Thursday, July 12, 2018

√ 7 Lokasi Hunting Foto Di Yogyakarta Yang Jarang Orang Tahu

Memamerkan foto di media umum hal yang lumrah. Ketika orang pergi ke sesuatu tempat kemudian mengabadikan lewat foto, berdasarkan aku sah sah saja.


Latar berfoto menjadi salah satu faktor penting ketika berfoto. Meski hanya mengandalkan kamera android sekalipun, bila tempatnya anggun tak jarang foto menuai komentar yang anggun pula.


Saya pribadi seorang yang gemar pergi menyusuri tempat-tempat gres sambil mencari lokasi hunting foto yang menarik dan tak biasa, meski masih sekitar lingkup kawasan tempat tinggal, Daerah spesial Yogyakarta. DIY ialah kawasan yang sangat luas, terkadang warga nya sendiri pun tidak menyadari betapa banyak nya tempat-tempat menarik yang sayang bila dilewatkan.


Bagi yang berencana mengunjungi DIY, tempat-tempat ini sanggup menjadi alternatif terbaik untuk hunting foto;


1. Canopy Trail Ala Imogiri



Jika di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Cikaniki Bogor mempunyai canopy trail menawan, di kawasan selatan tepatnya Imogiri, Bantul pun tak ketinggalan. Jembatan dengan lapisan cat berwarna kuning melintang di atas sungai Oyo yang tidak mengecewakan tenang.


“Oh Jembatan Selopamioro, Mbak?” Begitu kata orang sekitar yang lebih familiar dengan sebutan Jembatan Gantung Selopamioro atau Jembatan Siluk ketika saya bertanya arah pada warga lokal.


Untuk perjalanan dari kota Yogyakarta sendiri aku tidak begitu banyak memakan waktu, sekitar setengah jam. Bonus yang aku sanggup selama perjalanan ke jembatan gantung juga tidak mengecewakan banyak. Hamparan ladang dan sawah yang di buat membentuk terasering juga bukit kars mengundang nurani untuk berfoto lama-lama.



Seberapa paham Anda mengenai Jogja? Coba cek di artikel ini, bila Anda merasa tahu 18 hal yang disebutkan di goresan pena ini maka Anda memang seorang “Pecinta Jogja Sejati”!



Ada sensasi tersendiri ketika bangun di jembatan gantung ini ketika kendaraan bermotor melintas, atau ketika angin bertiup kencang. Jembatan ini juga cocok untuk foto pre-wedding atau hanya sekadar main-main bersama sahabat dan keluarga.


2. Romansa ala Skotlandia di Jembatan Plunyon, Kali Kuning



Pernah mendengar jembatan Overtoun di Skotlandia? Jika iya, berdasarkan aku Plunyon juga tak jauh beda. Namun bedanya Jembatan Plunyon yang masih kokoh bangun sisa letusan Gunung Merapi 2010 ini tidak begitu mistis bahkan banyak juga yang tiba berkunjung untuk mengambil gambar di atas jembatan ini atau turun eksklusif ke Kali Kuningnya. Lebatnya ilalang dan hijau dedaunan lainnya akan menambah nuansa misterius pada hasil foto layaknya tempat tak berpenghuni, meski bergotong-royong perasaan mistis tidak aku rasakan di sini.


3. “Ini bukan Kalibiru, ini Puncak Becici, Bantul”


Memamerkan foto di media umum hal yang lumrah √ 7 Lokasi Hunting Foto di Yogyakarta yang Jarang Orang Tahu

Foto oleh Tri Karyanni



Ketika rindu rasanya mendaki, lihatlah Gunung Merapi dari sudut pandang yang berbeda.



Begitulah yang dikatakan sahabat aku sembari memamerkan foto ketika dirinya berhasil ke Puncak Becici memakai sepeda gunungnya. Memang, aku pun setuju, panorama yang keren ditambah rumah pohon yang hampir ibarat dengan yang ada di Kalibiru Kulon Progo menambah apik setiap jepretan foto. Untuk menuju puncaknya kita akan melewati hamparan hutan pinus layaknya film Breaking Down.


4. Bukit Merese Lombok ala Pantai Kosakora, Gunung Kidul



Ingin mendaki bukit atau bermain di pantai? Mengapa tak keduanya? Pantai Kosakora jawabannya. Ia terletak di sebelah timur Pantai Drini, sekitar 2 KM.



Ingin membedakan seseorang ialah warga lokal jogja atau turis? Cek di sini, 21 perbedaan turis dan warga lokal Jogja yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh Anda!



Pantai ini ibarat dengan pantai Merese yang berada di Lombok. Tak begitu banyak yang tahu perihal pantai ini. Bagi saya, ini ialah nirwana dunia yang tersembunyi. Pantai yang mempunyai bukit yang luas dan terkadang dipakai untuk camping. Kosakora memang mempunyai spot yang anggun untuk foto dengan latar hamparan pantai yang terlihat terang dari atas bukit yang tak tertutupi banyak pohon.


5. Ini bukan Madeira Santa Cruz Portugal, Ini Landasan Pacu Pinggir Pantai Depok!



Jika Anda pernah ke gumuk pasir atau sedang berada di sana, jangan dulu buru-buru untuk melanjutkan ke tujuan berikutnya. Ada satu tempat yang menarik untuk berfoto, ibarat bandara Madeira Santa Cruz Portugal alasannya sama-sama bangun di pinggir pantai. Bedanya Landasan Pacu Depok ini tidak difungsikan untuk bandara ibarat halnya Adisucipto. Landasan ini tepatnya di selatan Gumuk Pasir. Sepanjang jalan menuju landasan pacu memang tertutupi pohon rindang yang tumbuh tanpa sekat. Kaprikornus ketika Anda ingin ke sini, Anda harus teliti biar tidak melewatkan tempat ini.


6. Pacuan kuda ini Texas-nya Bantul


Memamerkan foto di media umum hal yang lumrah √ 7 Lokasi Hunting Foto di Yogyakarta yang Jarang Orang Tahu

Foto oleh Indra Imronyy


‘Tempat di jogja ala Texas’ mungkin begitu yang ada di benak ketika pertama kali melihat arena pacuan kuda yang berada di luar stadion. Terkadang sore hari kita juga sanggup melihat beberapa kuda di lepas untuk berlatih. Tempat ini tak begitu jauh dari sentra kota. Sekitar setengah jam ke selatan arah Imogiri Barat dan Anda akan menemukannya.


7. Indahnya senja yang tersirat di Kesirat


Memamerkan foto di media umum hal yang lumrah √ 7 Lokasi Hunting Foto di Yogyakarta yang Jarang Orang Tahu

Foto dari blogdolan


“Pantai yang hanya 1 jam dari Yogyakarta kira-kira pantai apa?” Pertanyaan yang pernah ditanyakan oleh seseorang teman. Jika Anda tidak mempunyai waktu usang untuk menyusuri pantai Gunung Kidul yang jarak tempuhnya hampir lebih dari 2 jam, destinasi ini cocok untuk Anda



Jogja selalu punya cerita, mungkin alasannya itu banyak yang mencintainya. Coba baca artikel  sebuah obrolan inspiratif perihal kehidupan dengan seorang penulis novel pada suatu pagi di Jalan Parangtritis, Jogja 



Pohon besar bangun sendiri yang menjadi ikon Kesirat memang apik untuk berfoto di kala senja. Ketika aku kesini banyak orang-orang yang ber-camping di tempat ini. Namun bagi Anda yang tidak berniat untuk camping jangan coba-coba pulang pada pukul lebih dari jam 8 malam alasannya jalan utama akan di tutup warga desa untuk menanggulangi pencurian sapi. Jika berniat ke sini, bawalah bekal alasannya hanya terdapat satu warung itu pun hanya menjual mie instan.



Sumber https://phinemo.com