Orientasi studi dan pengenalan kampus atau biasa yang di sebut ospek bagi sebagian masyarakat Indonesia terdengar mengerikan, alasannya yaitu di dalam mindset mereka terbayang suatu aktivitas yang di isi dengan penyiksaan fisik maupun mental. Dengan alasan klise, semua bentuk penyiksaan fisik dan mental itu bertujuan semoga mahasiswa menjadi lebih kuat, akrab, tahan banting, bermental baja, sukses di masa depan dan sebagainya. Padahal pada kenyataannya tidak demikian, banyak juga orang yang tidak mengikuti ospek justru kepribadian dan masa depannya jauh lebih baik.
Pada dasarnya ospek adalah suatu aktivitas institusional yang mensosialisasikan semua material dan aktivitas yang ada di dalam kampus atau sekolah. Dan juga merupakan pembentukan sopan santun mahasiswa / siswa yang mana sopan santun baik atu jelek siswa sedikit banyak di tentukan oleh ospek. Ospek itu sendiri yaitu sebuah awal pintu ilmu, mindset baik jelek mahasiswa tergantung pada pintu tersebut.
Tapi sayangnya, beberapa universitas atau sekolah di indonesia sendiri aneka macam yang menggunakan metode – metode yang melupakan beberapa hakikat dan tujuan ospek itu sendiri. Seperti halnya: ospek menawarkan pemahaman awal perihal wacana kebangsaan serta pendidikan yang mencerdaskan menurut pada nilai nilai kemanusiaan.Akan tetapi hal itu tidak terjadi dalam kenyataanya, justru mereka (mahasiswa) di suruh untuk menggunakan pakaian / aksesoris yang menghilangkan nilai kemanusiaan itu sendiri. Dan terkadang mahasiswa harus menangeluarkan banyak uang untuk mendapat pakaian / aksesoris dan untuk mengikuti aktivitas ospek yang di selenggarakan dalam beberapa hari yang mana ini sangat membebankan mahasiswa yang merupakan anak kos yang jauh dari orang tua/ rumah.
Kegiatan ospek yang ada di indonesia sangatlah jauh berbeda dengan kegitan ospek yang ada di negara negara maju. Salah satunya di kampus hampshire college, amerika serikat. Di sana mahasiswa gres justru di ajak berkelompok mendiskusikan isu-isu penting ibarat kekerasan secual, komunikasi dan lain lain. Pada program yang lebih memacu adrenalin, mahasiswa gres di sambut dengan pertandingan basket, panjat tebing atau arung jeram. Tidak ada aktivitas yang tidak bermanfaat dan mereka tidak di suruh untuk berpakaian yang tidak selayaknya insan normal memakainya.
Ospek yang baik yaitu ospek yang berjalan dengan nyaman, tidak merendahkan harga diri atau nilai kemanusiaan, penuh dengan kebahagiaan dan tidak merasa di rugikannya mengikuti ospek. Dan ospek seharusnya menjadi momen bagus yang tak terlupakan bukan kenangan yang menyebabkan rasa dendam.
Sumber http://pakde-semar.blogspot.com