- Misteri Perahu Nabi Nuh Akhirnya Terungkap. Cerita Perahu atau perahu Nabi Nuh merupakan suatu dongeng yang sangat fenomenal & sangat melegenda. Allah SWT memperlihatkan mukjizat kepada Nabi Nuh untuk akan membuat perahu berukuran besar dalam menyelamatkan insan dan mahkluk hidup lainnya dari suatu tragedi banjir bandang yg akan menimpa umat nabi Nuh ketika itu.
Fakta ini pastinya menarik perhatian para peneliti untuk mengetahui dengan cara mendalam keterkaitan bangkai perahu yang ditemukan dalam sejarah periode dulu nabi Nuh yang melegenda. Tak cuma para peneliti, tapi akhir-akhir ini pihak penyelidik US menyerupai CIA/KGB tak ingin melewatkan peluang guna meneliti bangkai perahu di atas puncak gunung tersebut. CIA sudah laksanakan penelitian dengan merekam dan memanfaatkan gambar dari atas satelit dan pesawat 'Stealth' di atas puncak gunung Agrarat tersebut.
Tidak Sedikit orang coba mencoba mendaki puncak gunung Agrarat, tapi tak tidak sedikit yg sukses mencapainya. Cuma sekian banyak orang saja yang beruntung mencapai hingga di atas puncak gunung itu. Selebihnya tidak sedikit yang tewas dengan cara mengenaskan sebelum hingga kesana. Gunung Agrarat dijuluki sebagai "Gunung Kesengsaraan".
Mereka yang beruntung mencapai puncak gunung tersebut, sehingga akan bertemu dengan satu buah artefak insiden yg tersimpan abadi di puncaknya.
Selanjutnya apakah artefak yang bernilai tinggi itu ialah memang Bangkai Perahu Nabi Nuh yg sudah terkubur semenjak 1500 tahun lalu? Para andal kepurbakalaan membenarkan hal itu, alasannya yaitu mereka medapatkan ringkasan bahwa terhadap artefak yg ditemukan terdapat suatu misteri yang sudah terpecahkan & tidak lain yaitu Perahu Nabi Nuh as.
Pada tanggal 2 Mei 1988 silam sudah berlangsung suatu gempa yg amat sangat hebat menimpa wilayah pegunungan Agrarat yang diselimuti salju, dan terhubung misteri artefak perahu/bahtera Nabi Nuh yang sudah terkubur sewaktu 5000 th lamanya.
Sesudah insiden gempa bumi tersebut, ditemukan suatu lubang watu agung bersama suatu lubang pahatan yang di duga yaitu "Drogue Stones". Drogue Stones yakni suatu teknologi perahu di era kuno lalu. Difungsikan kepada bidang belakang perahu untuk menstabilkan pergerakan perahu di bahari lepas.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pada era Nabi Nuh tidaklah seprimitif/kuno yang kita bayangkan hingga kini. Pada era tersebut ilmu wawasan Sains & Teknologi mereka bisa dikatakan telah niscaya maju & berkembang pada ketika itu.
Sekian Banyak sample yg menandakan analisa tersebut ialah hasil temuan mencengangkan dari kaki gunung agrarat. Para peneliti dari Rusia menemukan lebih kurang 500 kesan artefak watu baterai elektrik purba sebagai satu buah akomodasi untuk meleburkan logam. Dari hasil temuan itu sangat terang bahwa zaman Nabi Nuh sudah mengenal yang namanya listrik.
Baca Juga :
Sumber http://www.faktakah.com |
| Bahtera / kapal Nabi Nuh |
Bagaimana Ceritanya Perahu Nabi Nuh ditemukan?
Kisah nabi menyerupai Kapal Nabi Nuh jadi suatu daya tarik para peneliti di seluruh dunia utk memeriksa kebenaran dongeng itu. Baru-baru ini didapati di kawasan Turki Timur, tepatnya di Gunung Agri atau Gunung Ararat yang senantiasa selimuti salju dan sudah ditemukannya satu buah bangkai Perahu/Kapal berumur lebih dari 1500 tahun dan diduga merupakan perahu dari Nabi Nuh / Noah Prophet. Penemuan ini merupakan inovasi paling besar dan bernilai yang tercatat dalam insiden dunia.Fakta ini pastinya menarik perhatian para peneliti untuk mengetahui dengan cara mendalam keterkaitan bangkai perahu yang ditemukan dalam sejarah periode dulu nabi Nuh yang melegenda. Tak cuma para peneliti, tapi akhir-akhir ini pihak penyelidik US menyerupai CIA/KGB tak ingin melewatkan peluang guna meneliti bangkai perahu di atas puncak gunung tersebut. CIA sudah laksanakan penelitian dengan merekam dan memanfaatkan gambar dari atas satelit dan pesawat 'Stealth' di atas puncak gunung Agrarat tersebut.
Tidak Sedikit orang coba mencoba mendaki puncak gunung Agrarat, tapi tak tidak sedikit yg sukses mencapainya. Cuma sekian banyak orang saja yang beruntung mencapai hingga di atas puncak gunung itu. Selebihnya tidak sedikit yang tewas dengan cara mengenaskan sebelum hingga kesana. Gunung Agrarat dijuluki sebagai "Gunung Kesengsaraan".
Mereka yang beruntung mencapai puncak gunung tersebut, sehingga akan bertemu dengan satu buah artefak insiden yg tersimpan abadi di puncaknya.
Selanjutnya apakah artefak yang bernilai tinggi itu ialah memang Bangkai Perahu Nabi Nuh yg sudah terkubur semenjak 1500 tahun lalu? Para andal kepurbakalaan membenarkan hal itu, alasannya yaitu mereka medapatkan ringkasan bahwa terhadap artefak yg ditemukan terdapat suatu misteri yang sudah terpecahkan & tidak lain yaitu Perahu Nabi Nuh as.
Pada tanggal 2 Mei 1988 silam sudah berlangsung suatu gempa yg amat sangat hebat menimpa wilayah pegunungan Agrarat yang diselimuti salju, dan terhubung misteri artefak perahu/bahtera Nabi Nuh yang sudah terkubur sewaktu 5000 th lamanya.
Sesudah insiden gempa bumi tersebut, ditemukan suatu lubang watu agung bersama suatu lubang pahatan yang di duga yaitu "Drogue Stones". Drogue Stones yakni suatu teknologi perahu di era kuno lalu. Difungsikan kepada bidang belakang perahu untuk menstabilkan pergerakan perahu di bahari lepas.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pada era Nabi Nuh tidaklah seprimitif/kuno yang kita bayangkan hingga kini. Pada era tersebut ilmu wawasan Sains & Teknologi mereka bisa dikatakan telah niscaya maju & berkembang pada ketika itu.
Sekian Banyak sample yg menandakan analisa tersebut ialah hasil temuan mencengangkan dari kaki gunung agrarat. Para peneliti dari Rusia menemukan lebih kurang 500 kesan artefak watu baterai elektrik purba sebagai satu buah akomodasi untuk meleburkan logam. Dari hasil temuan itu sangat terang bahwa zaman Nabi Nuh sudah mengenal yang namanya listrik.
Struktur Perahu Nabi Nuh
Para andal sejarah memperkirakan Nabi Nuh membuat perahunya nya yakni pada tahun 2465 SM. Setelah Itu diperkirakan tahun 2345 SM maka muncullah tragedi banjir bandang yang maha dahsyat dan nyaris merendam komunitas insan di permukaan muka bumi ini.Baca Juga :