Monday, April 10, 2017

√ Banjir : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis

A. PENGERTIAN BANJIR
Banjir ialah salah satu peristiwa alam, yaitu kejadian ketika tergenangnya daratan oleh pemikiran air yang berlebihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bajir diartikan basah banyak dan derasm kadang kadang meluap, atau kejadian terbenamnya daratan lantaran peningkatan volume air. Biasanya banjir terjadi lantaran adanya peningkatan volume air di suatu tubuh air menyerupai sungai dan danau, sehingga menjebol bendungan dan air keluar dari batasan alaminya.
 yaitu kejadian ketika tergenangnya daratan oleh pemikiran air yang berlebihan √ Banjir : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis
BANJIR
B. PENYEBAB TERJADINYA BANJIR
1. Penebangan Hutan Liar
Seperti yang telah kita ketahui, pohon merupakan salah satu makhluk hidup yang memanfaatkan air untuk melaksanakan proses fotosintesis. Hutan yang berisi banyak sekali jenis pohon sanggup menjadi penyerap air yang ideal, sehingga tidak terjadi banjir. Namun lantaran banyak yang melaksanakan penebangan hutan secara ilegal, otomatis pohon yang ada semakin berkurang, dan jumlah air yang diserap juga semakin menurun, inilah yang sanggup menimbulkan terjadinya banjir.

2. Daerah Dataran yang Rendah
Karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Nah sesuai dengan logika tersebut, dataran rendah akan lebih sering mengalami banjir lantaran apabila terjadi luapan air, otomatis tempat itulah yang menjadi tempat pemikiran air utama.

3. Curah Hujan yang Tinggi
Setiap tempat mempunyai kemampuan untuk menyerap air yang ada. Tetapi kalau volume air pada tempat tersebut terus bertambah lantaran curah hujan yang tinggi, maka kecepatan peresapan air kalah dengan jumlah air yang terus menerus bertambah, nah inilah yang menimbulkan banjir. Biasanya banjir akan menimpa suatu tempat apabila hujan terus terjadi dalam jangka waktu yang lama.

4. Membuang Sampah Sembarangan
Sebenarnya aturan telah terperinci mengatur bahwa membuang sampah sembarangan sanggup menjadikan banyak kerugian dalam lingkungan masyarakat. Salah satunya ialah sanggup menimbulkan terjadinya banjir. Biasanya sampah yang dibuang sembarangan (khususnya ke sungai) akan menciptakan pemikiran sungai tersebut macet sehingga air sungai akan meluap dan masuk ke pemukiman.

5. Bendungan yang Jebol
Bendungan atau dam ialah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah pembangkit listrik tenaga air. Nah kalau bendungan yang dijadikan sebagai tempat penampungan air ini jebol atau rusak, maka akan terjadi banjir pada daratan di sekitarnya. Ada beberapa penyebab utama jebolnya bendungan, diantaranya ialah volume air yang ada melebihi kapasitas bendungan, struktur bendungan yang kurang padu, atau acara insan yang merugikan.

6. Sistem Tata Kelola Kota yang tidak elok
Ketika berbicara dilema tata kelola kota, maka yang biasanya dipikirkan orang awam ialah dari segi keindahan atau kerapihan kota tersebut. Tetapi bekerjsama tata kelola kota lebih rumit daripada yang sering kita bayangkan, selain harus menciptakan kota rapih dan indah, pemerintah juga harus mengatasi dan mencegah dilema menyerupai banjir serta kemungkinan musibah lain yang mungkin terjadi di masa mendatang.
 yaitu kejadian ketika tergenangnya daratan oleh pemikiran air yang berlebihan √ Banjir : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis
BANJIR
7. Tsunami
Tsunami ialah gelombang maritim yang terjadi lantaran adanya gangguan spontan pada laut. Gangguan spontan ini sanggup disebabkan lantaran perubahan bentuk dasar maritim secara tiba-tiba, baik itu dalam arah vertikal ataupun horizontal. Peristiwa Tsunami yang paling menempel dalam ingatan masyarakat Indonesia mungkin ialah kejadian Tsunami Aceh, nah pada ketika itu juga terjadi banjir lantaran sebelum air bah kembali ke laut, air tersebut tergenang di daratan terlebih dahulu.

C. JENIS – JENIS BANJIR
Jika dilihat dari penyebabnya, ada beberapa jenis banjir, yaitu :
1. Banjir Air
Sesuai dengan namanya, banjir air ialah panjir yang terjadi lantaran meluapnya air dari beberapa tempat panampungan menyerupai sungai, danau, waduk, ataupun selokan. Banjir ini merupakan banjir yang paling sering terjadi.

2. Banjir Cileuncang
Cileuncang merupakan istilah dalam Bahasa Sunda yang digunakan untuk menggambarkan terjadinya genangan air di suatu tempat akhir terhambatnya pembuangan atau saluran air di tempat tersebut. Berdasarkan kamus lengkap bahasa Sunda-Indonesia, arti dari kata Cileuncang ialah air hujan yang tidak diserap tanah dan kemudian menggenang.

3. Banjir Rob (Laut Pasang)
Banjir rob ialah banjir air maritim atau naiknya permukaan air laut. Banjir Rob sering juga disebut banjir maritim pasang lantaran diakibatkan oleh air maritim pasang yang menggenangi daratan. Biasanya banjir rob terjadi di tempat dataran rendah di sekitar laut. Jika di Indonesia, banjir Rob sering sudah menjadi dilema yang cukup usang menerpa kota Semarang.

4. Banjir Bandang
Banjir bandang atau yang juga sering disebut dengan air bah ialah banjir besar yang tiba secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mempunyai pemikiran deras yang bisa menghanyutkan benda-benda besar. Biasnya penyebab banjir bandang ialah hujan deras yang terjadi secara terus menerus pada tempat dataran rendah. Banjir bandang terjadi ketika peresapan air pada tempat tersebut sudah memasuki titik jenuh (tidak bisa diserap lagi), tetapi hujan deras terus berlangsung dengan sangat cepat. Penyebab lain terjadinya banjir bandang ialah lantaran pecahnya bendungan atau tanggul yang besar.

5. Banjir Lahar
Banjir lahar ialah tergenangnya sekumpulan lahar yang dimuntahkan oleh gunung berapi pada daratan di sekitarnya. Lahar hingga ke permukaan lantaran dorongan batuan atau air hujan. Lahar yang tiba ini sanggup bersuhu masbodoh ataupun panas. Banjir lahar merupakan banjir yang sangat jarang terjadi.

6. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan tergenangnya tempat daratan dengan sesuatu berbentuk menyerupai tanah cair yang licin (lumpur). Biasanya berwarna coklat atau abu-abu, sanggup ditemui di dasar sumber air atau genangan air. Banjir lumpur biasanya terjadi melalui penumpukan endapan tanah di tanah pertanian sedimen yang kemudian terangkut dan menumpuk di dasar sungai. Ketika terjadi hujan deras, maka kemungkinan daderah yang berlumpur tersebut akan mengeluarkan lumpur dan menciptakan tempat daratan di sekitarnya tergenang.

D. DAMPAK BANJIR
  • Merusak Sarana dan prasarana (rumah, mobil, gedung, dll)
  • Melumpuhkan jalur transportasi dan komunikasi, banjir sanggup melumpuhkan transportasi lantaran menggenang jalur yang dipakai, dan banjir sanggup melumpuhkan komunikasi lantaran ketika ini kita sangat bergantung pada internet dan listrik, sedangkan kalau terjadi banjir, sarana dan prasarana yang mendukung komunikasi akan rusak.
  • Merusak harta benda bahkan memakan korban jiwa.
  • Membuat terhentinya acara manusia.
  • Mencemari lingkungan.
  • Banjir sanggup menimbulkan abrasi dan memicu timbulnya peristiwa lain.
 yaitu kejadian ketika tergenangnya daratan oleh pemikiran air yang berlebihan √ Banjir : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis
DAMPAK BANJIR
E. PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN BANJIR
Ada banyak cara yang sanggup dilakukan untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian banjir, diantaranya adalah.
1. Pembuatan Setu (danau penampungan)
Cara ini termasuk cara yang paling sederhana, tetapi memakan banyak ruang. Indonesia membangun banyak setu pada zaman Belanda, ada setu yang aslinya rawa-rawa, adapula yang dibentuk secara khusus. Tetapi alasannya ialah sudah ada metode yang lebih efektif, setu tersebut ketika ini banyak dijadikan perumahan. Alasannya ialah untuk mengatasi penduduk yang membludak dan mengusir nyamuk penyebab malaria atau demam berdarah.

2. Kanalisasi (Normalisasi Sungai dan Sodetan)
Normalisasi ialah pemikiran sungai supaya lebih cepat mengalir ke maritim shingga genangan tidak gampang terjadi. Sedangkan Sodetan ialah penghubungan dua sungai atau lebih dengan terusan (lorong menyerupai pipa), tujuannya ialah untuk menghubungkan dua sungai atau lebih sehingga sanggup mendistribusikan debit berlebih dari satu sungai ke sungai lain.

3. Pompanisasi
Upaya modern yang memanfaatkan teknologi sehingga sanggup memompa muatan air berlebih. Pompa-pompa modern ini biasanya dipasang sensor hujan atau air pasang sehingga bekerja secara otomatis.

4. Tanggul
Tanggul digunakan untuk membendung air sungai semoga tidak meluap ke sekitarnya. Hal yang sama dilakuakn untuk air pasang laut. Kelemahan sistem ini ialah sanggup terjadinya kerusakan tanggul yang akan menimbulkan banjir bandang.

Biasanya pada tempat yang memang sangat sering terjadi banjir, banyak sistem yang dipakai, tidak hanya satu sistem, sehingga kemungkinan terjadi banjir sanggup menurun secara signifikan. Selain dengan sistem di atas, kita juga perlu melaksanakan edukasi kepada masyarakatnya antara lain ialah edukasi untuk :
  • Tidak membuang sampah sembarangan
  • Menanam pohon
  • Tidak menebang hutan secara ilegal
  • Membuat tata kelola kota yang ideal
  • dll

Sumber http://www.ilmudasar.com