Tuesday, June 26, 2018

√ Buku Anak Bermuatan Bahan Pendidikan S3kual Bikin Geger

 Dunia pendidikan anak di Indonesia kembali dibentuk geger √ Buku Anak Bermuatan Materi Pendidikan s3kual Bikin Geger

Dunia pendidikan anak di Indonesia kembali dibentuk geger. Sebuah buku anak-anak yang memuat materi pendidikan secual tengah menjadi sentra kontroversi di media sosial.

Foto beberapa halaman dari buku berjudul "Aku Belajar Mengendalikan Diri", yang ditulis oleh Fita Chakra ini telah menyebar di seluruh media umum semenjak Senin (20/2). Foto buku tersebut memicu diskusi netizen ihwal pentingnya pendidikan secual, sekaligus memicu kemarahan orang tua.

"Ibu, harap berhati-hati saat Anda membeli buku untuk belum dewasa Anda. Cek dan ricek isinya," tulis salah satu pengguna di Facebook.

Dilansir dari BBC, Rabu (22/2), netizen yang lain mengatakan, "Jika buku ini ihwal pendidikan sec, mengapa gambarannya begitu rinci?"

Satu halaman buku yang telah dibagikan via media umum ini menggambarkan seorang anak berbaring di kawasan tidur. Ia menyilangkan kakinya erat-erat pada guling, kemudian menggerakkan tubuh naik turun.

Bocah pada kartun tersebut menyampaikan hatinya jadi berdebar-debar, tapi senang. Dalam foto halaman yang lain, anak itu menyampaikan menemukan sebuah mainan gres untuk bersenang-senang dengan cara meletakkan tangan di dalam celana.

Gambaran yang dianggap terlalu rinci ihwal acara secual pada buku tersebut menuai kontroversi. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan buku tersebut berbahaya bagi anak-anak, serta berpotensi mengakibatkan penyimpangan secual.

Penerbit buku, Tiga Serangkai, menyampaikan buku itu dimaksudkan untuk mendidik belum dewasa dan orang bau tanah mengenai pendidikan secual semenjak dini. Mengapa belum dewasa melaksanakan tindakan itu, sekaligus menjelaskan bahwa sikap itu tidak pantas dan mempunyai risiko kesehatan.

"Target dari buku ini ialah orang bau tanah yang merasa belum dewasa mereka barangkali mempunyai sikap ini. Tapi, buku ini juga baik untuk semua orang bau tanah dan belum dewasa sebagai tindakan pencegahan," demikian pernyataan penerbit.

Kendati demikian, dalam pernyataan mereka, Penerbit Tiga Serangkai menyampaikan sudah menarik diri buku itu dari peredaran semenjak Desember 2016 lalu, alasannya ialah respon sebagian besar masyarakat tidak siap. Hanya saja, beberapa toko buku berbasis daring masih menjualnya.

Sumber http://www.pgrionline.com