidak tepat sehingga sebuah kalimat menjadi tidak efektif.

Advertisement
Contoh:
Kepada yang pernah mengikuti lomba pidato ini niscaya akan mencicipi betapa sulitnya untuk berbicara di depan khalayak ramai.

Kalimat di atas dianggap tidak efektif lantaran ada ketidakcocokan antara kata pernah dan akan. Kata pernah mempunyai arti sudah dilakukan, sedangkan kata akan mempunyai arti belum melakukan. Seharusnya, kata akan diganti dengan kata sudah. Kata depan kepada juga sebaiknya dihilangkan. Jika kalimat di atas disunting, maka kalimat tersebut akan menjadi Mereka yang pernah mengikuti lomba pidato ini niscaya sudah mencicipi betapa sulitnya untuk berbicara di depan khalayak ramai

e) Tidak Logis

Kalimat yang tidak logis sudah niscaya menciptakan kalimat tersebut menjadi tidak efektif. Oleh lantaran itu, kelogisan kalimat juga perlu diperhatikan.

Contoh:
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, selesailah karya tulis ini.

Kalimat di atas dianggap tidak efektif lantaran tidak logis. Tidak mungkin hanya lantaran dengan mengucap syukur saja penulisan sebuah karya tulis akan selesai. Sebaiknya perlu ditambah alasan lain, contohnya lantaran perjuangan penulis dan proteksi dari aneka macam pihak sehingga karya tulis tersebut sanggup terselesaikan dengan baik.

Contoh Soal 1


1) Masyarakat sudah menantikan pembangunan tanggul bahari raksasa di pesisir pantai Jakarta. 2) Dengan keberadaan tanggul raksasa tersebut, tidak hanya warga Jakarta, tetapi seluruh rakyat Indonesia akan merasa bangga. 3) Ibu kota negara menjadi semakin megah apabila tanggul raksasa tersebut telah dibangun. 4) Pembangunan tanggul raksasa tersebut bertujuan untuk meningkatkan pencegahan banjir dan mendorong pengembangan perkotaan. 5) Dengan adanya tanggul bahari raksasa tersebut, Jakarta akan sejajar dengan metropolitan terkemuka di dunia.

Kata hubung tidak tepat ditunjukkan oleh nomor ...
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)

Jawaban: B

Contoh Soal 2


Pemda Sumatera Utara bersama Kementrian Pariwisata menggelar kembali Festival Danau Toba (FDT). Diharapkan bisa menjadi sarana promosi efektif objek wisata Danau Toba. Kegiatan ini diperlukan akan sanggup meningkatkan popularitas Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia berbasis geopark.

Kalimat bercetak miring dalam paragraf tersebut tidak tepat lantaran ...
A. Penggunaan unsur kalimat secara berlebihan
B. Ketidaktepatan penempatan unsur kalimat predikat
C. Ketidaktepatan penempatan unsur kalimat subjek
D. Ketidaklengkapan unsur kalimat berupa subjek
E. Ketidaklengkapan unsur kalimat berupa keterangan

Jawaban: D

Demikianlah beberapa tips dan trik cara menyunting penggunaan kata, konjungsi, dan kalimat. Semoga bermanfaat!


Sumber http://www.kelasindonesia.com