A. PENGERTIAN KABUT
Kabut merupakan kumpulan tetesan air yang berukuran sangat kecil dan melayang-layang di udara. Kabut ibarat mirip awan, namun awan tidak menyentuh permukaan tanah sementara kabut sanggup menyentuh permukaan tanah. Kabut sering terlihat didaerah yang hirau taacuh atau dataran tinggi.
B. PROSES TERBENTUKNYA KABUT
Uap air di akrab permukaan tanah membentuk gumpalan yang hampir ibarat mirip awan. Kabut tersebut tersusun dari butiran-butiran air yang menguap dari permukaan bumi yang berdiameter kurang dari 0,1 milimeter. Akan tetapi, ada juga kabut yang mengandung butiran-butiran air yang diameternya lebih dari 0,1 milimeter. Butiran-butiran air tersebut kemudian mengambang di atmosfer dengan ketinggian kurang dari 1.000 meter dari permukaan bumi.
Agar kabut terbentuk, uap lembab harus meninggalkan udara dan melaksanakan proses mengembun. Saat udara didinginkan, kabut mulai terbentuk. Syarat terbentuknya kabut selanjutnya yaitu udara yang sejuk bercampur dengan udara yang kurang sejuk (sebagai akhir dari fatwa udara). Apabila fatwa udaranya rendah, proses pendinginan hanya berlangsung di sekitar permukaan tanah dan membentuk embun. Saat fatwa udara meningkat dengan cepatnya, proses pendinginan berlangsung di tempat yang tinggi dan membentuk awan. Jadi, fatwa udara yang mencampurkan udara hirau taacuh ke udara yang lebih hangat harus mengalir secara perlahan semoga kabut terbentuk.
C. MACAM – MACAM JENIS KABUT
1. Kabut Advection
Kabut advection merupakan kabut yang terbentuk dari fatwa udara yang melewati suatu permukaan yang bersuhu tidak sama. Salah satu pola kabut jenis ini yaitu kabut maritim yang terjadi ketika udara berair dan hangat mengalir di atas permukaan yang dingin. Kabut maritim sering muncul di sepanjang pesisir pantai dan tepian danau.
![]() |
KABUT ADVECTION |
Salah satu jenis yang lain dari kabut ini disebut pula dengan kabut uap. Kabut ini berasal dari fatwa udara hirau taacuh yang melalui air hangat. Uap air dari hasil penguapan permukaan air secara konstan bertemu dengan udara dingin. Ketika udara mencapai titik jenuhnya, kelebihan uap air dengan cepat mengembun menjadi kabut yang berasal dari penguapan permukaan air. Kabut uap ini sering terlihat ketika udara hirau taacuh bertiup di atas danau yang luas dan bertiup di atas danau yang hangat.
2. Kabut Frontal
Kabut ini merupakan kabut yang terbentuk dari pertemuan antara dua massa udara yang berbeda suhunya. Kabut ini terbentuk ketika hujan turun dari massa udara yang hangat ke massa udara yang hirau taacuh dimana uap air menguap. Hal tersebut mengakibatkan uap air oleh udara hirau taacuh melewati titik jenuh.
3. Kabut Radiasi
Kabut radiasi merupakan kabut yang terbentuk ketika malam damai dan bersih, ketika tanah memancarkan kembali panas ke udara. Satu lapis kabut terbentuk di seluruh permukaan tanah dan secara terpola bertambah tebal. Kabut radiasi biasa muncul di lembah-lembah yang dalam.
4. Kabut Gunung
Kabut gunung merupakan kabut yang terbentuk ketika uap air bergerak ke atas melewati lereng gunung. Udara hirau taacuh bergerak ke atas lereng sehingga tidak bisa menahan uap air. Titik-titik kabut tersebut kemudian terbentuk di sepanjang lereng gunung.
![]() |
KABUT GUNUNG |
D. MANFAAT KABUT
- Ada sejumlah manfaat kabut, diantaranya sebagai berikut:
- Melembabkan kulit
- Mempercepat pertumbuhan tanaman
- Menjaga kelembaban udara
- Menyejukkan udara
Sumber http://www.ilmudasar.com