Pemakaman umumnya dilakukan di dalam tanah, namun beda dongeng kalau Anda ke Tibet alasannya yakni di sini hanya ada pemakaman langit di mana mayat dibiarkan berada di sebuah bukit dan dimakan oleh kawanan burung bangkai.
Tradisi pemakaman langit ini disebut dengan Tradisi Jhator atau Sky Burials. Tradisi ini masih banyak dilakukan di sekitar China, tepatnya di Qinghai, Tibet, Mongolia dan Inner Mongolia.
Baca juga: 4 Tradisi Pernikahan Unik Dunia, Mulai dari Menangis Sebulan Hingga Diludahi
Ini merupakan sebuah tradisi pemeluk agama Buddha di Kuil Drigung, Lhasa dan termasuk tradisi sakral yang tak boleh ditinggalkan dalam tatanan dogma mereka.
Uniknya, tradisi ini hanya dilakukan pada mayat tertentu saja. Mereka yang meninggal di bawah usia 18 tahun, perempuan hamil, dan mereka yang meninggal alasannya yakni sakit dan kecelakaan tidak akan mengikuti tradisi ini.
Proses pemakaman langit yang mengerikan
Sebelum mayat mengikuti proses pemakaman ini, mayat ditelungkupkan tanpa kain terlebih dahulu. Lalu tubuhnya disayat supaya mengundang burung bangkai supaya memakan mayat tersebut.
Selain burung pemakan bangkai, adapula burung lainnya yang ikut menyantap jenazah, biasanya burung-burung kecil dan burung gagak juga ikut serta ambil bab sampai tinggal tulang belulang.
Kadang mayat juga dimutilasi terlebih dahulu dengan kapak gres diumpankan ke burung-burung.
Keluarga dan warga biasanya menyaksikan prosesi ini sampai mayat tinggal tulang belulang.
Arti pemakaman langit nan mengerikan ini bagi warga lokal
Meskipun terkesan brutal dan mengerikan bagi orang awam, namun pemakaman ini dianggap sakral bagi warga Tibet. Kematian bagi mereka yakni suka cita alasannya yakni percaya bahwa reinkarnasi di alam selanjutnya benar adanya.
Memberikan daging mayat keluarga diyakini sebagai reinkarnasi dari malaikat. Mereka percaya bahwa burung-burung akan mengantarkan orang yang meninggal sepenuhnya ke nirwana atau sebuah daerah menunggu reinkarnasi kehidupan selanjutnya.
Daging diumpankan kepada burung juga alasannya yakni dianggap menyelamatkan hewan-hewan tersebut.
Baca juga: Alasan Mengapa Para Pria Harus Belajar dari Sosok Heinrich Harrer dalam Film Seven Years In Tibet
Masyarakat juga menggandakan Shakyamuni Buddha yang konon juga pernah melaksanakan hal demikian untuk menyelamatkan seekor elang dengan memperlihatkan dagingnya sendiri untuk dimakan sang burung.
Mengerikan memang, namun siapa sangka bahwa ritual ini dianggap sakral bagi warga Tibet.
Sumber https://phinemo.com