Contoh Laporan Audit Independen Wajar Tanpa Pengecualian – Mengaudit yaitu sebuah pekerjaan yang sanggup dibilang merumitkan, apalagi kalau menyoal ihwal audit sebuah perusahaan besar. Tetapi hal ini tentu diharapkan perusahaan untuk mengetahui ‘celah’ yang ada di pihak mereka. Oleh alasannya yaitu itu dibuatlah laporan audit.
Daftar Isi
Apa itu Laporan Audit?

Laporan audit yaitu sebuah sarana atau media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang bersangkutan (biasanya perusahaan) ihwal kesimpulan terhadap laporan keuangan yang telah diaudit.
Dalam menerbitkan laporan audit, seorang auditor haruslah memenuhi standar pelaporan yang telah ditetapkan dalam standar auditing yang telah umum.
Sementara Mulyadi mengartikan laporan audit sebagai suatu media yang digunakan oleh auditor untuk melaksanakan komunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan audit tersebut, seorang auditor mengemukakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan yang telah diaudit.
Unsur-unsur Laporan Audit Independen / Baku

Laporan audit standar atau laporan audit baku merupakan laporan yang sudah lazim diterbitkan. Laporan tersebut berisi pendapat masuk akal tanpa pengecualian yang menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar, baik dalam hal yang bersifat posisi keuangan, material, hasil usaha, dan arus kas entitas. Semua sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Laporan audit standar / laporan audit baku mempunyai tiga paragraf yang terdiri dari:
- Paragraf pendahuluan / pengantar
- Paragraf lingkup audit
- Paragraf pendapat
Sementara untuk pihak yang dituju, terdapat 7 unsur penting yang harus disertakan dalam laporan audit yaitu sebagai berikut:
- Paragraf pendahuluan / pengantar
- Paragraf lingkup
- Paragraf pendapat
- Nama auditor
- Nomor izin akuntan publik
- Nomor izin kantor akuntan publik
- Tanda tangan dan tanggal laporan audit
Paragraf Pendahuluan Laporan Audit

Paragraf pendahuluan berisi 3 pernyataan yang bersifat fakta atau mengandung unsur kenyataan (faktual). Tujuan utama paragaf ini yaitu untuk membedakan tanggung jawab auditor dan manajemen.
Kalimat yang lazim dituliskan pada paragraf pendahuluan yaitu sebagai berikut:
1. Objek yang menjadi sasaran audit
“Kami telah mengaudit neraca (nama perusahaan) per (waktu) dan (waktu) pada tanggal (tanggal audit) serta laporan laba-rugi, laporan arus kas konsolidasian, dan laporan perubahan ekuitas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.”
Paragraf di atas berisi dua hal yaitu:
- Auditor memperlihatkan pendapat atas laporan keuangan sesudah melaksanakan audit terhadap laporan tersebut.
- Objek yang diaudit yaitu catatan laporan keuangan kliennya, bukan catatan akuntansi. Hal tersebut melingkupi neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
Kalimat di atas yaitu bukti bahwa auditor telah melaksanakan audit laporan keuangan tertentu dari sebuah perusahaan.
2. Tanggung jawab auditor
“Laporan keuangan yaitu tanggung jawab administrasi perusahaan. Tanggung jawab kami yaitu pada pernyataan pendapat terhadap laporan keuangan menurut auditing kami.”
Kalimat di atas menjelaskan pemisahan tanggung jawab, menyerupai yang sudah dijelaskan di atas, antara auditor dan pihak administrasi perusahaan.
Tanggung jawab laporan keuangan ada di tangan manajemen, sementara auditor hanya bertanggung jawab untuk melaksanakan audit dan menyatakan pendapat terhadap temuan-temuan.
Paragraf Ruang Lingkup Laporan Audit

Di paragraf ini, diuraikan mengenai sifat dan lingkup audit. Hal ini sesuai dengan bab keempat dari standar pelaporan yang menekankan audit untuk memperlihatkan dengan terang sifat audit yang dilakukan.
Paragraf ruang lingkup audit juga memperlihatkan beberapa keterbatasan dalam audit.
Kalimat yang lazim di paragraf ini adalah:
1. Standar Auditing
“Kami melaksanakan audit menurut standar auditing yang telah ditetapkan Ikanan Akuntan Indonesia.”
Kalimat di atas menegaskan bahwa audit yang dilaksanakan menggunakan standar yang berlaku umum. Dalam konteks ini, standar auditing umum mencakup seluruh SAS dan 10 standar GAAS yang sanggup diterapkan.
2. Penjelasan singkat standar auditing
“Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit biar kami memperoleh iman yang memadai bahwa laporan bebas dari salah saji material.”
Kalimat di atas menyatakan sebuah keterbatasan penting dari sebuah audit, yakni seorang auditor hanya mencari iman yang memadai atau cukup terhadap temuan, bukan mencari iman diktatorial dan diperkenalkannya konsep materialitas.
“Suatu audit mencakup investigasi atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.”
Sementara kalimat di atas menjelaskan sifat audit secara lebih jauh. Juga mengungkapkan kepada pemakai laporan bahwa,
- Dalam perikatan umum, seorang auditor melaksanakan auditnya menurut pengujian, bukan menurut investigasi terhadap seluruh bukti.
- Pemahaman yang memadai terhadap pengendalian intern yaitu dasar untuk memilih luas dan jenis pengujian yang dilakukan dalam pemeriksaan.
- Pemilihan mekanisme audit dan luas pengujian audit ditentukan oleh pertimbangan auditor menurut pengalamannya.
- Dalam proses audit, seorang auditor melaksanakan investigasi atas bukti audit yang tidak terbatas pada cacatan akuntasi kliennya saja, tetapi juga melingkupi corroborating information atau gosip penguat.
“Audit juga mencakup penilaian standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan penting yang dibentuk oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian keuangan secara keseluruhan.”
Kalimat di atas menyatakan bahwa auditor menggunakan pertimbangan dalam mengevaluasi dan menilai representasi laporan keuangan administrasi perusahaan.
“Kami yakin bahwa audit kami memperlihatkan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.”
Sementara kalimat di atas menyatakan bentuk keterbatasan lain dari suatu audit, dan memperlihatkan bahwa auditor telah melewati tahapan-tahapan yang berlaku sehingga telah hingga pada iman untuk mengemukakan pendapat terhadap temuan-temuan.
Paragraf Pendapat Laporan Audit

Paragraf ketiga dari laporan audit baku yaitu paragraf yang lalu digunakan oleh auditor untuk menyatakan pendapatnya perihal laporan keuangan yang telah sebelumnya disebutkan di paragraf pendahuluan / pengantar.
Di paragraf ini pula auditor mengemukakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan yang diaudit, dalam semua hal yang material menurut kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi yang telah umum.
Paragraf pendapat laporan audit biasanya ditandai dengan kalimat berikut:
“Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan (nama perusahaan) per (tahun) dan (tahun), dan hasil perjuangan serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.”
Dalam menafsirkan kalimat di atas, hendaknya dipastikan dan disimpulkan bahwa pernyataan tersebut dikemukakan oleh orang yang berpengalaman, ahli, dan tentunya profesional.
Juga perlu diperhatikan dalam kalimat ‘secara wajar’. Maksud dari kata itu yaitu bahwa, penyajian laporan keuangan telah cukup atau memadai tanpa adanya distorsi atau berat sebelah.
Dalam kalimat terakhir yaitu pendapat auditor yang lebih ditekankan pada sudah terpenuhinya standar pelaporan sesuai dengan GAAP.
Contoh Laporan Auditor Independen Wajar Tanpa Pengecualian
Laporan Audit Independen |
Yth. Direksi dan Dewan Komisaris PT. Sejahtera Jaya Bahagia Jl. Cikalang Girang No. 12a Tasikmalaya |
Kami telah mengaudit neraca PT Sejahtera Jaya Bahagia per 31 Desember 2015 dan 2016 dan laporan rugi-laba, perhitungan keuntungan ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan yaitu tanggung jawab administrasi perusahaan. Tanggung jawab kami yaitu pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan tersebut menurut proses audit yang kami lakukan. Kami melaksanakan auditing menurut standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mewajibkan kami untuk merencanakan dan melaksanakan auditing biar kami memperloleh iman yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah jadi yang material. Suatu proses audit mencakup investigasi atas dasar pengujian, materi bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga mencakup penilaian atas standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibentuk oleh administrasi perusahaan, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memperlihatkan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas tersaji secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Sejahtera Jaya Bahagia per 31 Desember 2015 dan 2016, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Kantor Akuntan, Rolif Fatkur, SE., MMSI 10 Maret 2017 |
Demikianlah pola laporan audit independen masuk akal tanpa pengecualian yang sanggup kami paparkan. Untuk lebih jelasnya, alangkah bijak bila bertanya pada guru masing-masing. Jadikan postingan ini sebagai rujukan dan pembanding.
Sumber https://satriabajahitam.com