Monday, June 4, 2018

√ Pengertian, Ciri Ciri, Dan Pola Gurindam

Pengertian, Ciri Ciri, dan Contoh Gurindam - Gurindam ialah karya sastra usang yang berbentuk puisi yang terdiri dari dua baris kalimat yang mempunyai rima atau sajak yang sama. Gurindam sendiri mempunyai lebih dari satu bait yang terdiri dari 2 baris tiap baitnya. Baris pertama pada gurindam merupakan baris syarat, masalah, duduk masalah atau perjanjian dan baris kedua merupakan jawaban atau jawaban dari kasus atau hal yang terjadi pada baris pertama.

Gurindam sangat berbeda dengan pantun. Gurindam hanya mempunyai 2 larik pada satu bait pantun sedangkan pantun mempunyai 4 baris dalam tiap bait. Di dalam gurindam, kalimat antar larik/baris saling berkaitan. Sebenarnya gurindam merupakan satu kalimat beragam utuh yang mempunyai kekerabatan lantaran akibat.

Ciri-Ciri Gurindam


1. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.
2. Tiap baris mempunyai jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. Tiap baris mempunyai kekerabatan lantaran akibat.
4. Tiap baris mempunyai rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.
6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Macam-Macam Gurindam


Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu gurindam berkait dan gurindam berangkai. Di bawah ini ialah pengertian dan contoh-contoh gurindam.

1. Gurindam Berkait

Gurindam berkait ialah gurindam yang bait pertama bekerjasama dengan bait berikutnya dan juga pada bait seterusnya.

Contoh:

Sebelum berbicara pikir dahulu
Agar tak melukai hati  temanmu
kalau berbicara semaumu
tentulah banyak orang yang membencimu

Barang siapa tidak mempunyai agama
Pastilah sesat hidupnya di dunia.

Barang siapa yang hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat

2. Gurindam berangkai

Gurindam berangkai ialah bentuk gurindam yang mempunyai kata yang sama di setiap baris pertama baitnya.

Contoh:

Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat
Janganlah menjadi orang yang memelas
Nanti kau menjadi orang yang malas

Contoh-Contoh Gurindam
Barang siapa tinggalkan sholat
Akan menuntun ke perbuatan maksiat
Barang siapa melaksanakan perbuatan maksiat
Pasti akan disiksa di akhirat

Jika bekerja tidak berhati lurus
Pikiran akan menjadi tergerus
Jika pikiran selalu tergerus
Pikiran tak karuan badan menjadi kurus
Advertisement

Apabila selalu mencela orang
Tandanya ia bermain curang
Jika Anda bermain curang
Tentulah lawan menjadi berang

Apabila orang banyak berkata
Itu tandanya ia berdusta

Dengan orang renta jangan pernah melawan
Kalau tidak mau hidup berantakan
Jagalah hati jagalah lisan
Agar kau tidak hidup dalam penyesalan
Sayangilah orang renta dengan sepenuh hati
Itulah cara pertanda bakti
Teruslah menyakiti diri sendiri
Kelak kau akan mati berdiri

Belajar janganlah ditunda-tunda
Karena kau tidak akan kembali muda
Jika kau terus menunda
Hilanglah sudah kesempatan berharga

Masa kemudian biarlah berlalu
Masa depan teruslah kau pacu
Apabila anak tak diajari ilmu agama
Pastilah anak menjadi tercela
Lestarikan alam kita
sebelum alam menjadi murka
Belajarlah demi masa depan
Untuk mencapai semua harapan

Apabila mata terjaga
Hilanglah semua dahaga
Apabila kuping tertutup handuk
Hilanglah semua kabar buruk
Apabila verbal terkunci rapat
Hilanglah semua bentuk maksiat
Apabila tangan tidak terikat rapat
Hilanglah semua nalar sehat
Apabila kaki tidak menapak
Larilah semua orang serempak

Jika hendak mencapai akhirat
Teruslah berdoa dan jangan lupa bertaubat
Jika hendak menggapai cita-cita
Bekerjalah lebih dari rata-rata
Jika hendak hidup bahagia
Jangan penah melaksanakan perbuatan sia-sia
Jika hendak mencari cinta sejati
Carilah dengan penuh hati-hati

Barang siapa tidak takut tuhan
Hidupnya tidak akan bertahan
Barang siapa tidak pernah puasa
Hidupnya akan penuh dosa
Barang siapa meninggalkan sholat
Berarti ia berbuat maksiat
Barang siapa tidak pernah mengeluarkan zakat
Hartanya tidak akan menerima berkat
Barang siapa yang bisa melaksanakan haji
Tentulah orangnya patut dipuji

Apabila dengki sudah merasuki hati
Tak akan pernah hilang sampai nanti
Apabila kelakuan baik berbudi
Hidup menjadi indah tak akan merugi
Apabila hidup selalu berbuat baik
Tanda dirinya berhati cantik

Sumber http://www.kelasindonesia.com