Monday, June 26, 2017

√ Manfaat Studi Pendahuluan Dalam Penelitian Berdasarkan Arikunto

AsikBelajar.Com | William Asher berkata: If man is not aware of what has been learned in history, it is said he is bound to repeat the experiences. “Memang benar apa yang dikatakan olehnya. Masalah-masalah pendidikan yang kita dapati kini ini bukan seluruhnya kasus baru, atau bahkan boleh dikatakan masalah-masalah yang usang sering muncul kembali dalam keunikan yang lain.


If man is not aware of what has been learned in history √ Manfaat Studi Pendahuluan dalam Penelitian Menurut Arikunto


Sangat besar keuntungannya bagi para calon jago peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan.


Winarno Surakhmad menyebutkan wacana studi pendahuluan ini dengan eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dengan langkah kedua ini yakni inovasi dan pengalaman. Memilih kasus yakni mendalami kasus itu, sehingga harus dilakukan secara lebih sistematis dan intensif.


Di dalam mengadakan studi pendahuluan mungkin ditemukan bahwa orang lain sudah berhasil memecahkan kasus yang ia usikan sehingga tidak ada gunanya ia bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga ia mengetahui hal-hal yang relevan dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti lantaran justru orang lain juga masih memasalahkan. Apabila ada orang lain yang memeriksa kasus yang hampir sama atau belum terjawab persoalannya, calon peneliti sanggup mengetahui metode apa yang digunakan, hasil-hasil apa yang telah dicapai, belahan mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa yang mendukung, dan kendala apa yang telah diambil untuk mengatasi kendala penelitiannya.


Dengan telah mengadakan studi pendahuluan, maka boleh jadi sanggup dihemat banyak tenaga dan biaya, di samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi lebih terang permasalahannya.


Selanjutnya oleh Dr. Winarno dikatakan bahwa sesudah studi Eksploratoris ini peneliti menjadi terang terhadap kasus yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi remaja mi, dan kemungkinan-kemungkinan yang akan tiba dan lain-lainnya.


1. Mengetahui dengan niscaya apa yang akan diteliti.

2. Tahu di mana/kepada siapa info sanggup diperoleh.

3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi.

4. Dapat memilih cara yang sempurna untuk menganalisis data.

5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.


Sehubungan dengan ini penulis tambahkan ada manfaat lain dari studi pendahuluan yaitu peneliti menjadi yakin bahwa penelitiannya perlu dan sanggup dilaksanakan.


Sebagai pedoman perlu tidaknya atau sanggup tidaknya penelitian dilaksanakan, peneliti harus ingat empat hal yang sudah diutarakan di depan:


1. Apakah judul penelitian yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan minatnya? Apakah peneliti memang akan bahagia melakukan lantaran menguasai permasalahannya? Pertanyaan ini penting untuk dijawab lantaran minat, perhatian, penguasaan pemecahan kasus merupakan modal utama dalam meneliti. Sebagai teladan mungkin terjadi demikian. Mula-mula peneliti (tepatnya calon peneliti) berminat meneliti kasus anak berkelainan bicara. Sesudah mengadakan studi pendahuluan diketahui bahwa sangat sulit mengumpulkan data lantaran anak itu sendiri sukar diajak bicara, orang tuanya tidak bersikat terbuka dan kurang sekali literatur yang mendukung. Semangat untuk meneliti kemudian mengendor. Maka itu, sebelum melanjutkan niatnya, sebaiknya calon peneliti ini mempertimbangkan sekali lagi, apakah ia memang masih berminat terhadap permasalahan anak berkelainan bicara tersebut, atau tidak.

2. Apakah penelitian ini sanggup dilaksanakan? Banyak sekali faktor yang menjadikan seorang peneliti tidak sanggup melakukan rencananya. Faktor-faktor tersebut antara lain: kemampuan, waktu, tenaga, dan dana. Misalnya saja seorang mahasiswa yang akan menyusun skripsi bermaksud meneliti pengelolaan perusahaan-perusahaan rokok kretek. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa untuk sanggup bertemu pimpinan sebuah perusahaan diharapkan waktu yang tidak sedikit, lantaran setiap kali ia datang, ada-ada saja alasan pimpinan untuk tidak menemuinya. Pada hari tertentu ia sedang ada tamu penting dan terhormat. Kali lain lagi ia sangat lelah lantaran gres selesai mengikuti seminar. Dengan pengalaman studi pendahuluan mahasiswa tahu bahwa judul skripsi dan permasaiahan penelitian harus diganti lantaran mahasiswa tersebutterikat pada masa studi yang terbatas. Jika dilaksanakan penelitiannya harus mundur, maka dikhawatirkan waktu batas meneliti segera habis. Di samping itu, dana untuk berkali-kali tiba ke lokasi akan cukup banyak.

3. Apakah untuk penelitian yang akan dilakukan tersedia faktur pendukung? Di belahan terdahulu sudah dijelaskan bahwa data yang akan dikumpulkan harus ada. Sebagai hasil pelengkap peneliti harus sudah merumuskan judul penelitian, sudah disediakan dana, sudah mengurus izin, dan berhasil. Yang menjadi permasalahan penelitian yakni bagaimana perilaku remaja di desa K terhadap Program Kejar Paket A. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa di desa K tidak cukup terdapat remaja lantaran sebagian besar anak usia SD atau yang tidak tamat sekolah pergi ke kota untuk mencari pekerjaan disebabkan lantaran keadaan sosial ekonomi penduduk rendah. Mereka meninggalkan tempattinggal dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan demikian, maka penelitian ini tidak sanggup diteruskan.

4. Apakah hasil penelitian cukup bermanfaat? Misalnya peneliti ingin mengetahui perbedaan efektivitas pengajaran modul dibandingkan dengan pengajaran klasifikasi. Dari studi pendahuluan, yakni membaca buku-buku di perpustakaan, diketahui bahwa sudah ada beberapa laporan penelitian yang menjelaskan bagaimana efektivitas pengajaran modul, baik secara terpisah maupun dibandingkan dengan pengajaran sistem lain. Dengan demikian, calon peneliti sudah memperoleh balasan atas pertanyaan walaupun belum melakukan penelitiannya. Dalam keadaan ibarat ini mau tidak mau calon peneliti tersebut harus mengurungkan niatnya.


Sumber:

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal.83-85.



Sumber https://www.asikbelajar.com