Sunday, May 27, 2018

√ Bmkg : Fenomena Hujan Lebat Diperkirakan Akan Guyur Indonesia

 mengindentifikasi adanya sentra tekanan rendah pada Jumat  √ BMKG : Fenomena Hujan Lebat Diperkirakan Akan Guyur Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengindentifikasi adanya sentra tekanan rendah pada Jumat 3 Maret di Laut Arafuru bab utara. Pusat tekanan rendah itu telah tumbuh menjadi fenomena alam Siklon Tropis Blance pada Minggu 5 Maret, pukul 13.00 WIB di perairan sebelah barat Darwin, Australia.  

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S Swarinoto mengungkap, kecepatan angin di bersahabat sentra Siklon Tropis Blance mencapai 75 km/jam dan tekanan udara minimum di pusatnya tercatat 992 hPa. Diperkirakan, siklon tropis Blance bergerak menuju barat daya mencapai wilayah Kalumburu, Australia Barat pada Senin 6 Maret 2017 pukul 13.00 WIB.

"Keberadaan siklon tropis Blance ini menjadikan efek tidak pribadi berupa peningkatan hujan dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia," ungkap Yunus di Jakarta, Senin (6/3/2017).

Fenomena alam kedua, sambung dia, ialah atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dengan intensitas sedang yang melintasi Sumatera dan menimbulkan peningkatan curah hujan di wilayah tersebut. MJO diperkirakan terus bergerak ke timur dengan intensitas melemah.

Sementara itu, lanjut Yunus, batas seruakan udara kering dari perairan sebelah barat Australia, menjadi fenomena alam ketiga yang dikala ini berada di perairan sebelah selatan Jawa, dengan intensitas lemah. Kondisi ini diperkirakan masih akan stabil sampai 2 hari kedepan.

"Hingga Selasa 7 Maret 2017, keberadaan siklon tropis Blance, MJO, dan seruakan udara kering mengakibatkan adanya potensi hujan lebat disertai kilat/petir ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama," kata Yunus.

Hujan lebat itu akan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

"Sedangkan potensi badai berdurasi usang dan/atau puting beliung berdurasi singkat, sanggup terjadi di Kalimantan Selatan, pesisir selatan Kalimantan Tengah, Pesisir timur Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," imbuh Yunus.

BMKG pun mengimbau kepada masyarakat biar tetap waspada dan berhati-hati terhadap efek yang sanggup ditimbulkan. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, baliho dan papan iklan yang mungkin sanggup jatuh, serta jalan licin.


Sumber http://www.pgrionline.com