Teori Sampel dan Sampling Penelitian | Secara umum sampel penelitian ialah penggalan dari populasi yang mewakili karakteristik populasi dalam peneltian. Sampel memiliki cakupan lebih kecil dari pada populasi. Untuk mendapat sampel, maka digunakanlah teknik penggambilan sampel atau sering disebut dengan sampling. Tenik pengambilan sampel ada bermacam-macam. Untuk memperdalam pemahaman kita wacana sampel dan sampling, maka kita perlu merujuk teori-teori yang sudah ada. Berikut Teori Sampel dan Sampling Penelitian berdasarkan para pakar:
Teori Sampel dan Sampling Penelitian berdasarkan Sugiyono [2011:118-127]
Sampel ialah penggalan dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan jikalau populasi besar dan peneliti mustahil memperlajari semua yang ada pada populasi.
Teknik Sampling, ialah teknik pengambilan sampel. Untuk menetukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian, terdapat macam-macam teknik sampling yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling:
1. Probability Sampling, ialah teknik pengambilan sampel yang menunjukkan peluang yang sama kepada setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tekni ini meliputi. Simple rambom sampling, Proportionate stratified random sampling, Disproportionate stratified random sampling, dan Sampling area.
- Simple Rambom Sampling, ialah pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan jikalau anggota populasi bersifat homogen.
- Proportionate Stratified Random Sampling, ialah teknik pengambilan sampel yang dipakai jikalau populasi memiliki anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
- Disproportionate Stratified Random Sampling, ialah teknik yang dipakai untuk memilih jumlah sampel, jikalau populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
- Sampling Area, teknik sampling kawasan dipakai untuk memilih sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk memilih penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan kawasan populasi yang telah ditetapkan.
2. Non Probability Sampling, ialah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi pelung atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, Sampling sistematis, Kuota, Insidental, Purposive, Jenuh, Snowball.
- Sampling Sistematis, ialah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Pengambilan sampel sanggup dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu.
- Sampling Kuota, ialah teknik untuk memilih sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang diiginkan.
- Sampling Insidental, ialah teknik memilih sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti sanggup dipakai sebagai sampel jikalau orang tersebut dipandang cocok sebagai sumber data.
- Sampling Purposive, ialah teknik memilih sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Sampel ini lebih cocok dipakai untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melaksanakan generalisasi.
- Sampling Jenuh, ialah teknik memilih sampel bila semua anggota populasi dipakai sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan jikalau jumlah populasi relatif kecil yakni kuran dari 30 orang.
- Snowball Sampling, ialah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, lalu membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Teori Sampel dan Sampling Penelitian berdasarkan Arikunto [2010:134-185]
Sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Berdasarkan pengertian di atas, sanggup disimpulkan sampel ialah penggalan populasi yang hendak diteliti dan mewakili karakteristik populasi. Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil ialah semuanya, namun apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel sanggup diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan cara Sampel acak, Sampel berstrata, Sampel wilayah, Sampel proporsi, Sampel kouta, Sampel kelompok, dan Sampel kembar.
- Sampel Acak (Random Sampling) ialah teknik mengambilan sampel dengan cara mencampur subjek-subjek tanpa mepertimbangkan tingkatan-tingkatan dalam populasi.
- Sampel Berstrata (Stratified Sample) ialah teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan tingakatan-tingkatan dalam populasi.
- Sampel Wilayah (Area Probability Sample) ialah teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan area dimana populasi berada.
- Sampel Proporsi (Proportional Sample) ialah teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan proporsi dalam sampel wilayah.
- Sampel Bertujuan (Proporsive Sample) ialah teknik pengambilan sampel didasarkan pada tujuan tertentu dengan memperhatikan ciri-ciri dan karakteristik populasi.
- Sampel Kouta (Qouta Sample) ialah teknik pengambilan sampel berdasarkan jumlah yang telah ditentukan.
- Sampel Kelompok (Cluster Sample) ialah teknik pengambilan sampel berdasarkan kelompok yang telah ditentukan dari anggota populasi.
- Sampel Kembar (Double Sample) ialah teknik pengambilan sampel dengan memakai dua sampel sekaligus sebagai pembanding.
Teori Sampel dan Sampling Penelitian berdasarkan Bugin [2011:112-115]
Sampel ialah wakil semua unit strata dan sebagainya yang ada di dalam populasi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih sampel dalam suatu penelitian, yaitu derajat keseragaman, derajat kemampuan peneliti mengenal sifat-sifat khusus populasi, presisi yang dikehendaki penelitian, dan penggunaan teknik sampling yang tepat.
Metode sampling, ialah membicarakan bagaimana menata banyak sekali teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, bagaimana kita merancang tata cara pengambilan sampel biar menjadi sampel yang representatif. Metode sampling yang dilakukan dilarang meninggalkan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam meperoleh sampel yang representatif itu.
Teori Sampel dan Sampling Penelitian berdasarkan Widiyanto [2010:5]
Sampel penelitian ialah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap telah mewakili dari populasi.
Sekian artkel dengan judul Teori Sampel dan Sampling Penelitian, pada postingan selanjutnya akan dibahas Variabel-Variabel Penelitian.
[Sumber tumpuan : Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta | Bugis, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana | Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta | Widiyanto, Joko. 2012. SPSS For Windows. Surakarta: Badan Penerbit-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta]
Sumber http://www.konsistensi.com