Menjelajah setiap sudut destinasi yang ada di dalam maupun luar negeri. Pecinta traveling bukan berarti harus menyerahkan segala waktu dan hidupnya hanya untuk traveling, traveling, dan traveling.
Sekarang, mari kita sedikit berpikir realistis. Masih banyak tuntutan pekerjaan, tanggungan untuk segera berkeluarga, waktu dan biaya untuk pendidikan, bahkan urusan rumah tangga bagi yang telah berkeluarga.
Pasti ada kalanya dalam hidupmu untuk sejenak berhenti untuk melaksanakan hal-hal yang menjadi hobimu. Memiliki hobi itu baik, tapi bukan berarti fanatik. Luangkan sejenak waktumu untuk menikmati me time mu, quality time bagi tubuhmu.
Tenang saja, berhenti sehari dua hari bukan berarti kau akan kehilangan hobimu. Merenggangkan hobi juga sanggup memberi sebuah manfaat.
Berikut hal-hal yang bisa kau lakukan ketika sedang dalam suasana cuti traveling;
1. Berkunjung Ke Rumah Pengetahuan dan Buka Jendela Dunia
photo from openawards.org.uk
Apabila kau orang yang tidak betah berdiam diri di rumah, kau bisa melaksanakan menyerupai apa yang saya lakukan. Bermain dan mencar ilmu di perpustakaan atau toko buku. Lihatlah bab katalog buku seputar traveling.
Setiap buku selalu menampilkan informasi dan tampilan berbeda. Pengetahuan dan ide kau akan bertambah dengan membaca hal-hal yang berbeda satu sama lain.
Kamu akan menemukan esensi membaca apa yang tidak kau ketahui lebih dari pada sekedar membuka internet. Terang saja, buku ialah jendela dunia.
2. Katakan Apa Kabar Kepada Media Massa
photo from www.leaddogad.com
Sempatkanlah barang 5 hingga 10 menit untuk memperbaharui informasi terkait isu-isu masa kini. Traveling ialah hobi yang dinamis, mengikuti perputaran kabar dunia. Otomatis kau juga harus lebih banyak tahu wacana isu-isu yang menyenggol wacana hobi mu. Informasi itu penting untuk menunjang keberhasilan dan kelancaran perjalananmu.
Kamu harus tahu ketentuan perihal visa setiap negara, tarif transportasi, dan kultur suatu daerah, sehingga kau tidak terkejut dengan perubahan yang terjadi.
3. Hunting Senjata
photo from www.wiranurmansyah.com
Perlengkapan yang ada di dalam ransel dan menempel di tubuhmu tak kalah penting dari GPS, itinerary dan pengetahuan. Peralatan menunjang untuk kebutuhan terutama ketika dalam keadaan darurat.
Kamu akan membutuhkan peralatan hiking standar semoga pendakianmu tidak menemui hambatan. Paling tidak kau membutuhkan rain cover, tenda, tali, sepatu gunung, sarung tangan, sleeping bag dengan kualitas baik.
Manfaatkan cuti travelingmu untuk hunting ke banyak sekali toko peralatan traveling. Selalu bermunculan teknologi gres yang akan lebih memudahkanmu dalam perjalanan. Paling tidak, kau mempunyai ancang-ancang untuk membeli peralatan tersebut walau tidak untuk ketika itu juga.
4. Kumpulkan Amunisi Lewat Tayangan Film
photo from www.wisegeek.com
Siapa bilang traveling tidak butuh mood, walaupun ada perhiasan hobi, tetap saja mood besar lengan berkuasa dalam menjaga stabilitas suasana dan emosi ketika akan melaksanakan traveling. Jangan hingga perkara mood yang buruk juga akan menghipnotis travelmate kita. Tontonlah DVD yang berbau traveling, petualangan, tantangan, dan persahabatan.
Saya masih teringat film 5 Cm yang bisa membius ratusan cowok untuk mendaki gunung hingga kesudahannya “muncak” menjadi terkenal dan sanggup dilakukan siapa saja.
Baca juga : 11 Film yang Akan Membuat Kamu Segera Mengepak Tas Ransel dan Belajar Traveling Dari Film Dora The Exploler
5. Arisan dengan Komunitas Traveler
photo from www.wikihow.com
Arisan dalam konteks ini bukanlah mengocok gulungan kertas berisi nama yang diundi untuk mendapat sejumlah uang. Tetapi, lebih ke bertukar dan mengembangkan pengalaman traveling antar teman-teman komunitas yang mempunyai visi dan misi yang sama.
Sekaligus menjalin silaturahmi, kau juga akan mendapat pengetahuan serta buah tangan yang berkesan, yaitu sebuah cerita.
“Cuti melaksanakan hobi bukan berarti duniamu akan berakhir, masih ada hal-hal bermanfaat yang menunjang persiapan traveling berikutnya”
Saatnya isi ulang amunisi dan kau akan siap untuk berpetualang kembali dengan mood dan bekal baru.
Sumber https://phinemo.com