Modal di sini nggak harus dalam bentuk materi. Mungkin saya hanyalah satu dari beberapa orang yang merasakannya. Traveling itu hobi bagi saya. Jika itu saya lakukan, saya akan senang dan tentunya kepuasan batin akan saya dapatkan. Jika tidak, ya nggak ada problem sih!
Salah satu trip di Lampung bersama ID Corner | Photo by Raiyani
Pada dasarnya bila kita ingin jalan-jalan pastinya akan merogoh kocek untuk itu. Hobi yang mahal bagi setiap orang. Bagi saya juga sih! Terlebih bagi saya yang hanya seorang pengacara (pengangguran banyak acara). Tapi ada cara mensiasatinya kok!
Traveling gratis, semua orang pun mendambakannya
Ngaku deh! Misal Kamu diajak traveling tanpa harus keluar uang sepeser pun apa reaksi Kamu? Saya yakin Kamu tak akan menolak permintaan itu! Ya kan? Begitu pun dengan saya. Udah dasarnya hobi jalan dari orok, nggak ada duit buat jalan, eh, ditawarin jalan-jalan gratis! Yaudah deh, kayak kucing dikasih ikan asin.
Apakah hal itu sanggup terjadi? Siapa yang mau berkorban mengajak kita jalan-jalan? Hal itu beneran terjadi lho gais, dan memang ada kok yang mau bayarin buat Kamu jalan-jalan.
Nggak ada makan siang gratis
100% gratis? Secara bahan sih iya, tapi mana ada makan siang gratis? Kamu memang tidak mengeluarkan uang untuk trip yang Kamu jalani, begitu pula dengan saya. Tapi Kamu harus membayarnya dengan hal lain. Apa itu?
Nggak semua sanggup dibayar dengan uang kok, Kamu sanggup tukar dengan hal lain!
Kamu sanggup menukarnya dengan tulisan. Bagi Kamu yang pernah mendapatkan kesempatan ini tentunya Kamu akan paham apa maksud saya. Tapi bagi Kamu yang belum paham, saya akan jelaskan.
Tulisan yang dimaksud yaitu goresan pena perjalanan Kamu. Media yang digunakan, bebas. Kamu sanggup menuliskanya melalui blog eksklusif Kamu, atau menerbitkannya menjadi sebuah buku. Makara nggak heran, kalau abis jalan-jalan gratis list goresan pena akan menumpuk.
Semudah itu untuk jalan-jalan gratis
Kalau dibilang mudah, sih mudah. Tapi butuh usaha juga untuk mendapatkan itu semua. Kamu bukan siapa-siapa di mata mereka (pendana). Saya pun begitu. Tapi, semua itu sanggup diawali.
Pertama Kamu sanggup membangun media (blog) yang akan kau gunakan untuk menampung dongeng perjalanan Kamu. Selanjutnya Kamu harus modal dengan cara jalan sendiri, nggak perlu jauh-jauh, yang penting konsisten. Jangan menutup diri, bergaulah kepada orang-orang di bidang pariwisata.
Gampangnya, Kamu sanggup jadi seorang travel blogger. Jika media yang Kamu gunakan sudah dikenal banyak orang, maka untuk mendapatkan kesempatan traveling gratis itu nggak susah. Justru Kamu sanggup kewalahan untuk mendapatkan proposal itu.
Kesempatan itu nggak tiba sekali, beliau akan tiba berkali-kali tergantung kita sanggup mengambil kesempatan itu atau tidak.
Menjaga attitude itu perlu!
Kalau sudah mencapai apa yang Kamu inginkan (jalan-jalan gratis), jangan lupa jaga atitude Kamu. Jangan pernah Kamu berperilaku jelek, alasannya ini berafiliasi dengan kekerabatan Kamu. Jika Kamu sudah mengatakan attutude yang buruk maka orang yang akan mengajakmu kerjasama pun akan jadi enggan. Kuncinya itu sih untuk menjaga korelasi dengan relasi.
Traveling nggak harus keluar duit dan nggak harus boros
Jadi benar kan? Traveling itu nggak melulu mengeluarkan uang dan boros! Traveling sanggup dilakukan tanpa mengeluarkan uang, traveling sanggup mengajarkan kita menjadi dewasa, dan sanggup mengajarkan wacana peduli terhadap lingkungan.
Manfaat lainnya yaitu sanggup mengenalkan pariwisata Indonesia, lho! Melalui tulisanmu saya bisa berbicara wacana daerah pariwisata yang saya kunjungi, buadaya, kuliner yang saya cicipi, dan kerajinan tangan yang ada di daerah yang sedang saya kunjungi.
***
Saya hanyalah satu dari sekian travel blogger kondang di luar sana. Kalau saya hanya sekedar hobi, berbeda dengan mereka yang sudah mendapatkan uang dari traveling. Apapun itu, yang penting jangan lupa senang ya!
Sumber https://phinemo.com
