Menindaklanjuti adanya kerusuhan di Indonesia semenjak 21 Mei 2019 malam, sejumlah negara mengeluarkan travel advisory (anjuran perjalanan) bagi warganya yang ingin atau akan berkunjung ke Indonesia. Beberapa negara yang mengeluarkan kebijakan tersebut diantaranya yaitu Malaysia, Kanada, Inggris, Singapura, Australia, dan Belanda.
Situs resmi proposal perjalanan pemerintah Inggris Raya menganjurkan warganya untuk menghindari gerakan protes, demonstrasi, dan agresi politik akhir pengumuman Pemilu 2019. Aksi demosntrasi di Jakarta juga kemungkinan akan terjadi di kota-kota lain Pulau Jawa dan Sumatera.
Pemerintah Australia melalui website resmi smartraveler.gov.au bahkan menyebutkan kronologis kerusuhan dan bahaya t3r0ris akhir pengumuman Pemilu 2019. Dikutip dari smartraveler.gov.id pihak pemerintah Australia belum mengubah proposal ‘Excercise a high degree of caution’ (peringatan tingkat tinggi) di Indonesia, termasuk Bali. Peringatan lebih tinggi untuk kawasan Poso di Sulawesi Tengah dan Provinsi Papua.
Beberapa negara di Asia Tenggara ibarat Filipina dan Thailand juga mengeluarkan travel advisory pada warganya. Pemerintah Filipina menghimbau warganya untuk menunda kunjungan ke keduataan Besar Filipina, kecuali terdapat urusan dengan pihak konsuler Kedutaan Besar Filipina yang tidak sanggup ditunda.
Travel advisory masuk akal dikeluarkan oleh suatu negara untuk memperlihatkan gosip kepada warga negaranya yang ingin berkunjung ke suatu tempat. Saat suasana di negara tujuan semakin tidak aman biasanya suatu negara akan mengeluarkan travel warning atau larangan berpergian.
Sumber https://phinemo.com