- Makalah kenaikan harga bbm.
Halo sobat, hari ini admin bakal memperlihatkan materi makalah ekonomi mengenai Akibat Kenaikan BBM terhadap Perekonomian Indonesia. Ketika kalian sudah memasuki kelas Sekolah Menengan Atas biasanya kalian bakal diberikan kiprah untuk menciptakan makalah misalnya ini, jadi admin menyebarkan saja untuk lebih mempermudah kiprah ekonomi kalian mengenai analis akhir kenaikan BBM pada perekonomian Indonesia. Nah inilah makalah minyak bumi wacana kenaikan BBM.
Halo sobat, hari ini admin bakal memperlihatkan materi makalah ekonomi mengenai Akibat Kenaikan BBM terhadap Perekonomian Indonesia. Ketika kalian sudah memasuki kelas Sekolah Menengan Atas biasanya kalian bakal diberikan kiprah untuk menciptakan makalah misalnya ini, jadi admin menyebarkan saja untuk lebih mempermudah kiprah ekonomi kalian mengenai analis akhir kenaikan BBM pada perekonomian Indonesia. Nah inilah makalah minyak bumi wacana kenaikan BBM.
Makalah Minyak Bumi Tentang Kenaikan BBM Terhadap Perekonomian Indonesia Tahun 2018
Pengantar : Penulis adalah seorang Ekonom Senior & juga seorang Dosen Pasca Sarjana dibidang Ekonomi yang kebetulan adalah member Tionghoa Indonesia , dia juga adalah salah seorang Pengelola di Millis Tionghoa-Net dan berperan aktif dalam pembuatan artikel dan makalah minyak bumi.
Kami memuat Tulisan ini alasannya kami beropini analisi ini patut dibaca oleh segenap member T-I. Selengkapnya adalah sbb ;
BBM sudah naik. Premium dari Rp.5.500 naik jadi Rp.7.500 atau naik Rp.2.000
& Solar dari Rp.4.500 naik jadi Rp.5.500 ataupun naik Rp.1.000
Kira2 apa saja yang terpengaruh eksklusif oleh kenaikan harga BBM ini? Kalau diteliti nyatanya hanya ada 2 sektor, yaitu sektor produski & sektor transportasi, alasannya hanya 2 sektor ini saja yang menggunakan BBM.
Untuk sektor produksi, BBM yang digunakan hampir semuanya solar. Itupun hanya produksi yang mesin2nya digerakkan oleh Generator / diesel, & saat ini sudah sangat jarang, alasannya sebagian besar sudah menggunakan kerikil bara. Kalau powernya menggunakan listrik PLN ataupun kerikil bara niscaya tidak terpengaruh langsung, efek tidak eksklusif niscaya ada namun tunda dulu sampai kita berakhir membaca uraian ini.
Kita sanggup memberi anggapan, ada 50% produksi yang mesin2nya digerakkan oleh generator / disel yang menggunakan solar. Dengan demikian, efek kenaikan harga solar yang 22%, dengan cara global kenaikan harga solar yang besar lengan berkuasa LANGSUNG kepada harga pokok produksi sebesar 50% X 22% = 11% dari harga usang yang Rp.4.500 / liter. Sisa 50% konsumsi solar digunakan untuk transportasi.
Namun tunggu dulu, Solar hanya untuk menggerakkan mesin2, bukan materi baku barang yang dibuat. Dengan cara umum harga pokok sebuah barang kurang lebih 60 - 70% nya merupakan materi baku, tergantung dari harga barang yang dibuat. Sisanya 30 - 40% biaya tenaga kerja & biaya produksi, di mana sebagian di antaranya adalah anggaran energi / solar. Makin canggih mesin yang digunakan maka makin hemat anggaran energi yang dikonsumsinya.
Untuk mudahnya, anggap saja anggaran energi dalam proses produksi tsb sebesar 10% dari harga pokok barang yang dibuat. Makara jikalau harga solar naik 11%, & konsumsi solar di perusahaan industri hanya 10% nya, berarti efek kenaikan harga solar tsb pada kenaikan harga pokok hanya 10% X 110% = 1,1% saja dari harga pokok.
Kemudian kita beralih ke sektor transportasi. Sebagian besar sektor transportasi untuk angkutan barang menggunakan solar, & hanya sebagian kecil saja yang menggunakan premium. Premium lebih banyak digunakan untuk kendaraan penumpang, yang tidak ada efek eksklusif kepada anggaran produksi. Pengaruh tidak eksklusif niscaya ada, namun relatif kecil. Anggap saja premium yang digunakan untuk tranportasi barang danjasa hanya 30% dari konsumsi premium seluruhnya.
Kalau premium naik 44% & yang besar lengan berkuasa hanya 30% nya, berarti kenaikan harga premium yang eksklusif besar lengan berkuasa kepada harga pokok sebuah produk adalah 44% X 30% = 13.2% saja. Apabila konsumsi BBM untuk transportasi barang 30% premium + 70% solar, apabila keduanya digabungkan maka efek eksklusif kenaikan harga BBM tsb ialah: 30% X 13,2% + 70% X 11% = 11.66%.
Kemudian kita lihat, berapa anggaran transport yang menempel pada harga pokok sebuah barang yang dipasarkan di pasaran. Dari uraian di atas sudah di jelaskan 60 - 70% adalah materi baku, 10% anggaran energi, & anggaran Tenaga Kerja perusahaan industri umumnya berkisar 10%, berarti sisanya hanya 10 - 20% saja.
Biaya transport hanya sebagian kecil saja dari anggaran yang 10 - 20% tsb, alasannya tetap ada biaya-biaya produksi lainnya yang menempel pada Harga pokok tsb.
Untuk mudahnya kita anggap saja anggaran transport yang menempel pada sebuah produk rata-rata sebesar 5%.
Makara mesikipun harga solar naik 22,22% & premium naik 44.44%, pengaruhnya kepada harga pokok sebuah barang akhir naiknya anggaran transportasi, hanya 5% X 11.66% = 0.66% saja dari harga pokok sebelumnya ……….. (2)
Bagi perusahaan transportasi, kenaikan harga solar Rp.1.000 / liter, dijadikan alasan untuk menaikkan anggaran transport diluar kewajaran. Dengan anggapan truck pengantar mengkonsumsi solar per liter untuk jarak 5 km (mungkin lebih), berarti per km anggaran soal naik Rp.200. Untuk jarak Jakarta Surabaya yang kurang lebih 750 km, berarti anggaran solar hanya naik Rp.150.000. Umumnya apabila ada kenaikan harga BBM, perusahaan transportasi meminta kenaikan ongkos yang tidak wajar.
Kenaikan anggaran transportasi bakal besar lengan berkuasa kepada harga seluruh barang yang beredar, jadi akan memunculkan imbas simultant kepada seluruh barang yang diproduksi. Untuk mudahnya, berarti harga pokok seluruh barang yang diproduksi bakal mengalamami kenaikan dari:
- Naiknya anggaran energi dalam proses produksi sebesar 1.1 %
- Naiknya seluruh harga materi yang digunakan dalam proses produksi akhir kenaikan anggaran transportasi sebesar 0.66%.
Makara dengan cara matematis harga pokok seluruh barang bakal naik sebesar 1,1% + 0.66% = 1.76% saja. Dari hitung-hitungan di atas mesikipun tidak 100%, namun memperlihatkan bahwa kenaikan harga BBM di atas, pengaruhnya kepada harga barang di pasaran walaupun hanya kecil saja. Kalaupun hitung-hitunganan di atas kurang secama, hasil kesudahannya yang benar & secama apakah mungkin menjadi 20 - 30%? Mustahil bukan?
Namun fakta di lapangan harga-harga melonjak kurang lebih 20 - 30%. Makara apa penyebab kenaikan harga ini? Ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab utamanya:
- Pedagang spekulator yang menimbun barang untuk menantikan harga-harga naik, jadi barang-barang tersebut menghilang dari pasaran & harganya naik tajam.
- Pengusaha transportasi yang seenaknya saja menaikkan anggaran transport.
- Produsen yang dengan beberapa alasan menaikkan harga jualnya.
- Pedagang pada beberapa tingkat distribusi, mulai dari Penyuplai Utama, Agen, Pedagang Besar, Pedagang Kecil, & Pedagang Eceran semaunya sendiri dengan cara estafet menaikkan harga jual.
Apa yang sanggup diperbuat oleh kita sebagai rakyat biasa & konsumen? TIDAK ADA, alasannya ini kiprah pemerintah Mentri Perekonomian dan Kementerian Perdagangan dengan dibantu Polisi Ekonomi yang harus mengatur & mengendalikan harga2 di pasaran. Inilah hasil karya dari sistem ekonomi NEOLIB, di mana pemerintah tidak punya wewenang untuk mengatur harga. Biarlah rakyat miskin mati sengsara.
Kadang-kadang saya curiga, apakah kenaikan harga BBM yang maju mundur ini merupakan salah satu seni administrasi menaikkan harga-harga, agar para pedagang di sana sanggup menjual barangnya di Indonesia. Kalau harga-harga di Indonesia terjangkau, mereka yang anggaran produksinya yang tinggi maka tidak akan sanggup menjual barang-barang di pasaran Indonesia, alasannya harga disini lebih terjangkau. Kalau harga disini menjadi mahal, peluang untuk mereka jadi terbuka.
Dalam sistem ekonomi sosialis, dalam kondisi misalnya ini, pemerintah punya wewenang untuk intervensi pasar & mengatur harga jual agar tidak seenaknya saja dinaikkan oleh para produsen maupun pedagang. Dulu dalam masa pemerintahan Bung Karno, saya ingat benar, untuk beberapa komoditi penting yang menyangkut keperluan vital masyarakat, misalnya beras, gula, minyak tanah, dsb, harganya benar-benar diawasi dengan ketat dengan hukuman pidana.
Bagaimana dengan pemerintah sekarang? Silakan kita jawab sendiri…….Oleh : DR. Herry Antono.
Baca Juga:
- GOKIL! Kemiripan Pemimpin Hokage Dengan Presiden Indonesia
- Pengertian Pamali dan Contohnya di Indonesia
Terima kasih telah membaca artikel makalah minyak bumi wacana kenaikan harga bbm.
Sumber http://www.faktakah.com